60 pekerjaan ini, yang terpenting bagi mereka adalah pekerjaan mereka ini halal,
tidak mengganggu ketentraman orang lain, dan lebih penting lagi dapur mereka bisa “mengepul”
12
1. HABSU
, dan anak-anak mereka dapat melanjutkan sekolah.
B. Organisasi-organisasi Penarik Becak
Hampir seluruh penarik becak yang ada di Kota Medan tergabung didalam satu organisasi atau persatua penarik becak, yang berbagai ragam nama, bentuk,
tujuan, dan tentunya lembaga yang berada di belakangnya. Berikut ini adalah beberapa organisasi atau persatuan penarik becak.
Himpunan Abang Becak Sumatera Utara HABSU, merupakan persatuan penarik becak yang sama dengan persatuan para supir angkot yang tergabung
dalam KPUM Koperasi Penangkutan Umum, dilindungi oleh badan hokum.
2. KOMPAS
Kelompok Paguyuban Penarik Becak Amplas KOMPAS adalah persatuan penarik becak yang memiliki titik kumpul di Jl. Tuar Amplas, dan memiliki
jumlah anggota sebanyak 20 orang. Kelompok ini dibentuk pada tanggal 4 April 2005.
12
Istilah bagi mereka untuk mengetakan kalau didapur ada yang dimasak, artinya mereka dapat bertahan hidup.
61
3. PBD
Persatuan Becak Denai PBD merupakan kelompok penarik becak yang memiliki jumlah anggota sebanyak 20 orang, dan memiliki titik kumpul di Jl.
Lukah Amplas. Pembentukannya pada akhir tahun 2005.
4. PBS
Persatuan Becak Selambo PBS merupakan persatuan penarik becak yang memiliki titik kumpulnya di Jl. Selambo Amplas, dengan jumlah anggota
sebanyak 15 orang. Dan didirikan pada akhir tahun 2004.
5. STM Tritura
Pesatuan penarik becak ini memiliki jumlah anggota sebanyak 15 orang, yang semuanya selalu berkumpul di Jl. STM Tritura. Karenanya nama persatuan
ini di beri nama STM Tritura, yang didirikan pada tahun 2005.
6.
Bersatu Mandiri, organisasi penarik becak yang menjadi objek utama
dalam penelitian ini. Masih banyak lagi organisasi-organisasi atau kelompok-kelompok penarik
becak lainnya yang tidak di jangkau dalam penelitian ini, baik itu yang berada dibawah asuhan instansi pemerintahan maupun yang ada dibawah dampingan
lembaga-lembaga non-pemerintah lainnya.
62
C. Organisasi Penarik Becak “Bersatu Mandiri”
a Latar Belakang Organisasi Penarik Becak “Bersatu Mandiri”
Organisasi penarik becak “Bersatu Mandiri” didirikan pada tanggal 29 Mei 2000, beranggotakan seluruh penarik becak yang mangkal di Simpang Amplas.
Organisasi ini didirikan tanpa ada batasan jangka waktu, sama halnya dengan orgaisasi-organisasi lainnya. Organisasi penarik becak “Bersatu Mandiri” ini
didirikan karena adanya kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi, baik itu kebutuhan hidup mereka mauoun kebutuhan sosial. Berdirinya organisasi penarik
becak “Bersatu Mandiri” ini mendapatkan pengaruh besar dari sebuah lembaga sosial, yang bernama Yayasan Pembela Rakyat Pinggiran YPRP.
Yayasan Pembela Rakyat Pinggiran YPRP adalah sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat yang konsen pada masalah-masalah yang dihadapi oleh
masayarakat miskin Kota
13
. Penarik becak adalah salah satu bagian dari kelompok masyarakat yang ingin dirangkul oleh lembaga tersebut. Dimana YPRP melihat
seringnya mereka
14
mendapatkan perlakuan yang tidak adail dari pemerintah setempat seperti ; penggusaran tempat mangkal dengan tidak wajar
15
13
Dalam hal ini, YPRP hanya sebagai fasilitator dari pembentukan organisasi Bersatu Mandiri, pemikiran untuk membentuk satu wadah bersama telah dimiliki oleh para penarik becak sebelum YPRP hadir
ditengah mereka. Semua aturan dan azaa yang ada dalam organisasi Bersatu Mandiri datanggnya dari semua penarik becak yang bergabung.
