karet biasanya di pasarkan di pekan. Pekan pasar maga merpakan pekan yang di adakan setiap satu kali dalam satu minggu. Harga karet sekarang ini hampir
mencapai Rp11.000kg. tergantung karetnya. Dari Hutatinggi karet yang di hasilkan masyarakat tersebut hampir mencapai 2 ton minggunya.
Sebagai tambahan masyarakat mempunyai pokok kayu manis. Kayu manis ini tumbuh sendiri di tengah hutan. Masyarakat tidak menanamnya.
Namun sebagaian ada yang menanamnya untuk di panen nantinya kulit kayunya. Sekarang ini harga dari kayu manis perkilonya sekitar Rp.6500. sama seperti
coklat pohon colat hanya sebagi tambah tambahan bagi masyarakat. Pohon coklat ini di tanam oleh masyarakat. Namun hasilnya ini tidak di begitu bayak seperti
pohon karet. Coklat ini cuga di jual ke pasar. Jadi dari penjelelasn di atas memang masyarakat desa Hutatinggi sejahtera Karena sumber daya alam cukup luas.
4.1.5. Sarana dan Pra sarana desa.
Desa Hutatinggi adalah desa yang terisolir dan sulit di jangkau oleh masyarakat dari luar daerah. Desa Hutatinggi sebagai sebuah desa yang memiliki
aktifitas sehari hari. Untuk mendukung perekonomian masyarakat desa agar kebutuhan masyarakat desa terpenuhi. Dan aktifitas masyarakat desa dapat
berjalan lancar.
1.Sarana Trasportasi.
Untuk sampai pada desa hutatinggi maka harus menempuh sekitar 2 jam dari pusat kota panyabungan. Jalan yang sekarang ini sudah mulai di bangun,
sehingga memudahkan masyarakat untuk dapat berhungan dengan dunia luar.
Universitas Sumatera Utara
Saran trasportasi seperti mobil yang mengangkut barang dan mobil angkutan sekarang ini sangat mudah untuk di jumpai. Berbeda dengan zaman dahulu sekitar
6 tahun yang lalu. Yang mana mobil untuk menuju desa hutatinggi sangat sulit untuk dijumpai. Bahakan dulu hanya satu kali dalam satu hari baru mobil bisa di
jumpai. Pembangunan yang terus berjalan secara bergilir. Membuat pembangunan
Mandailing Natal semakin maju. Namun realitanya. Ada sebuah kekurangan yang nampak dari pembangunan tersebut. Di mana penulis melihat ada sebuah
ketimpangan dari pembangunan pemerintah daerah. Jalan raya yang di bangun oleh pemerintah menuju desa Hutatinggi hanya sampai pada desa hadel saja. Ada
0.5 kilo meter pembangunan itu tidak di lanjutkan. Ini membuat pertanyaan bagi peneliti. Mengapa ini bisa terjadi. Dari wawancara yang di lakukan di lapangan
ternyata permasalahanya adalah permasalahan politis. Kondisi rumah masyarakat desa hutatinggi yang sembrautan dan tidak
terarah membuat tata letak dari rumah tersebut tampak tidak terartur, sehingga membuat desa Hutatinggi sulit untuk berhungan antara rumah yang satu dengan
rumah yang lain. Sekarang ini pembangunan jalan raya semakin di galakkan. Dan pembangunan Gang di desa Hutatinggi mulai di laksanakan. Perumahan yang
berada di tebing tebing bukit membuat pembanguan semakin sulit.
2. Saran pendidikan.
Desa Hutatinggi yang memiki jumlah penduduk terbanyak di kawasan Puncak Sorik Marapi membuat kebutuhan akan pendidikan semakin tinggi. Ini di
sebabkan karena jumlah penduduk semakin hari semakin bertambah. Maka sarana
Universitas Sumatera Utara
pendidikan sangatlah di butuhkan oleh masyarakat desa. Pendidikan akan membuat masyarakat lebih maju. Sarana pendidikan sudah bisa di nikmati oleh
masyarakat desa Hutatinggi karena sarana tersebut sudah tersedia. Sekolah dasar yang ada Hutatinggi terdapat 2 sekolah yang satu sekolai
SD impress dan yang satunya lagi SDN 2 hutanamale. Siswa yang belajar di SDN2 Hutanamle berasal dari hutatinggi dan kampung lamo. Jumlah siswanya
cukup banyak. namun kekurangan tenaga pengajar. Selama penulis berada di lapangan, nampak sedang di lakukan renovasi dari bagunan SDN2 tersebut.
