Pengertian pemecahan saham atau Stock split Prosedur pemecahan saham atau Stock split

perusahaan serta praktik akuntansi. Jika pasar efisien dalam bentuk setengah kuat, maka tidak ada investor atau grup dari investor yang dipublikasikan untuk mendapatkan keuntungan abnormal dalam jangka waktu yang lama. c. Efisiensi bentuk kuat strong form. Hipotesis bentuk kuat menyebutkan harga pasar mencerminkan seluruh informasi yang relevan bagi perusahaan, termasuk informasi yang hanya tersedia bagi perusahaan. Jika pasar efisien dalam bentuk kuat, maka tidak ada individual investor atau institusional investor yang dapat memperoleh keuntungan abnormal karena mempunyai informasi privat.

J. Pengertian pemecahan saham atau Stock split

Pemecahan saham stock split adalah memecah lembar saham menjadi n lembar saham. Harga per lembar saham setelah stock split adalah sebesar 1n dari harga sebelumnya. Oleh karena itu, sebenarnya stock split tidak menambah nilai dari perusahaan atau dengan kata lain stock split tidak mempunyai nilai ekonomis Jogiyanto, 2003:415. Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pemecahan saham atau stock split akan meningkatkan jumlah lembar saham yang diperdagangkan dan secara proporsi akan menurunkan nilai per lembar sahamnya. Pemecahan saham merupakan upaya pemolesan saham agar Universitas Sumatera Utara terlihat lebih menarik bagi investor, sekalipun tidak meningkatkan kemakmuran investor. Misalnya jumlah saham yang beredar adalah 1 juta lembar dengan nilai Rp 1,000,- per lembar. Nilai ekuitas perusahaan adalah sebesar 1 juta x Rp 1,000,- = Rp 1 milyard. Perusahaan memecah dari satu lembar saham untuk dijadikan sebanyak 2 lembar saham, sehingga harga per lembar saham baru adalah menjadi Rp 500,- dan jumlah saham beredar menjadi sebanyak 2 juta lembar. Nilai ekuitas perusahaan tidak berubah, yaitu tetap sebesar 2 juta x Rp 500,- = Rp 1 milyard Jogiyanto, 2003 : 416.

K. Prosedur pemecahan saham atau Stock split

Prosedur pemecahan saham dilakukan dengan cara menukarkan saham dengan nilai nominal lama yang dimiliki dengan saham baru dengan nilai nominal yang baru. Penukaran ini dapat dilakukan di Biro Administrasi Efek yang ditunjuk oleh emiten. Tanggal-tanggal penting yang harus diperhatikan dalam rangka stock split http:www.idx.co.id, 2009 1. Tanggal mulai permohonan penggantian Surat Kolektif Saham SKS lama untuk Stock Split. 2. Periode suspensi. 3. Tanggal mulai penyerahan SKS baru hasil Stock Split. 4. Tanggal dimulainya perdagangan saham dan dimulainya pergantian. Tanggal yang pertama merupakan tanggal dimulainya penggantian Surat Kolektif Saham SKS lama. Pada tanggal ini perusahaan boleh mulai Universitas Sumatera Utara mendaftarkan saham yang dimiliki untuk ditukarkan dengan saham baru dengan nilai nominal yang baru. Mulai tanggal ini sampai dengan periode suspensi, saham dengan nilai nominal lama masih diperdagangkan dan pemegang saham lama selama periode ini boleh mendaftarkan diri untuk stock split. Selama periode suspensi, maka saham tersebut tidak dapat diperdagangkan di Bursa Efek untuk memberikan waktu mengadministrasikan saham untuk stock split. Tanggal ketiga adalah tanggal dimulainya penyerahan Surat Kolektif Saham SKS baru hasil stock split. Saham baru dengan nilai nominal baru ini mulai dapat diperdagangkan di Bursa Efek sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Biasanya tanggal mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru sama dengan tanggal mulai penyerahan SKS baru hasil stock split. Sesudah tanggal mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru maka semua saham dengan nilai nominal lama tidak dapat diperdagangkan lagi di bursa, tetapi harus ditukarkan dengan saham dengan nilai nominal baru. Gambar 2.1 : Skema Prosedur Pelaksanaan Stock Split Tanggal mulai Permohonan penukaran SKS Periode Suspensi Tanggal mulai Penyerahan SKS baru Tanggal mulai Perdagangan baru Sumber : www.idx.co.id Oktober, 2009 Universitas Sumatera Utara

L. Pengertian studi peristiwa event study

Dokumen yang terkait

Analisis Perbedaan Return Saham , Trading Volume Activity Dan Variance Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

4 67 113

Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Trading Volume Activity (TVA) Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus pada Perusahaan Go Public di BEI yang Melakukan Stock Split Tahun 2009-2013)

1 71 120

ANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN LIKUIDITAS SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

4 68 11

Pengaruh Return Saham, Volume Perdagangan dan Volatilitas Harga Saham Terhadap BID – ASK Spread Pada Perusahaan Manufaktur Yang Melakukan Stock split di Bursa Efek Indonesia

3 76 92

Analisis Perbedaan Likuiditas Saham, Return Saham, dan Bid Ask Spread Sebelum dan Setelah Stock Split pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 156 121

Analisis Perbedaan Return Saham , Trading Volume Activity Dan Variance Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

0 53 113

Analisis Perbedaan Return Saham , Trading Volume Activity Dan Variance Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

0 0 18

Analisis Perbedaan Return Saham , Trading Volume Activity Dan Variance Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

0 0 10

Analisis Perbedaan Return Saham , Trading Volume Activity Dan Variance Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

0 0 17

Analisis Perbedaan Return Saham , Trading Volume Activity Dan Variance Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

0 0 10