Pengertian Komunikasi URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS

2.1. Pengertian Komunikasi

Pengertian komunikasi dapat ditinjau dari dua sudut pandang Onong, 2000, dan Effendi, 1998: 60, yaitu: 1. Pengertian Komunikasi secara umum Komunikasi merupakan proses penyampaian suatu pesan dalam bentuk lambang bermakna sebagai paduan pikiran dan perasaan berupa ide, informasi, kepercayaan, harapan, himbauan dan sebagainya, yang dilakukan kepada orang lain baik langsung secara tatap muka maupun tidak langsung melalui media dengan tujuan mengubah sikap, pandangan, atau perilaku Effendi, 1998: 60. Setiap orang hidup dalam masyarakat, sejak bangun tidur sampai tidur lagi, secara kodrati senantiasa terlibat dalam komunikasi. Terjadinya komunikasi sebagai konsekuensi dari hubungan sosial dan interaksi sosial. Komunikasi dalam pengertian secara umum dapat dibagi dua segi yaitu, secara etimologis dan terminilogis. Secara etimologis, istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio, berasal dari kata communis, yang berarti sama makna. Jadi, komunikasi berlangsung apabila orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai sesuatu hal yang dikomunikasikan. Secara terminologis, komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Universitas Sumatera Utara 2. Pengertian komunikasi secara paradigmatis Dalam pengertian paradigmatis, komunikasi mengandung tujuan tertentu yang dilakukan secara lisan, tatap muka atau melalui media. Dalam hal ini, komunikasi besifat intensional, karena itu harus dilakukan dengan perencanaan. Mengenai pengertian komunikasi secara paradigmatis, banyak defenisi yang dikemukakan oleh para ahli, tetapi dari sekian banyak dapat disimpulkan secara lengkap dengan menampilkan makna yang hakiki, yaitu komunikasi merupakan proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat dan perilaku, baik langsung melalui lisan maupun tidak langsung melalui media Onong, 200:5. Proses komunikasi yang berlangsung di antara individu tidak selalu berlangsung mulus dan lancar. Adakalanya pesan yang akan disampaikan tersebut mendapat hambatan sebelum sampai kepada komunikan. Hambatan-hambatan tersebut bisa disebabkan karena beberapa faktor, antara lain: 1. Hambatan Sosio-Antro-Psikologis a. Hambatan Sosiologis Masyarakat terdiri dari berbagai golongan dan lapisan, yang menimbulkan perbedaan dalam statu sosial, agama, ideologi, tingkat pendidikan dan sebagainya, yang kesemuanya dapat menjadi hambatan bagi kelancaran komunikasi. b. Hambatan Antropologis Dalam melancarkan komunikasi, seorang komunikator tidak akan berhasil apabila ia tidak mengenal siapa komunikannya. “siapa” di sini bukan Universitas Sumatera Utara namanya, melainkan ras apa, bangsa apa, dan suku apa. Dalam hal ini, komunikator harus mengenal kebudayaan, gaya hidup, norma kehidupan serta kebiasaan komunikannya. c. Hambatan Psikologis Faktor psikologis seringkali menjadi hambatan dalam komunikasi. Hal ini umumnya disebabkan komunikator tidak mengkaji diri komunikan sebelum melancarkan komunikasi. Komunikasi sulit berhasil apabila komunikan sedang sedih, bingung, marah, kecewa, kesal dan lain sebagainya. 2. Hambatan Semantis Hambatan semantis meliputi bahasa yang digunakan oleh komunikator dalam menyampaikan pikiran dan perasaannya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasi, komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan semantis ini, sebab kesalahan dalam ucapan maupun tulisan dapat menimbulkan salah pengertian misunderstanding dan salah tafsir misinterpreatation, yang pada akhirnya dapat menimbulkan salah komunikasi misunderstanding. 3. Hambatan Mekanis Hambatan mekanis kita jumpai pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Seperti suara telepon yang berisik, ketikan huruf yang rusak pada media cetak, atau gambar kabur di layar televisi. Universitas Sumatera Utara 4. Hambatan Ekologis Hambatan ekologis terjadi disebabkan oleh gangguan lingkungan terhadap berlangsungnya komunikasi. Contohnya adalah suara riuh orang-orang ramai atau kebisingan lalulintas, suara hujan atau petir, suara pesawat terbang dan lain-lain saat sedang berkomunikasi.

2.2 . Teori Komunikasi Antarbudaya

Dokumen yang terkait

Hubungan Komunikasi Antara Warga Asing Dan Warga Setempat (Studi Deskriptif Mengenai Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika Dan Warga Medan Setempat Yang Tergabung Dalam Sebuah Lembaga Language And Cultural Exchange Medan

26 312 107

Peran Imigrasi Dalam Penanganan Pengungsi Warga Negara Asing Di Kota Medan

8 83 120

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES AKULTURASI WARGA JEPANG DI SURAKARTA (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Peran Komunikasi Antarbudaya dalam Proses Akulturasi Warga Jepang di Surakarta)

1 17 181

Dinamika Komunikasi Antarbudaya Pasca Tsunami (Studi Dramaturgis Dalam Kegiatan Kemasyarakatan Antar Warga Korban Tsunami Dan Interaksi Dengan Orang Asing Di Banda Aceh).

0 0 9

DINAMIKA KOMUNIKASI WARGA NEGARA ASING DAN WARGA NEGARA LOKAL DIPUSPA AGRO.

1 11 100

Komunikasi Antarbudaya Etnis Tionghoa dan Pribumi di Kota Medan

0 0 15

Hubungan Komunikasi Antara Warga Asing Dan Warga Setempat (Studi Deskriptif Mengenai Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika Dan Warga Medan Setempat Yang Tergabung Dalam Sebuah Lembaga Language And Cultural Exchange Medan)

0 0 22

Hubungan Komunikasi Antara Warga Asing Dan Warga Setempat (Studi Deskriptif Mengenai Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika Dan Warga Medan Setempat Yang Tergabung Dalam Sebuah Lembaga Language And Cultural Exchange Medan)

0 0 17

Hubungan Komunikasi Antara Warga Asing Dan Warga Setempat (Studi Deskriptif Mengenai Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika Dan Warga Medan Setempat Yang Tergabung Dalam Sebuah Lembaga Language And Cultural Exchange Medan)

0 0 6

HUBUNGAN KOMUNIKASI ANTARA WARGA ASING DAN WARGA SETEMPAT (Studi Deskriptif Mengenai Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan Setempat yang tergabung dalam sebuah Lembaga Language and Cultural Exchange Medan)

0 0 14