Di desa Hutatinggi terdapat juga sebuah sekolah yang di tujukan untuk anak anak yang ingin belajar agama islam. Sekolah tersebut adalah di beri nama
Madrasah Iptidaiah Nurul Falah. Setiap anak anak SDN2 dan SD impres pulang sekolah maka mereka terus menuju sekolah. Sesudah sholat zuhur dan makan.
Sejak kecil mereka telah di bekali oleh ajaran agama islam. Sekitar jam 14.30 JIB maka pelajaran agama mulai di berikan oleh guru mengaji yang merupakan
lulusan Mustopawiah Purba Baru, salah satu pondok pesanteren terkemuka di Mandailing Natal. Pelajaran di berikan sampai jam 17.00 wib.
Setelah mereka selesai dari sekolah dasar maka rata rata mereka melanjudkannya ke sekolah menengah pertama yang ada di hutalombang. Jarak
dari desa Hutatinggi ke desa Hutalombang sekitar 3 kilometer. Para siswa menempunya dengan jalan kaki. Namun sebagian lagi mereka sekolah di salah
satu pondok pesanteren yang ada di desa kamung lamo. Desa tersebut sebuah pondok pesanteren AL_JUNAIDIAH. Sekolah tersebut menyediakan madrasah
Tsnawiah, hingga Madrasah Aliah. Sekolah tersebut di bawah naungan
Universitas Sumatera Utara
departemen agama. jarak dari desa Hutatinggi ke desa kampong lamo tersebut sekitar 1.5 meter.
Untuk melanjukan sekolah lanjutan atas SMAMA para siswa yang belajar. Maka mereka harus ke pusat kota. Mereka harus pergi ke panyabungan
atau kotanopan. Di sanalah baru di jumpai SMA tersebut. Di daerah tersebut tidak memiliki fasilitas sekolah menegah atas sehingga diharapkan pemerintah
kedepannya agar meberikan sekolah mengah keatas di kawasan puncak sorik marapi.
3. Sarana Kesehatan.
Di desa Hutatinggi memiliki seorang bidan desa yang bertugas untuk mengurusi masyarakat desa jika mengalami sakit. Bidan tersebut harus rela
tinggal di sebuah puskesmas yang di sediakan oleh masyarakat untuk tempa tinggal,nya. Di puskesmas ini masyarakat berobat. Bidan tersebut rela
meninggalakan kampung halamanya yang jauh menuju desa Hutatinggi demi tugas yang mulia yaiu untuk mengobati masyarakat desa Hutatinggi. Jika
masyarakat ada yang sakit pada malah hari maka ia rela bagun untuk mengobatinya. Dari penuturan seorang ibu, ia sangat bersyukur karena adanya
seorang bidan di desa tersebut. Sebagian dari masyaraat desa hutatingi di berikan kartu sehat secara gratis
oleh pemerinthan Mandailing Natal, warga tersebut di berikan karena kondisi perekonomianya kurang mampu sehingga memberatkan baginya untuk berobat.
Masyarakat desa sangat cukup terbantu dengan adanya kartu gratis tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Namun sebagian masyarakat berobat ke pusat kota yaitu di panyabungan jika sakit yang di deritanya cukup parah dan cukup serius.
Sedangkan peratalan bidan di desa Hutatinggi tidak mencukup maka sering kali bidan menyarankan agar pasien di bawa berobat ke panyabungan.Air
bersih di desa Hutatinggi cukup lumanyan. Air yang mengalir ke desa hutatinggi menuju ke tempat penampungan air. Sehinggga air sangat berlimpah ruah di desa
Hutatinggi. keberadaan air bersih ini cukup membantu bagi masyarakat desa. Sebelum adanya peyaluran air bersih ini masyarakat terpaksa harus pergi
mengambil air ke sugai yang ada di bawah, sangat jauh dari rumah penduduk. Sedangkankan sarana kamar mandi dan WC di desa ini hampir tidak ada. Hanya
sebagian yang memiliki kamar mandi. Masyarakat harus mandi di mesjid dan sebagian nya lagi pergi ke sungai yang ada di desa hutatinggi.
