KEABSAHAN DATA Intimacy Dalam Pacaran Pada Gay

48 bantu untuk mengkategorikan jawaban sehingga memudahkan peneliti pada tahap analisis data Poerwandari, 2001. Urutan pertanyaan dalam penelitian ini akan didasarkan pada pertanyaan- pertanyaan penelitian, yaitu komponen dan aspek intimacy dalam hubungan pacaran gay dewasa dini. 3. Lembar observasi dan catatan subjek Lembar observasi dan catatan subjek digunakan untuk mempermudah proses observasi yang dilakukan. Observasi dilakukan seiring dengan wawancara. Lembar observasi dan catatan subjek antara lain memuat tentang penampilan fisik subjek, setting wawancara, suasana lingkungan, reaksi subjek, serta hal-hal yang menarik maupun mengganggu dalam pelaksanaan wawancara.

IV. KEABSAHAN DATA

Dalam penelitian kualitatif, keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep validitas ketetapan dan reliabilitas ketepatan yang digunakan dalam penelitian non-kualitatif. Menetapkan keabsahan data diperlukan tehnik pemerikasaan. Moleong 2000 menyatakan ada 4 kriteria yang digunakan untuk memeriksa keabsahan data, yaitu: a. Kepercayaan Credibility Penerapan kriterium derajat kepercayaan pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal dari penelitian nonkualitatif. Fungsi kriterium ini adalah: 49  Melaksanankan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan peneemuannya dapat dicapai.  Mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan yang sedang diteliti b. Keteralihan Transferability Konsep keteralihan berbeda dengan konteks validitas eksternal penelitian nonkualitatif. Keteralihan sebagai persoalan empiris bergantung pada kesamaan antara konteks pengirim dan penerima. Pengalihan tersebut dilakukan peneliti hendaknya mencari dan mengumpulkan kejadian empiris tentang kesamaan konteks. Peneliti bertanggung jawab untuk menyediakan data deskriptif secukupnya jika ingin melakukan pengalihan tersebut. c. Kebergantungan Dependability Kebergantungan merupakan istilah pengganti reliabilitas penelitian nonkualitatif. Pada penelitian nonkualitatif, reliabilitas ditunjukkan dengan jalan mengadakan replikasi studi. Persoalan yang utama dalam mengadakan replikasi penelitian adalah kesulitan mencapai kondisi yang benar-benar sama dan munculnya ketidakpercayaan terhadap alat ukur yang digunakan. Penelitian kualitatif mempertimbangan kesulitan tersebut, sehingga memunculkan konsep kebergantungan yang lebih luas dari reliabilitas. Hal tersebut disebabkan oleh peninjauan dari segi bahwa konsep tersebut memperhitungkan segalanya, yaitu yang ada pada reliabilitas itu sendiri ditambah faktor-faktor lain yang berhubungan. 50 d. Kepastian Confirmability Konsep kepastian muncul dari konsep objektivitas dari penelitian nonkualitatif. Nonkualitatif menggunakan objektivitas dari segi kesepakatan antarsubjek. Kepastian objektivitas tersebut bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat, dan penemuan seseorang. Pengalaman seseorang bersifat subjektif, jika disepakati oleh beberapa orang, pengalaman tersebut kemudian akan disebut sebagai objektivitas. Objektif artinya dapat dipercaya, faktual, dapat dipastikan, berbeda dengan subjektivitas yang belum dapat dipercaya. Pengertian tersebut menjadi dasar pengalihan pengertian objektifitas-subjektifitas menjadi kepastian. V. SUBJEK PENELITIAN V. A. Karakteristik Subjek Penelitian