14
Masyarakat miskin Kota khususnya penarik becak.
15
Dalam arti para penertib melakukan tindak kekerasan seperti, pemukulan kepada penarik becak dan penghancuran terhadap becak yang sedang mangkal.
, dan lain sebagainya. YPRP berniat untuk mengorganisir para penarik becak dengan tujuan
yang positif, bukan untuk membentuk suatu perlawanan terhadap pemerintah.
63 Tetapi untuk memberikan kesadaran kepada penarik becak mengenai hak dan
kewajibannya sebagai warga negara. Awalnya pembentukan organisasi penarik becak yang banyak mangkal dan
sering berkumpul di Simpang Amplas yaitu, pertama mereka diundang oleh YPRP untuk hadir pada satu pertemuan yang dibuat di salah satu rumah penarik
becak yang sebelumnya sudah dilakukan pendekatan kepada penarik becak tersebut. Dalam pertemuan tersebut diasmpaikanlah tujuan dan maksud dari
pertemuan itu, kemudian mereka secara satu persatu menyampaikan tanggapannya
mengenai akan dibentuknya organisasi penarik becak yang memiliki tujuan sebagai wadah dalam penyelesaian masalah yang ada diantara para penarik becak
serta pencarian solusi, serta untuk meningkatkan kreatifitas dan menguatkan rasa persaudaraan antara mereka. Para penarik becak menyambut baik terbentuknya
organisasi ini, karena mereka memang sudah lama ingin membentuk kelompok yang terorganisir, tetapi karena keterbatasan pengetahuan mereka tentang
mengorganisir maka itu dahulu hanya angan-angan saja. Dengan adanya pertemuan itu mereka cukup bersemangat menyambutnya.
Pertemuan tidak hanya sekali saja dilakukan, tetapi ada beberapa kali peremuan hingga tersepakatilah pembentukan organisasi pada tanggal 29 Mei
2000, dan diberilah nama “Bersatu Mandiri”, yang artinya organisasi sebagai penyatu para penarik becak yang membangkitkan rasa kemandirian mereka untuk
berkarya didalam dan diluar pekerjaannya. Sesuai dengan tujuan awal pembentukan dari organisasi penarik becak , maka bentuk dari organisasi ini
64 adalah organisasi masyarakat yang bersifat sosial dan tidak mencari keuntungan
apapun didalamnya. Dengan harapan akan muncul rasa persaudaraan yang kuat diantara penarik becak, jadi apabila ada satu orang yang tersakiti maka yang
lainnya juga akan ikut sakit dan melakukan tindakan untuk membela agar rasa sakit itu berkurang dan hilang. Dan tidak ada lagi rasa ketidak perdulian terhadap
masalah atau penderitaan sesama rekan penarik becak, apabila ada masalah maka organisai sebagai wadah bermusyawarah akan menjadi tempat mendapatkan solusi
dan jalan untuk masalah tersebut. Tidak hanya mengenai masalah-masalah saja, organisasi dibentuk juga untuk menampung inspirasi dari para penarik becak yang
menjadi anggota untuk kemajuan dan keberlanjutan organisasi, yang mampu meningkatkan status para penarik becak, baik itu dari segi pengetahuan maupun
kemampuan. Organisasi penarik becak “Bersatu Mandiri” ini, menganut azas
keterbukaan transparan, kejujuran, keadilan, kekeluargaan, dan bertanggungjawab. Kelima azas tersebut telah tercantum didalam anggaran dasar
dan anggaran rumah tangga organisasai yang telah disusun berdasarkan rapat kerja dan rapat program setelah pemilihan pengurus.
