Karakteristik Responden HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini merupakan gabungan antara aparatur kecamatan dan aparatur desakelurahan yang dipilih secara acak sebagai lanjutan dari pengambilan sampel tahap pertama yang ditentukan menurut kluster. Pemilihan kecamatan dilakukan dengan pertimbangan keseimbangan antar wilayah yakni yang terdekat dengan Ibukota Kabupaten diwakili oleh 2 dua kecamatan yakni Kabanjahe dan Berastagi, sedangkan 2 dua kecamatan lainnya mewakili wilayah yang terjauh dari Ibukota Kabupaten yakni Mardinding dan Laubaleng. Alasan lainnya menetapkan responden dari kalangan aparatur pemerintahan kecamatan, desakelurahan adalah kesesuaian tingkat pemahaman terhadap substansi masalah penelitian dengan kemampuan menjawab pertanyaan penelitian. Diasumsikan dalam penelitian ini seluruh responden dapat memahami masalah penelitian ini terutama seputar tema desentralisasi dan pembangunan ekonomi wilayah. Kemampuan menjawab pertanyaan penelitian antara lain dapat dilihat dari tingkat pendidikan responden dan jabatan responden dalam masing-masing strata pemerintahan. Tingkat pendidikan misalnya dapat dijadikan acuan menilai pengetahuan dan pemahaman responden terhadap substansi permasalahan yang ditanyakan. Dalam pengertian ini diasumsikan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang semakin tinggi pengetahuan dan pemahamannya tentang desentralisasi dan pembangunan ekonomi wilayah. Sebagai gambaran karakteristik responden menurut tingkat pendidikan dapat disimak data yang disajikan melalui Gambar 4.3: Universitas Sumatera Utara Sumber: Kuesioner diolah dan dikonfirmasi dengan Data Kepegawaian pada masing-masing Kecamatan, 2010 Gambar 4.3. Grafik Profil Responden Menurut Tingkat Pendidikan Merujuk data pada Gambar 4.3 dapat diketahui bahwa dari segi tingkat pendidikan kondisi aparatur kecamatan, desa maupun kelurahan masih timpang. Tingkat pendidikan aparatur kecamatan, desakelurahan di Kecamatan Berastagi dan Kecamatan Kabanjahe umumnya masih lebih tinggi dari kecamatan lainnya kecamatan Mardinding, Laubaleng. Implikasi dari ketimpangan sumber daya ini pada gilirannya menyebabkan kesenjangan kapasitas dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan di masing-masing wilayah. Gejala ini sering disebut sebagai brain drain, di mana sumberdaya manusia yang berpendidikan tinggi lebih cenderung meninggalkan daerah pinggiran dan lebih memilih tinggal di kota bandingan dengan pandangan Friedman dan Douglas, 1967. Lebih lanjut, selain tingkat pendidikan maka jabatan responden dalam institusi pemerintahan juga menentukan kapasitasnya dalam memberikan jawaban atau Universitas Sumatera Utara penjelasan dalam menjawab pertanyaan penelitian ini. Jabatan dalam pemerintahan diasumsikan memiliki keterkaitan dengan intensitas dan frekuensi menghadiri pertemuan-pertemuan terkait dengan kebijakan pemerintahan dan tingkat keterlibatan dalam merumuskan kebijakan publik yang terkait dengan desentralisasi dan pembangunan ekonomi wilayah. Profil responden menurut jabatan dalam lembaga pemerintahan di klasifikasikan dalam dua kategori yakni: 1 pejabat struktural dan 2 staf untuk aparatur tingkat kecamatan, desakelurahan. Komposisi pejabat struktural dan staf ini menjadi pertimbangan dalam melakukan wawancara mendalam terkait dengan fokus kajian. Selengkapnya profil responden menurut konfigurasi jabatan dapat disimak pada Gambar 4.4. Sumber: Kuesioner diolah dan dikonfirmasi dengan Data Kepegawaian pada Masing-masing Kecamatan, 2010 Gambar 4.4. Grafik Profil Responden Menurut Jabatan Menurut keterangan yang dapat dibaca pada Gambar 4.4 di atas, dapat dipahami bahwa komposisi responden dari unsur staf relatif berimbang dengan unsur Universitas Sumatera Utara pimpinan pejabat struktural. Apabila dicermati, hanya di Kecamatan Mardinding jumlah responden dari unsur pejabat struktural lebih banyak dari unsur staf, selebihnya lebih dominan staf daripada pejabat struktural dalam menjawab pertanyaan penelitian ini. Dengan adanya responden yang cukup representatif dan mampu menjawab serangkaian pertanyaan penelitian, diharapkan penelitian ini dapat dilakukan lebih objektif dan berimbang.

4.3. Uji Reliabilitas dan Validitas Instrumen