PACARAN A. Pengertian Pacaran

37  Dysfunctional Tidak memiliki pasangan menetap, memiliki jumlah pasangan seksual yang banyak, dan jumlah permasalahan seksual yang banyak.  Asexual Ketertarikan terhadap aktivitas seksual rendah pada kelompok ini, dan cenderung untuk menutup-nutupi orientasi seksualnya. IV. PACARAN IV.A. Pengertian Pacaran Saxton dalam Bowman Spanier, 1978 menggambarkan pacaran sebagai sebuah istilah yang digunakan masyarakat untuk menggambarkan sebuah kegiatan perencanaan kegiatan, termasuk di dalamnya adalah melakukan aktivitas bersama antara dua orang yang biasanya belum menikah dan berjenis kelamin berbeda. Proses pacaran tersebut dapat direncanakan untuk beberapa bulan atau bisa juga hanya dalam beberapa menit. Pacaran hanya terjadi saat seseorang, tidak harus pria yang memulainya, mengajak orang lain untuk melakukan aktifitas pacaran tersebut. Keduanya membentuk sebuah hubungan dan memberitahu pada umum. Hubungan tersebut bisa saja bersifat bebas, tanpa disengaja dan sementara, bisa juga bertahan lama dan ekslusif. Duvall 1985 mengatakan pacaran memiliki 3 elemen yaitu 1 ada kegiatan atau aktivitas, 2 dilakukan bersama, 3 oleh dua orang yang berjenis kelamin berbeda. 38 IV.B. Fungsi Pacaran Winch, Skipper dan Nass dalam Bowman Spanier, 1978 mengatakan pacaran memiliki beberapa fungsi, yaitu : 1 Pacaran sebagai bentuk rekreasi Pacaran memberikan hiburan bagi individu yang melakukan pacaran dan sebagai sumber kesenangan. 2 Pacaran sebagai bentuk sosialisasi Pacaran memberikan kesempatan pada individu untuk saling mengenal, belajar menyesuaikan satu sama lain, dan mengembangkan tehnik interaksi yang sesuai dengan pasangan. 3 Pacaran adalah prestasi Melalui pacaran dan terlihat bersama dengan seseorang yang diinginkan oleh teman-teman sebaya memberikan kebanggaan dan martabat. 4 Pacaran adalah untuk saling mengenal Pacaran memberikan kesempatan bagi mereka yang belum menikah untuk berhubungan dengan orang lain dengan tujuan untuk memilih pasangan dengan siapa seseorang akan menikah. IV.C. Tahap Pacaran Menurut Duvall 1985, pacaran memiliki 5 tahap, yaitu: 1 Casual dating Tahap ini adalah awal pembentukan hubungan pacaran dengan ditandai dengan melakukan kegiatan bersama. Pada tahap ini , seseorang bisa saja 39 melakukan hubungan yang sama dengan beberapa orang yang berbeda. 2 Random dating Tahap yang ditandai dengan aktivitas yang sama dengan tahap casual dating, tetapi pada tahap ini, seseorang akan jarang melakukan kegiatan yang sama dengan orang yang berbeda. 3 Regular dating Pada tahap ini, seseorang akan lebih sering melakukan sesuatu hal dengan pasangan yang dipilih, serta mengurangi bahkan menghentikan kegiatan melakukan hubungan yang sama dengan orang yang berbeda. Kegagalan dalam tahap ini dapat membuat seseorang kembali ke tahap casual dating. 4 Steady dating Tahap ini merupakan tahap yang bersifat lebih serius dengan pasangan. Pada tahap ini, memberikan simbol sebagai bukti keseriusan hubungan adalah hal yang umum. Perpisahan juga bisa terjadi pada tahap ini, mengakibatkan seseorang memulai hubungan yang baru dengan orang yang lain. 5 Enggagement Tahap ini merupakan tahap dimana lingkungan mengetahui pada pasangan terdapat rencana untuk melanjutkan hubungan kepada pernikahan. Kebiasaan yang terjadi pada tahap ini adalah memberikan cincin atau barang lainnya sebagai simbol keseriusan hubungan yang ada. 40 IV.D. Pacaran pada Gay Proses pembentukan hubungan pacaran ini juga terjadi pada hubungan pacaran yang dibentuk oleh pasangan gay. Gay akan melakukan aktivitas bersama sebagai tahap pembentukan hubungan pacaran. Berlanjut sampai kepada tahap-tahap pacaran berikutnya, meskipun banyak pasangan gay yang hanya sampai pada tahap regular dating. Hal ini disebabkan karena kurangnya dukungan dari lingkungan dalam memberikan contoh kepada gay dalam menjalin hubungan pacaran Caroll, 2005. Hubungan pacaran yang sampai kepada tahap steady dating tetap menjadi harapan seorang gay dalam berpacaran Savin-Williams Cohen, 1996 ; Caroll,2005. Seperti kaum straight, kaum gay juga mengalami perasaan yang sama dalam membentuk hubungan pacaran dengan orang yang disukainya Miracle,2008. Tertarik pada seseorang, berusaha menghindari penolakan, menentukan seseorang yang paling tepat sebagai pasangannya, mengkomunikasikan hasrat seksualnya, mempertahankan cinta kepada pasangan. Aktivitas yang dilakukan sepasang gay yang berpacaran tidak jauh berbeda dengan pacaran yang dilakukan oleh pasangan straight. Pasangan gay melakukan aktivitas dalam pacaran secara bersama, contohnya, menonton atau berkencan. Perbedaan pacaran pada gay dengan pasangan straight hanya pada penerimaan lingkungan terhadap pasangan tersebut Caroll, 2005. Pasangan straight tidak akan menghadapi masalah yang sama dengan pasangan gay saat memberitahu lingkungan mengenai hubungan yang mereka lakukan. Hal ini 41 berhubungan dengan penolakan, stigma dan stereotip masyakarat terhadap hubungan sesama jenis.

V. INTIMACY DALAM PACARAN PADA GAY