14
E. Metode Penelitian
a. Metode yang digunakan
Penelitian ini bersifat deskriptif, yang bermaksud menggambarkan secara jelas mengenai organisasi penarik becak dan kehidupan penarik becak secara
umum. Untuk itu pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dalam penelitian ini apapun yang berkaitan dengan objek
penelitian dan ungkapan–ungkapan emosi yang timbul dari percakapan di dalam penelitian, maka dijadikan sebagai data. Selain pendekatan kualitatif, peneliti juga
menggunakan pendekatan prosesual. Dimana peneliti tidak hanya melihat prilaku– prilaku yang ada pada setiap angota dalam organisasi penarik becak, tetapi juga
akan menggali bagaimana mekanisme dan proses yang telah terjadi sehingga terbentuknya organisasi penarik becak.
Penelitian ini ilakukan di Kelurahan Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas. Sasaran dari penelitian ini adalah penarik becak yang terdapat di
Kelurahan ini, terutama yang tergabung dalam organisasi penarik becak Bersatu Mandiri yang mangkal di stasiun pool angkutan kota line 04 yang terdapat di Jln.
Pertahanan, Amplas, dan yang mangkal di simpang Jln. Pertahanan, Amplas. Penarikan informan dilakukan oleh peneliti berdasarkan pada beberapa
kriteria yang secara kasar disusun oleh peneliti seperti ; usia, lamanya menjadi anggota organisasi, dan seterusnya akan dikembangkan kepertanyaan yang
mangarah pada tujuan penelitian, yaitu mengenai organisasinya.
15 Prinsip dasar dari metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah “on
Going analisis”, dimana setiap data berkembang dari satu informan ke informan yang lain sesuai dengan masalah yang diteliti, dianalisis dan diklasifikasikan pada
saat berlangsungnya penelitian di lapangan. Dan data dianggap cukup apabila dalam penelitian terjadi pengulangan jawaban satu pertanyaan yang sama, maka
kondisi ini akan mengakhiri pengumpulan data.
b. Teknik pengumpulan data
Metode yang digunakan dalam pendekatan kualitatif dan pendekatan prosesual yaitu, untuk mendapatkan data primer adalah metode observasi
pengamatan dan wawancara. Metode observasi dilakukan guna mengetahui situasi dalam konteks ruang dan waktu pada daerah penelitian dan prilaku dari
objek penelitian. Karena apabila hanya melakukan wawancara saja belumlah cukup untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, untuk itu memerlukan
peninjauan langsung ke lokasi penelitian, sambil melakukan pengamatan dengan mendalam, terutama pada setiap kejadian–kejadian yang dianggap penting yang
menyangkut dengan tujuan penelitian. Metode observasi yang digunakan adalah observasi partisipasi, dimana
metode ini berguna untuk mendalami apa yang sebenarnya terjadi dilapangan, baik itu yang terlihat ataupun yang tidak terlihat hanya dapat dirasakan. Untuk
memudahkan peneliti, maka peneliti membawa perlengkapan yang dianggap perlu, seperti: kamera, yang berguna untuk mempublikasikan kegiatan yang dianggap
16 penting bagi peneliti sebagai pendukung. Dan recorder, untuk merekam setiap
pembicaraan, yang kemudian di saring mana–mana saja pembicaraan yang dianggap mendukung dan dijadikan sebagai data.
Metode wawancara yang digunakan adalah wawancara mendalam kepada beberapa orang informan, wawancara mendalam ini dilakukan dengan mendatangi
beberapa penarik beca ditengah waktu senggangnya, atau pada saat ada pertemuan kelompok yang dilakukan mereka secara rutin. Metode ini juga dilakukan untuk
mengetahui sejarah terbentuknya kelompok penarik beca secara mendalam, hingga tujuan dari penelitian ini terwujud.
Selain mencari data primer, peneliti juga akan mencari data skunder, yaitu data yang mampu melengkapi hasil dari penelitan. Data skunder akan didapat
melalui dokumen–dokumen yang terdapat di perpustakaan, dimana peneliti bekerja.
c. Analisis data