Pendapatan dan Pengeluaran KEHIDUPAN RUMAH TANGGA PENARIK BECAK

43 Dari penuturan pak Riswan tersebut, ternyata pendidikan juga sangat penting bagi para penarik becak untuk anak-anak mereka. Ini menunjukkan adanya rasa ingin mengubah hidup yang cukup kuat, walaupun mereka harus menggantungkan harapan-harapannya kepada anak-anak mereka. Dari data yang didapat peneliti dilapangan berdasarkan jumlah informan yang didatangi, ada 25 atau 6 anak yang belum bersekolah, yang tidak tamat SD ada 8,4 atau 2 orang anak, tamat SD ada 8,4 atau 2 orang anak, tamat SLTP 16,7 atau 4 orang anak, tamat SLTA 33,3 atau 8 orang anak, kuliah 8,4 atau 2 orang anak.

C. Pendapatan dan Pengeluaran

Keadaan ekonomi yang semakin menurun ditandai dengan bermulanya krisis ekonomi yang berlangsung mulai pertengahan tahun 1997, yang diperkirakan tidak berlangsung lama. Keadaan ini sudahlah tentu sangat mempengaruhi seluruh aspek-aspek perekonomian serta tatanan kehidupan masyarakat. Akibatnya adalah semakin meningkatnya jumlah pengangguran dan keluarga miskin di Indonesia. Yang disebut dengan miskin, menurut Schreiber dalam Oslan Purba;2002:72 adalah apabila penghasilan atau pendapatan rumah tangga tidak sesuia atau tidak mencukupi untuk keperluan standart kehidupan yang wajar. Biasanya rumah tangga kota mempunyai standart yang berbeda antara satu dama 44 lain, hal ini karena disebabkan banyak factor, yang selalu berubah dari waktu kewaktu. Factor-faktor itu adalah sebagai berikut: 1. Tingkat pendapatan 2. Gaya hidup 3. Jumlah, susunan, umur anggota keluarga 4. Status social 5. Keadaan harga barang 6. Perkembangan ternologi dan kebudayaan 7. Jenis pekerjaan 8. Psikologis Apabila factor tersebut di atas berubah, maka baik pola konsumsi maupun besarnya biaya hidup rumah tangga akan mengalami perubahan. Jarak antara “simiskin” dan “sikaya” pun semakin tampak, dengan adanya keadaan perekonomian yang mulai moneter hingga sekarang ini. Keadaan ini tentunya sangat mempengaruhi jumlah pendapatan para penarik becak yang beroprasi di Kota Medan, karena semakin banyaknya jumlah becak yang beroprasi akibat tingginya tingkat pengangguran. 45 a Pendapatan Pendapatan para penarik becak bila dibandingkan dengan pekerjaan lainnya, termasuk kedalam pekerjaan yang berpenghasilan rendah. Apabila pendapatan tersebut di hitung dalam jangka bulanan, maka akan tidak masuk akal bagi kita untuk menyerasikan antara pendapatan dengan pengeluaran. Hal ini meyebabkan banyaknya diantara penarik becak lainnya yang mengikut sertakan anggota keluarganya untuk bekerja, guna mencukupi kebutuhan hidup. Untuk mencukupi pendapatan minimal tiga kilogram beras perharinya, para penarik becak harus memiliki keahlian atau kerajinan lain yang bisa diandalkan sebagai pekerjaan tambahan untuk mendapatkan penghasilan lain diluar menarik becak. Pendapatan yang diperoleh perharinya ada dua tipe: pertama, apabila becak yang digunakan adalah becak dayung, maka penghasilan perharinya rata-rata maksimal Rp.25.000,- , jumlah ini diperoleh apabila penarik becak melakukan pekerjaannya hingga larut malam. Pendapatan ini diluar pendapatan anggota keluarga lainnya, dan kebanyakan mereka yang menggunakan becak dayung adalah penarik becak yang menyewa becak dengan orang lain. Kedua, apabila becak yang digunakan adalah becak bermotor, maka penghasilan yang diperoleh perharinya rata-rata maksimal Rp. 80.000,-, sama halnya dnegan becak dayung, jumlah ini diperoleh apabila mereka menarik becak hingga larut malam. Penarik becak bermotor juga sama dengan penarik becak dayung, mereka harus membayar uang setoran becak kepada toke atau jika mereka memilikinya sendiri sudahlah tentu kepemilikan diperoleh dengan cara mengangsurnya selama 3 tahun. 46 Untuk mencukupi segala keperluan hidup, bagi anggota keluarga yang sudah dianggap dewasa, dan mampu melakukan pekerjaan yang mengahasilkan uang untuk menambah pendapatan keluarga, maka diberikan kebebasan untuk mereka memilih pekerjaan. Hal ini juga dilakukan sebagai pembelajaran bagi anggota keluarga untuk lebih mandiri, dan diharapkan mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Pekerjaan yang dilakoni anggota keluarga lainnya sebagai sumbangsih untuk pendapatan keluarga antara lain adalah ; bagi para istrinya rata- rata mereka bekerja sebagai pembantu bangsa Cina, sebagai buruh cuci, sebagai buruh pabrik, berdagang. Bagi anak-anak mereka yang sudah dianggap cukup usia untuk bekerja, rata-rata sebagai buruh bangunan, buruh pabrik, bekerja di Mall, satpam, dan lainnya. Para penarik becak sendiri, harus memiliki kerajinan atau kemahiran dibidang lain, dan banyak dari mereka yang memiliki kemahiran yang akhirnya mampu menambah pendapatan mereka. Kemahiran atau keahlian lain yang mereka miliki, seperti, mampu menjadi pekerja bangunan dan pertukangan, berdagang, dan lainnya. Bagi mereka apapun akan mereka kerjakan guna mencukupi kebutuhan hidup, dengan syarat halal dan tidak merugikan orang lain. 47 b Pengeluaran Jika membahas masalah pendapatan tentunya selaras dengan pembahasan mengenai pengeluarannya. Pengeluaran para penarik becak, jika dilihat dari jumlah pendapatan mereka dari menarik becak, sudahlah tentu tidak dapat diterima oleh akal sehat. Akan tetapi untuk mencukupi pengeluaran, yang mereka lakukan untuk bertahan hidup adalah dengan mengikut sertakan anggota keluarga lainnya yang sudah dianggap cukup usia, untuk membantu dalam menambah pendapatan keluarga. Bahkan mereka sendiripun harus mencari pekerjaan tambahan di luar menarik becak. Pengeluaran yang mereka lakukan tiap bulannya antara lain : 50 untuk kebutuhan pangan yaitu sebesar Rp.500.000,-bulannya, untuk perumahan 7,5 , yaitu sebesar Rp. 75.000,-bulannya, biaya untuk pendidikan anak-anak 12,5 , yaitu sebesar Rp. 150.000,-bulannya, biaya untuk pembayaran rekening listrik 2,75 , yaitu sebesar Rp. 25.000,-bulannya, biaya untuk air 2,75 , yaitu sebesar Rp. 25.000,-bulannya, untuk biaya jajan anak-anak 7,5 , yaitu sebesar Rp.55.000,-bulannya, biaya untuk kesehatan 4 , yaitu sebesar Rp. 40.000,- bulannya, biaya tak terduga lainnya sebesar Rp. 75.000,-bulannya, sementara itu buku tabungan tidak ada, hanya celengan untuk menyisihkan jumlah sebagian dari sisa pengeluaran per harinya. 48

D. Kehidupan Bertetangga