Sri Alem Sembiring: Pengetahuan Strategi Petani Hortikultura:Kompetensinya dlm Peningkatan Pendapatan Petani , 2002
USU Repository ©2006
Karena mahalnya biaya perawatan tanaman, beberapa petani memanfaatkan ‘hubungan baik’ mereka dengan pemilik toko pupuk dan pestisida. Hubungan atas dasar kepercayaan
yang diawali sebagai pembeli tetap berkembang menjadi hubungan pinjam meminjam pupuk, pestisida dan bibit tanpa jaminan
11
.
3.3. Keahlian Perawatan tanaman
Petani membagi tanaman muda menjadi dua bagian; tanaman top dan tanaman si biasa.
Tanaman top merupakan jenis tanaman muda yang sangat dikenal petani; petani sangat memahami perawatan tanaman dan se1a1u mendapat keuntungan apabila menanamnya, walau
dalam cuaca terburuk sekalipun. Si petani sangat ahli terhadap tanaman ini. Sesekali kami memang pernah rugi, tapi sedikit dan sangat jarang terjadi, paling kembali modal dan bagi
kami itu tidak termasuk merugi, demikian ungkap Pak Ginting yang memiJiki tanaman tomat sebagai tanaman top
12
Keahlian merawat tanaman top ini hanya beredar diantara kerabat dekat yang memiliki hubungan baik. Keahlian yang tertutup peredarannya ini meliputi kiat-kiat khusus menyiasati
tanaman agar tumbuh dan panen melimpah ruah. Kiat-kiat tcrsebut berupa; teknik cara tanam, dosis dan waktu pemberian pupuk dan penyemprotan pestisida, atau proses pembibitan yang
sempurna. Keahlian tanaman top ini bersifat sangat individual, merupakan identitas bagi komunitas kerabat atau klen marga tertentu. Setiap individu atau kelompok marga tertentu
cenderung memiliki tanaman top yang berbeda. Petani punya sebutan untuk mereka dengan keahlian khusus ini, seperti; petani yang memihki tanaman top kentang disebut perkentang.
Mereka dengan tanaman top cabai disebut percina cina = cabai. Orang yang memiliki tanaman top kubis disebut perkol kol = kubis.
11
Petani memimjam pupuk dan pestisida atau juga bibit tanaman dan akan membayarnya pada saat panen. Harga pinjaman dihitung jumlahnya sebesar harga barang pada saat petani akan membayar, jika petani merugi, mereka dapat terus berhutang
dan membayarnya pada saat panen mendatang, Perjanjian yang diadakan hanya keterikatan pembelian kebutuhan pertanian harus dari toko yang sama. Petani mengatakan cara ini sebagai win win solution untuk petani dan pemilik took
pupukpestisida.
12
Kembali modal bagi petani Gurusinga tidak dinilai sebagai kerugian, karena cenderung tidak menghitung biaya tenaga kerja dan waktu yang mereka keluarkan dalam merawat tanaman sebagai biaya produks.Petani akan menghitung tenaga kerja
dan waktu sebagai modal apabila mereka menggunakan buruh tani untuk bekerja di ladangnya. Buruh tani ini harus diberi upah berkisar Rp.20.000-25.000 untuk satu hari kerja di ladang dengan tanamen muda dimulai pukul 09.00 - 11.00 WIB.
24
Sri Alem Sembiring: Pengetahuan Strategi Petani Hortikultura:Kompetensinya dlm Peningkatan Pendapatan Petani , 2002
USU Repository ©2006
Sedangkan tanaman si biasa adalah jenis tanaman muda lainnya yang bukan merupakan tanaman top si petani. Petani tidak sangat ahli dalam merawat jenis tanam si biasa
ini. Petani tidak selalu untung apabila memilih tanaman si biasa baginya. Jika untung bisa untung besar, jika rugi bisa sangat buntung, begitulah penjelasan Pak Karo-Karo di
Gurusinga.
4. Klasifikasi Tanaman Berdasarkan Ukuran Tinggi Tanaman