b Struktur Organisasi
Sama halnya dengan organisasi lainnya, organisasi penarik becak juga memiliki struktur organisasi, yaitu : penasehat, pengurus, dan anggota. Penasehat
pada organisasi penarik becak ini adalah pendamping dari organisasi, yaitu YPRP,
65 dimana apabila ada hal-hal yang tidak bisa diatasi oleh pengurus aatu ada masukan
yang ingin di pertimbangkan, maka pengurus akan meminta penasehat untuk memberikan solusi ataupun saran. Apabila ini terjadi, maka akan dilaksankan rapat
didalam internal YPRP, dan kemudian hasilnya akan disampaikan pada rapat pengurus organisasi penarik becak. Kemudian hasil dari rapat antara penasehat
dan pengurus organisasi akan disampaikan pada rapat anggota. Jadi, struktur organisasi berperan aktif dalam pengambilan keputusan besar bersama.
c Struktur Kepengurusan
Dalam susunan organisasi terdapat pengurus di bagian susunan kedua, untuk itu organisasi ini juga memiliki sususnan kepengurusan, yaitu :
1. Ketua
2. Wakil Ketua
3. Sekretaris
4. Bendahara
5. Bidang-bidang
a. Bidang Ekonomi dan Keuangan
b. Bidang Sosial, Rohani dan Arisan
c. Bidang Pembinaan Anggota
66
d Kegiatan Organisasi
Sesuai dengan tujuan, azas, dan fungsi dari organisasi, maka organisasi penarik becak “Bersatu Mandiri” ini memiliki kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan ke tiga landasan tersebut. Kegiatan yang rutin
16
1. Bidang Sosial, dan
dalam organisasi penarik becak ini antara lain sampai saat ini terbagi atas 2, yaitu :
2. Bidang Ekonomi
1. Bidang Sosial Arisan
Sama seperti arisan pada umumnya, arisan yang dilaksanakan dalam organisasi ini juga berdasarkan giliran siapa yang menjadi tuan rumah, tetpi dalam
penentuan tidak dilakukan seperti tarik undi. Dalam arisan organisasi ini juga dikenakan biaya bagi anggotanya, namun biaya yang bias disebut iuran itu
tidaklah berjumlah seperti arisan organisasi lainnya, setiap anggota dan pengurus cukup membayar dengan Rp. 1000,- untuk sekali pertemuan. Iuran ini tentunya
ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama, dan dengan melihat kemampuan dari setiap anggota dalam memberikan sebagian penghasilannya.
Dalam arisan organisasi penarik becak “Bersatu Mandiri”, hidangan yang disajikan tidaklah mewah. Pada umumnya tuan rumah diminta hanya menyediakan
air teh manis dan makanan kecil, yang terpenting ditekankan adalah terjalinnya
16
Kegiatan yang telah masuk didalam program kerja organisasi
67 silaturrahmi yang kuat diantara anggota dan pengurus. Kegiatan yang
dilaksanakan dalam arisan ini adalah diskusi bersama mengenai keorganisasian dan hal-hal yang berhubungan dengan kelanjutan organisai. Untuk itu, YPRP
selaku pendamping sering sekali hadir dalam pertemuan ini, dengan membawa topik-topik tertentu yang telah disusun oleh pengurus. Arisan atau pertemuan ini
dilaksankan setiap Minggu malam selesai sholat Isya’, karena pada hari Minggu malam ini merupakan hari dimana para penarik becak yang tergabung didalam
organisasi “Bersatu Mandiri” memiliki waktu yang cukup luang diluar menarik becak.
Arisan merupakan bagian dari kehidupan penarik becak sehari-hari yang ada di Kelurahan timbang Deli. Tujuan dari diadakannya aridan ini adalah untuk
membangkitkan rasa solidaritas antar penarik becak, karena dalam kegiatan ini penarik becak membangun silaturrahmi dan hubungan yang sebaik-baiknya
diantar mereka. Selain tujuan tersebut, tujuan lainnya adalah sebagai lembaga ekonomi penarik becak. Bagi mereka yang mendapatkan giliran atau sering
disebut dengan istilah “narek arisan” mereka bisa membelikan sebagian dari hasil uang yang dikumpulkan anggota lainnya dengan barang-barang kebutuhan rumah
tangga lainnya, atau membayar hutang mereka. Dan pada saat pertemuan diambil undian untuk menentukan tempat berikutnya dimana diadakan arisan. Selain itu
arisan juga wadah untuk menabung bagi para penarik becak, tempat berdiskusi, dan bertukar pikiran antar penarik becak.
