3. Kinerja saham
Saham dapat dikategorikan atas : a.
Blue-chip stocks, yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi sebagai leader di industri sejenis,
memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.
b. Income stocks, yaitu saham dari suatu emiten yang memiliki
kemampuan untuk membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yan dibayarkan pada tahun sebelumnya.
c. Growth stock well-known, yaitu saham-saham dari emiten yang
memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.
d. Speculative stocks, yaitu saham suatu perusahaan yang tidak bisa
secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun. e.
Counter cyclical stocks, yaitu merupakan saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis
secara umum.
D. Likuiditas Saham
Likuiditas Saham merupakan ukuran jumlah transaksi saham di pasar modal dalam periode tertentu. Semakin tinggi frekuensi transaksi maka semakin
tinggi likuiditas saham, ini berarti saham tersebut semakin diminati oleh para investor dan hal tersebut akan tingkat harga saham yang bersangkutan. Pada
Universitas Sumatera Utara
kenyataannya tidak semua saham mudah ditransaksikan atau dengan kata lain mengalami kesulitan likuiditas Setianto, 2006 : 14.
Saham yang tidak likuid dapat dikenakan delisting atau dikeluarkan dari Bursa Efek. Suatu saham dikatakan likuid bila saham tersebut mudah untuk
ditukarkan atau dijadikan uang. Saham yang tidak likuid akan menyebabkan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan gain. Jadi semakin
likuid suatu saham berarti jumlah atau frekuensi transaksi semakin tinggi. Hal tersebut juga menunjukkan minat investor untuk memiliki saham tersebut juga
tinggi. Minat yang tinggi dimungkinkan karena saham yang likuiditasnya tinggi memberikan kemungkinan yang lebih tinggi untuk mendapatkan return
dibandingkan saham yang likuiditasnya rendah sehingga tingkat likuiditas saham biasanya akan mempengaruhi harga saham yang bersangkutan.
E. Harga Saham
Harga pasar market price merupakan harga pada pasar riil dan merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari
suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung atau jika pasar sudah tutup, maka harga pasar tersebut adalah harga penutupan closing price dari suatu
saham Anoraga, 2006:59. Harga saham didalam perdagangan dan investasi adalah harga yang
mengacu pada harga saham terkini dalam perdagangan saham. Indikator harga saham menggambarkan banyak hal tentang apa yang sebenarnya pada saat ini
sedang terjadi diantara pembeli dan penjual. Indikator harga saham bukan
Universitas Sumatera Utara
hanya menggambarkan harga pasar,tetapi juga menggambarkan siapa yang saat ini sedang memgang kendali di pasar modal. Informasi terbaru yang
masuk ke pasar modal akan menyebabkan investor membeli atau menjual saham. Hal ini akan menyebabkan terjadinya pergerakan harga. Dengan
membandingkan harga saham saat ini dengan harga saham masa lalu, dapat disimpulkan bahwa informasi tersebut memberi dampak positif atau negatif
terhadap harga saham di pasar modal McDowell, 2008 : 115. Harga saham menjadi sangat penting bagi investor karena mempunyai
konsekuensi ekonomi secara umum perbedaan harga pasar saham dapat mengakibatkan perubahan perilaku konsumsi dari investor-investor. PT Bursa
Efek Indonesia menetapkan fraksi yang wajar dalam kisaran persentase antara 1 - 5 dari harga pokok untuk emiten yang akan stock split, menerbitkan
saham baru atau right issue. Cara yang dilakukan emiten untuk mempertahankan agar sahamnya tetap berada dalam rentang perdagangan
yang optimal, sehingga daya beli investor meningkat terutama untuk investor kecil, yaitu dengan melakukan pemecahan saham stock split dapat
menurunkan harga saham yang dinilai terlalu tinggi menjadi rendah.
F. Return Saham