4.Sarana Olah raga.
Desa Hutatinggi merupakan desa yang cukup luas. di desa Hutatinggi terdapat satu lapangan bola kaki dan 2 tempat permainan bulu tangkis. Lapangan
bola tepat berda di atas desa Hutatinggi. Lapangan bola berada di atas bukit. Setiap sore para pemuda melakukan kegiatan bermain bola kaki. Kelehan bekerja
seharian di ladang akan di tumpahkan di lapangan bola. sedangkan kalau malam hari masyarakat melakukan permainan yang namanya bulu tangkis.
5. Organisasi Sosial.
Ikatan ke gotong-royongan di desa Hutatinggi cukup tinggi dan cukup akarap. Jika seseorang melakukan pesta perkawinan maka ia hanya cukup
Universitas Sumatera Utara
mengambilnya di persatuan para ibu-ibu.. Semua perlekapan sudah tersedia. masyarakat bersatu membelinya, agar siapa yang ingin kawin maka tidak perlu
mengeluarkan uang banyak. Di desa Hutatinggi juga terdapat Serikat tolong menolong STM. Jika ada masyarakat yang mengalami ke malangan maka serikat
tolong menolong ini akan membatunya. Di desa Hutatinggi terdapat juga organisasi ke pemudaan. Organisasi
tersebut yang di beri nama Persatuan Naposo Nauli Bulung PNNB. Di dalam organisasi ini. Pemuda desa berkumpul dan melakukan pengajian jika di malam
hari. Ikatan kekeluargaan semakin tersa di dalamya.
6. Sarana komunikasi.
Perkembangan jaman yang terus maju. Hambatan untuk maju pun tidak ada lagi. Rata rata sekarang masyarakat desa Hutatinggi sudah memiliki
yang namany Handphone HP. Walaupun rumahnya belum tersentuh listrik.. Komunakasi ke sanak saudara yang ada di kota kota besar di Indonesia ini
semakin mudah.
7. Rumah Ibadah.
Masyarakat desa secara keseluruhan memeluk agama islam . Di desa Hutatinggi terdapat sebuah mesjid yang berdiri begitu megah di tengah tengah
desa. Mesjid tersebut dibangun sejak masuknya agama islam ke kawasan puncak Sorik Marapi. Masyarakat desa melakuan kegiatan sholat 5 waktu di mesjid
tersebut. Mesjid juga di gunakan sebagi temapat musyawah yang berkaitan dengan agama. Selain mesjid terdapat 4 musolla yang terdapat di setiap
Universitas Sumatera Utara
lingkungan . musolla tersebut di dirikan di pingiir sungai sehingga memudahkan masyarakat mengambil air untuk keperluan ber ribadah.
4.2. Profil Informan. 4.2.1. Informan Kunci key Informan
Dalam penelitian ini terdapat imforman kunci yang mengetahui banyak hal mengenai permasalahan yang ingin di ungkapkan dalam penelitian ini. Para
informan ini terlibat langsung dalam proses mengusulkan, perencanaan pembangunan dan pengawasan terhap proses pembangunan di desa Hutatinggi.
namun tidak semua informan dapat memberikan semua jawaban yang ingin di teliti, karena keterbatasan pengetahuan dari informan tersebut. Karena proses
wawancara di lakukan pada saat sang informan sambil bekerja. Dan tidak semua informan dapat di cantiumkan di dalam tuliskan ini
A.Tokoh Masyarakat 1. Kasmir nasution.
Kasmir nasution 53 tahun adalah tokoh masyarakat di Puncak Sorik Marapi. Belua adalah seorang yang paling di tuakan di desa Hutatinggi. Sekarang
ini beliau sehari harinya bekerja sebagai petani di desa Hutatinggi. Setiap harinya pegi ke kebun karet yang ada di “Saba Laru “ tempat perkebunan masyarakat
desa Hutatinggi. Kasmir nasution mempunyai pengalaman yang cukup banyak dalam memimpin dan mengurusi masyarakat desa Hutatinggi. Sejak masih
pemuda di sudah di angkat menjadi ketua Naposo Nauli Bulung di desa
Universitas Sumatera Utara