68 Gambar 6 :
Salah satu kegiatan rutin Organisai Penarik Becak
Pengajian dan STM
Kegiatan Pengajian dilakukan dengan jadwal yang tidak menentu, untuk itu pengurus selalu melihat waktu luang untuk diadakannya pengajian. Setelah waktu
didapat, maka jadwal untuk pengajianpun dibuat, kemudian para anggota diundang untuk menghadiri penajian tersebut. Akan tetapi, walaupun pengajiannya
belum dilaksakan dengan rutin, namun STM yang ada di organisasi ini berjalan dengan baik. Untuk dana STM setiap anggota dan pengurus dikenakan biaya Rp.
500,- per harinya. Pengajian juga dulunya dilakukan oleh para istri-istri penarik becak, dalam
satu organisasi yang berbeda dengan para penarik becak. Namun, kegiatan dan organisasi para istri penarik becak ini tidak lagi berjalan dengan aktif, dengan
69 alasan kesibukan para istri yang begitu banyak, sebagai pendongkrak ekonomi
keluarga tentunya.
2. Bidang Ekonomi
Usaha yang dilaksanakan secara bersama oleh pengurus dan anggota organisasi sampai saat ini adalah pendistribusian minyak goring yang diperoleh
dari lembaga pendamping. Dimana mereka mampu memberikan harga grosir untuk dijual kepada masyarakat. Untuk usaha ini mereka melihat peluang yang
cukup besar, karena harga minyak makan dipasaran lagi tinggi. Usaha ini belum tentu bisa bertahan lama, sebab minyak yang ada di lembaga pendamping adalah
minyak yang berasal dari program yang sedang dilaksankan oleh lembaga pendamping. Hasil dari usaha bersama ini dimasukkan ke kas organisasi untuk
kelanjutan organisasi kedepan. Sampai saat ini, kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam organisasi ini
belum meluas ke masyarakat, karena organisasi ini masih terbilang baru dan kegiatannya baru saja diaktifkan kembali setelah sekian lama “mati suri”. Bukan
bearti organisasi ini tidak ingin terlihat keberadaanya ditengah masyarakat, karena mereka telah menyusun sebuah program untuk dilaksankan kedepan, selain
kegiatan-kegiatan yang telah mereka laksanakan. Contonya : membuat koperasi, melakukan kegiatan-kegiatan social, dan mencari sumber-sumber bantuan untuk
mendukung usaha-usaha ekonomi anggota. Walaupun awalnya kegiatan-kegiatn yang telah disusun dalam program diperuntukkan bagi anggota, tapi besar harapan
70 mereka sekiranya nanti program itu dapat menjadi sesuatu yang berguna di
masyarakat.
e Aturan-aturan dalam Organisasi
Organisai ini memiliki sifat social dan tidak mencari keuntungan, serta memiliki salah satu azas kekeluargaan, untuk itu aturan-aturan yang terdapat
dalam organisasi tidak terlalu memberatkan anggota maupun pengurus. Akan tetapi, ada hal-hal yang sama dengan organisasi lainnya, seperti : setiap anggota
diminta untuk menerima, mematuhi, dan melaksakan ADART yang telah disusun dan ditetapkan.
o
Hak dan Kewajiban Pengurus Hak Pengurus
1. Mengeluarkan pendapat baik itu pada saat rapat maupun dalam
memberikan masukan dalam sebuah diskusi-diskusi yang sering dilakukan. 2.
Memberikan sanksi kepada anggota yang dianggap melanggar aturan- aturan yang telah ditetapkan dan disepakati dalam ADART.
