Sri Alem Sembiring: Pengetahuan Strategi Petani Hortikultura:Kompetensinya dlm Peningkatan Pendapatan Petani , 2002
USU Repository ©2006
5. Klasifikasi Tanaman Berdasarkan Sumber Penyakit
Klasifikasi ini berkaitan erat dengan kondisi iklim di Gurusinga. Berdasarkan sumber penyakit, petani mengelompokkan tanaman muda ke dalam dua bagian; tanaman ‘sakit’
karena hawa angin dan cuaca dan karena tanah atau pinakit taneh. Petani menjelaskan bahwa tanaman muda mereka dapat tumbuh tidak sempurna
disebabkan hawa yang tidak baik. Dalam musim hujan banyak hujan urat tanaman tidak berjalan September-Desember. Musim sedang atau tukar-tukar hawa akan banyak ulat-ulat
atau busuk daunbatang Agustus-September. Pada musim ini, cuaca dapat berubah beberapa kali dalam satu hari; panas, lalu turun hujan secara tiba-tiba atau mendung, atau gerimis tiba-
tiba diiringi angin kencang. Jika musim panas, maka semua zat tanah unsur hara akan diserap panas matahari Mei-Agustus. Musim yang baik adalah musim sedang, khususnya
Januari-April. Namun, mereka tidak mungkin hanya menanam pada bulan ini, karena mata pencaharian utama dari pertanian.
Penyakit ada karena hawa tidak baik. Tanaman tidak tahan terhadap hawa itu. Mereka menjelaskan apa itu hawa dengan menghubungkan suhu atau temperatur udara dengan
kecepatan atau arah angin. Menurut petani, apabila mereka menyesuaikan jenis tanaman dengan kecenderungan
jenis iklim yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman itu, temyata penyakit yang dihindarkan juga menyerang tanaman. Sehingga, hasil yang diperoleh juga tidak sesuai dengan harapan
petani. Dengan pengalaman berulang-ulang seperti ini, petani cenderung menanam setiap jenis tanaman dalam setiap kondisi iklim. Beberapa penyakit yang bersumber dari hawa antara lain;
bayungen pseudomonas Solanacearum’, cendol-cendolnipe-nipe‘Crocidolomiabinotalis’,
Kriting ‘’Spodoptera litura . meseng pucuk ‘Antraknose’
14
. Penyakit tanaman juga disebabkan karena ‘penyakit tanah’. Tanah kami
juga sudah ‘sakit’. Tanah yang ‘sakit’ ini menularkan penyakit pada tanaman. Petani tidak tahu apa dan mengapa tanah mereka menjadi ‘sakit’.
14
Keterangan lebih lanjut dapat dilihat dalam Sembiring, Sri Alem 2000 Praktik Tanam Campuran: Kaiian Proses pengambilan Keputusan Petani dalam Memilih Jenis Tanaman Hortikultura di desa Gurusina. Kec. Berastagi Sumatera Utara.
Thesis. Program Pascasarjana Program Studi Antropologi Universitas Indonesia.
26
Sri Alem Sembiring: Pengetahuan Strategi Petani Hortikultura:Kompetensinya dlm Peningkatan Pendapatan Petani , 2002
USU Repository ©2006
Penyakit tanah ini akan menyerang tanaman apabila petani menanam jenis tanaman yang sama untuk dua waktu tanam secara berturut-turut pada lahan yang sama. Bagian tanaman yang
diserang cenderung adalah akar, umbi ataupun pangkal batang tanaman 1ihat lampiran 4. Beberapa penyakit yang bersumber dari tanah antara lain; akar lobak atau nematoda bengkak
akar ‘Meiloidogyne Spp’, balagering atau penggerek umbi dan batang ‘Phthorimaea Operculella Zeller’.
6. Klasifikasi Tanamaii Berdasarkan Tujuan Pemanfaatan Tanaman