Sri Alem Sembiring: Pengetahuan Strategi Petani Hortikultura:Kompetensinya dlm Peningkatan Pendapatan Petani , 2002
USU Repository ©2006
Penyakit tanah ini akan menyerang tanaman apabila petani menanam jenis tanaman yang sama untuk dua waktu tanam secara berturut-turut pada lahan yang sama. Bagian tanaman yang
diserang cenderung adalah akar, umbi ataupun pangkal batang tanaman 1ihat lampiran 4. Beberapa penyakit yang bersumber dari tanah antara lain; akar lobak atau nematoda bengkak
akar ‘Meiloidogyne Spp’, balagering atau penggerek umbi dan batang ‘Phthorimaea Operculella Zeller’.
6. Klasifikasi Tanamaii Berdasarkan Tujuan Pemanfaatan Tanaman
Tanaman muda dibedakan atas dua kelompok; tanaman sampingan dan dayaan. Tanaman sampingan adalah tanaman muda yang dibudidayakan hanya untuk sampingan atau
sekedar tambahan. Petani tidak mengharapkan keuntungan besar dari jenis ini. Beberapa petani tidak menjual hasil tanaman sampingan, hanya untuk subsistensi. Beberapa contohnya
antara lain; jenis petsai, jenis capcai, buncis, kacang koro, terung dan cabai rawit
15
. Beberapa jenis tanaman sampingan lainnya adalah tanaman obat dan juga beberapa bumbu dapur
16
. Tanaman ini juga ditujukan sebagai ‘tumbal’ atau ‘sasaran’ dari penyakit yang akan
menyerang tanaman. Harapan keuntungan utama petani berasal dari tanaman dayaan, yaitu tanaman yang
ditanam dengan tujuan utama untuk dijual ke pasar. Petani dapat menggolongkan seluruh jenis tanaman muda sebagai tanaman dayaan selama mereka menanam tanaman tersebut untuk
tujuan dijual ke pasar, dan mempunyai harapan besar untuk mendapatkan keuntungan darinya.
15
Terdapat juga tanaman sampingan lain seperti; labu kuning, labu putihwalo, labu jipang dan daun singkong. Jenis tanaman ini tidak disebut tanamen muda, walaupun telah menghasilkan dalam usia 4 bulan. Namun, usianya dapat mencapai lebih dari
tiga tahun jika dirawat Petani Gurusinga menyebutnya dengan semuan-semuan juma tanaman-tanaman ladang. Tanaman ini berkembang biak dengan cara menjalar.
16
Tanaman obat yang ditanam petani antara lain; tebu hitam, daun bangun-bangun, dan daun sirih. Sedangkan jenis bumbu dapur antara lain; jahe, kunyit dan kencur, dan lengkuas.
27
Sri Alem Sembiring: Pengetahuan Strategi Petani Hortikultura:Kompetensinya dlm Peningkatan Pendapatan Petani , 2002
USU Repository ©2006
7. Klasifikasi Tanaman Berdasarkan Sasaran Distribusi
Petani mengelompokkan tanaman muda kedalam dua bagian; tanamen kirim tanaman ekspor dan tanamen la kirim tanaman untuk lokal. Tanaman ekspor adalah tanaman muda
yang dapat diekspor atau dikirim ke luar negeri. Berikut ini daftar tanaman ekspor dengan negara tujuan.
Tabel 2.Jenis Tanaman Ekspor dari Kecamatan Berastagi dan Negara-negara Tujuan Ekspor
No Jenis Tanaman
Negara Tujuan 1
Kentang Malaysia, Singapura, Brunei D.,USA
2 Tomat
Singapura dan Malaysia 3
Kubis Bunga Malaysia, Singapura, Hongkong
4 Kubis
Malaysia, Singapura, Jepang,Taiwan, Pakistan 5
Wortel Malaysia, Singapura, Pakistan, Hongkong
6 Buncis
Malaysia, Singapura, Hongkong, Jepang 7 Arcis
Malaysia 8 Seledri
Malaysia
Sumber : Departemen Perindag Kabupaten Karo 2005
Jenis tanamen Ia kirim adalah tanaman yang cenderung tidak diekspor. Menurut petani, tanaman ini hanya didistribusikan untuk beberapa daerah lain atau di luar Sumatera
Utara, seperti; Medan, Aceh, Batam, Padang, Palembang, dan juga Riau
17
17
Dalam menjual tanaman kebutuhan ekspor dan lokal ini, petani memiliki dua alternatif pilihan penjualan, yaitu kepada agen pedagang perantara untuk ekspor dengan melelang tanaman di ladang atau membawanya ke pasar induk di Berastagi dan
menjualnya ke perkoper pedagang perantara untuk kebutuhan lokal
28
Sri Alem Sembiring: Pengetahuan Strategi Petani Hortikultura:Kompetensinya dlm Peningkatan Pendapatan Petani , 2002
USU Repository ©2006
8. KIasifikasi T anaman Berdasarkan Fluktuasi Harga