3. Berhak untuk memilih ataupun dipilih.
71
Kewajiban Pengurus
1. Pengurus harus mematuhi aturan-aturan organisasi
2. Pengurus harus bias menjaga nama baik organisasi
3. Pengurus harus bias melindungi anggota
4. pengurus harus bias menjalankan program kerja
o
Hak dan Kewajiban Anggota Hak Anggota
1. Anggota memiliki hak untuk mengeluarkan pendapat didalam rapat
maupun forum-forum lainnya. 2.
Anggota berhak meminta pertanggung jawaban dari pengurus apabila telah habis masa jabatannya ataupun dalam hal-hal lainnya.
3. Anggota juga memiliki hak untuk memilih dan dipilih
4. Anggota berhak untuk menggunakan fasilitas organisasi
Kewajiban Anggota
1. Anggota memiliki kewajiban untuk mematuhi aturan-aturan yang ada
dalam organisasi. 2.
Anggota harus bisa menjaga nama baik organisasi dimana dia berada. 3.
Anggota harus bisa mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksankan dalam organisasi.
4. Anggota harus membayar iuran sesuai dengan jumlah dan waktu yang telah
ditetapkan.
72 Selain aturan-aturan yang mengikat antara pengurus dan anggota diatas, ada
juga mekanisme pengambilan keputusan dalam organisasi. Mekanisme tersebut terbagi kedalam :
1. Rapat Besar
Rapat besar dalam organisasi ini dilaksankan 2 tahun sekali, rapat besar dilakukan apabila terjadi pembubaran pengurus, sehingga harus dipilihlah
pengurus baru. Rapat besar juga dilaksanakan untuk merencanakan program kerja, kemudian untuk meminta laporan perlanggungjawaban pengurus lama, dan yang
terakhir kegiatan yang menyebabkan terjadinya rapat besar adalah melaksanakan perubahan ADART.
2. Rapat Besar Luar Biasa
Rapat Besar Luar Biasa dilakukan dengan waktu tidak ditentukan, rapat bias saja dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu, rapat besar luar biasa
terlaksana apabila ada pengurus yang tidak aktif menjalankan kepengurusannya, sehingga perlu dipertanyakan mengenai alasan dari ketidak aktifannya. Yang bisa
menyebabkan rapat besar luar bisa terjadi juga karena adanya tuntutan dari seluruh anggota untuk membubarkan organisai.
73
3. Rapat Pengurus
Rapat Pengurus dilaksanakan untuk melakukan atau merencanakan serta mengevaluasi program kerja organisasi. Dalam rapat ini terdapat rapat kerja yang
dilaksanakan 6 bulan sekali, karena rapat kerja yang dilakukan adalah untuk menyusun program kerja per 6 bulan. Setelah dilaksankan rapat kerja, maka akan
dilaksankanlah rapat bulanan yang dilakukan setiap bulannya, dengan tujuan untuk mengevaluasi program kerja tiap bulan.
f Dana Organisasi
Organisasi penarik becak “Bersatu Mandiri” dalam melaksanakan program yang telah mereka susun sudahlah tentu membutuhkan dana, yang sudah tentu
tersimpan didalam kas organisasi, layaknya organisasi lainnya. Namun, akan ada pertanyaan-pertanyaan yang muncul jika kita membicarakan masalah dana yang
diperoleh oleh organisasi penarik becak ini. Organisasi ini memiliki sumber dana dari : iuran anggota yang dibayarkan anggota dalam jangka waktu yang telah
ditentukan sebesar Rp. 500,- setiap harinya. Selain iuran dari anggota, dana yang diperoleh oleh organisasi ini berasal dari sumbangan yang tidak mengikat, yang
bersal dari anggota dan pengurus. Usaha yang dijalankan secara bersama juga menjadi sumber dana bagi kas
organisasi, dimana hasil dari penjualan minyak goring yang diperoleh sebagian besar dimasukkan ke kas sebagai simpanan organisasi, dan sebagian lagi
74 dikembangkan untuk usaha yang dijalankan anggota untuk menambah pendapatan
ekonomi keluarga.
g Organisasi Bagi Penarik Becak
Kehadiran organisasi bagi penarik becak tentunya memberikan harapan kepada para penarik becak yang tergabung didalamnya. Harapan-harapan itu
tentunya berkaitan dengan peningkatan status ekonomi dan pengetahuan
17
• Organisasi Bagi Pengurus
yang dimiliki oleh para penarik becak selama ini.
Organisasi tentunya memiliki arti bagi pengurus dan juga anggotanya. Bagi pengurus orgaisasi adalah tempat dimana mereka mampu belajar lebih mengenai
apa itu organisasi dan bagaimana mengorganisir anggota. Selain itu, bagi pengurus organisasi sangat bermanfaat dalam meningkatkan tali silaturrahmi diantar penarik
becak. Walaupun tidak dipungkiri, dengan menjadi bagian dari organisai mereka bisa memperoleh keringanan apabila ada kesulitan yang mereka hadapi, baik itu
kesulitan yang berkaitan dengan keuangan maupun mengenai masalah yang mereka hadapi pada waktu menarik becak. Seperti ketika salah seorang pengurus,
tepatnya bendahara organisasi ditanyai apa manfaat yang didapat selama menjadi pengurus organisasi :
17
Pengetahuan dalam mengorganisir anggota dan organisasi
75 “ …..ya dulu waktu belum dibentuk organisasi ini, saya gak tau kayak
mana organisai itu, apa aja yang dilakukan dalam organisasi, terus kayak mana orang-orang biar betah ikut organisasi, tapi sejak saya masuk organisasi dan
diangkat jadi salah satu pengurusnya, yaaa….sedikit-sedikit secara bertahap saya mulai taula..walaupun belum…apa itu namanya…eee…maksimal. Sekarang uda
ada organisasi ini kelao’ ada masalah apapun bisa dapat pemecahannya dari kawan-kawan, nah..kalo’ dulukan nggak…ya paling ama istri....hehehe….”
Transkip wawancara dengan pak Riswan, salah satu pengurus.
• Organisasi Bagi Anggota
Tidak berbeda dengan pengurus, anggota juga merasakan hal yang sama dengan menjadi bagian dari organisasi. Para anggota merasakan kalau selama
mereka masuk menjadi anggota organisasi, maka merekapun merasa terlindungi. Dan apabila ada masalah yang mereka hadapi, mereka mendapatkan solusi dari
teman-teman lainnya. Berikut hasil wawancara peneliti dengan salah seorang anggota organisasi :
“ …..kalo’ dulukan kita cuman sendiri-sendiri, mau itu dijalan tempat mangkal atopun disimpang-simpang lainnya, sekarang uda ada kawan-kawan
yang jumpa tiap minggunya dan bisa kapan ajala…kalo’ ada masalah lagi ya kawan-kawan bantu…terus kayak sodara, kalo’ ada yang susah satu orang maka
semuanya ikut bantu…”
Selain itu, para anggota juga merasakan kuatnya rasa kebersamaan yang dibina. Dan adanya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan secara bersama,
76 menambahkan kreatifitas mereka serta pengalaman-pengalaman baru bagi
mereka. Organisasi yang hadir ditengah-tengah penarik becak, ternyata memberikan
dampak yang positif bagi anggota dan pengurus. Organisai menjadikan rasa kekeluargaan diantara mereka semakin kuat dan solidaritas diantar mereka tumbuh
tinggi. Disamping itu mereka juga memiliki harapan yang sama mengenai organisasi yang mereka jalankan, yaitu organisasi mampu bertahan dalam waktu
yang cukup lama, serta berkembang sesuai dengan apa yang diinginkan bersama. Organisasi juga nantinya mampu menampakkan diri ketengah-tengah masyarakat
dengan kegiatan-kegiatan yang lebih baik lagi.
Gambar 7 : Peneliti tangah mengikuti pertemuan rutin organisasi, sembari melakukan
wawancara di sela-sela kegiatan.
77
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN