Pembangunan jalan raya dari desa Maga menuju desa Hutatinggi.

banggua dan ada yang menolak. yang berakibat pada konflik antara masyarakat puncak dengan masyarakat pasar maga. Namun yang tinggal hanyalah jalan yang setengah hati dalam membangun. Jalan kembali tertutup oleh semak beluka. Jalan kembali tidak terus lagi. Masyarakat mulai meninggalkan perkebunan yang ada di banggua. Namun dampaknya adalah rusaknya hutan dari masyarakat desa Hutatinggi. Masyarakat hanya di iming-imingi oleh pembukaan sarana trasportasi darat dari desa Hutatinggi menuju Pastap. Namun dibalik itu semua ketika itu mereka hanya mau mengambil kayunya saja. Yang tinggal hanyalah hutan hutan gudul kayu kayu yang biasanya menyerap air, sekarang ini hampir tidak ada lagi di hutan adat masyarakat desa Hutatinggi. Sedangkan isu membuka jalan dari desa Hutatinggi menuju sumatera barat itu hanya bohong belak. Digunakan untuk mengkelabui masyarakat agar hutan hutan masyarakat bisa di ambil. Namun dari pengamatan penulis, masyarakat sekarang ini bisa berkenderaan bermotor menuju perkebunan masyarakat desa. Dan tidak sulit lagi seperti yang dulu, dimana masyarakat desa harus berjalan kaki menuju perkebunan karet mereka. Hanya itu saja yang bisa di rasakan oleh masyarakat mampaatnya.

4.4.2. Pembangunan jalan raya dari desa Maga menuju desa Hutatinggi.

Dari penjelasan di atas tentang kondisi jalan dari desa maga menuju desa Hutatinggi dahulunya sangat memperihatinkan. Jalanan yang berlobang-lobang dan kurang di perhatikan oleh pemerintah. Dari kondisi tersebut membuat daerah Universitas Sumatera Utara tersebut semakin tertitinggal dari desa-desa yang lain yang daerahnya mudah di akses oleh dunia luar. Ketidak perdulan kabupaten Tapanuli Selatan sebelum otonomi daerah membuat daerah daerah di kawasan Puncak Sorik marapi semakin terpuruk. Namun kalau di lihat potesi sumberdaya alama di kawasan tersebut sangat berlimpah rumah. Dari potensi pariwisata kawasan Puncak Sorik marapi mempunyai potensi parawisata yang sangat tinggi. Ini dapat dilihat dari udaranya yang sejuk, panorama alam yang indah pemandiaan air panas di daerah sibanggor,. Gunung sorik marapi yang berdiri menjulang langit membuat panora ma alam menjadi lebih indah. Kenapa potensi ini tidak di lihat oleh pemerintah. Sekitar tahun 1999 berdirilah kabupaten Mandailing Natal yang beri bukotakan panyabungan tentu dengan berdirinya kabupaten baru tersebut telah membawa semangat baru dalam pembangunan daerah, baik infrastrutur maupun pembangunan pembangunan lainya. Pemerintahan Mandailing Natal mulai membangun infrastruktur khususnya jalan raya sebagai sarana trasportasi darat. Pembangunan jalan dari Panyabungan menuju sibangor. Mulai di bangun penbangunan jalan ini di maksudkan untuk membangun perekonomian masyarakat lebih berkembang.. Jalan raya yang di bangun menggunakan aspal beton, bukan aspal sebarangan. Sehingga mobil -mobil mudah melintasinya. Jalan raya yang berukuran 4 meter ini menjadi mudah untuk di lintasi oleh kenderaan. Dari pembangunan tersebut secara cepat meningkatkan sarana Trasportasi menjadi meningkat jumlah angkutan umum semakin meningkat. Dari hari hari jumlanya semakin meningakat sampai sekarang. Jumlah angkutan umum dari Panyabungan kekawasan puncak Sorik Marapi mencapai 90 unit. Universitas Sumatera Utara Namun dari pembangunan tersebut menyisakan pembanguan yang tidak merata dan tidak mendasar. Pembangan tersebut tidak sampai pada desa-desa seperti desa Hutatinggi dan desa Handel, kampung baru sampai pada desa Hutalombang. Jalan masih berlobang. Para angkuatan umum merasa malas untuk mengantar sewa ke desa-desa yang di sebutkan diatas. Ini karena jalannya masih belum di bangun. Dari pengamatan penulis jalan dari desa Handel ke desa Hutatinggi sejak berdiri Tapanuli Selatan dulunya sampai sekarang masih tetap seperti itu. Kenderaan bermotor sulit untuk melewatinya. Dalam wawancara dengan tokoh masyarakat desa Hutatinggi yaitu pak Kasmir nasution. Beliau mengatakan jalan tersebut sudah seringkali di perjuangkan. Berikut penuturan belaiau: “ kami dengan rekan-rekan tokoh masyarakat desa Hutatingg sudah membuat proposal pembangunan jalan. Setelah proposalanya siap kami dengan tokoh agama pergi ke penyabungan, kami jumpai anggota dewan DPRD, yang kami kenal. Kami jumpai sekretaris daerah mandailing natal. katanya harus di menangkan golkar di daerah sini. Yaitu anak bupati si Neil. kami usahakan menang Golkar. Suara itu bulat dari kawasan ini. Namun tau-taunnya tak ada juga hasilnya datang pun tidak pernah orang itu kemari” Hasil Wawancara, bulan Desember 2009 Para tokoh masyarakat sudah berulang kali mengusulkan pembangunan agar jalan raya yang hanya sedikit itu harus di bangun. Menurut penuturan kepala desa dari wawancara yang di lakukan. sudah sering di lakukan di desa Hutatinggi ini. Menurut penuturan beliau: “ pak camat meminta di adakan musyawarah tingkat desa apa apa saja yang di butuhkan, setelah dapat apa yang ingin di bangun maka di lakukan muyawarah tingkat kecamatan, setelah musyawarah tingakat kecamatan di laksanakan baru musyawarah tingakat kabupaten. Setelah itu di ajukan ke dewan baru dewan yag membutuskan kemana akan di Universitas Sumatera Utara bangun. Namun kek mana lah ris. Dari daerah kita ini tidak anggota dewan yang naik makanya tidak ada anggota dewan yang memperjuangkanya di dewan sana. Masyarakat tidak mau bersatu dalam pemilihan anggota legislative yang lewat pada hal dari daerah kita ini bisa mendudukkan 3 orang dewan.” Hasil Wawancara, bulan Desember 2009 Seperti itulah kondisi jalan raya menuju desa Hutatinggi sampai sekarang. Jalan masih berlobang dan berbuntu buntu dan begitu pun pemerintah daerah tidak mau membangun jalan menuju desa Hutatinggi. Masyarakat kadang di suruh turun dari persimpangan menuju desa Hutatinggi Karena para sopir angkutan umum tidak mau mengantar penduduk ke desa Hutatinggi, karena jalanya yang rusak. Kadang kadang anak anak yang mau sekolah ke Penyabungan harus jalan kaki dahulu sekitar 1.5 km untuk menunggu angkutan umum. Kondisi tersebut menjadikan daerah Hutatinggi tetap terisolir dan sulit untuk di janggkau oleh masyarakat umum. Jalan yang tidak mendukung.

4.4.3. Pembangunanan gang desa.

Dokumen yang terkait

Analisis Willingness To Pay Masyarakat Terhadap Mata Air Aek Arnga di Desa Sibanggor Tonga, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal

12 92 53

Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan Desa (Studi Pada Desa Sigalapang Julu Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara).

10 155 109

Upaya Pengembangan Sorik Marapi Sebagai Objek Wisata Di Kabupaten Mandailing Natal

3 62 55

Strategi Toke Dalam Membentuk Jaringan Sosial Ekonomi Untuk Mendapatkan Gula Aren (Studi Deskriptif di Desa Hutabaringin Kec. Puncak Sorik Marapi Mandailing Natal)

1 61 84

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADIPETANI DI DESA SIBANGGOR JULU KECAMATAN PUNCAK SORIK MARAPI KABUPATENMANDAILING NATAL.

0 3 23

ANALISIS OBJEK WISATA PEMANDIAN AIR PANAS SIBANGGOR DI KECAMATAN PUNCAK SORIK MARAPI KABUPATEN MANDAILING NATAL.

2 6 22

DAMPAK KEBERADAAN YAYASAN AL-JUNAIDIYAH TERHADAP PENDIDIKAN DAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT TARLOLA TAHUN 1929-2006 DI KECAMATAN PUNCAK SORIK MARAPI KAB. MANDAILING NATAL.

0 1 21

Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan Desa (Studi Pada Desa Sigalapang Julu Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara).

0 1 10

Analisis Willingness To Pay Masyarakat Terhadap Mata Air Aek Arnga di Desa Sibanggor Tonga, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal

0 1 11

PENYULUHAN PENGGUNAAN PESTISIDA ALAMI BAGI KELOMPOK TANI DI DESA HUTANAMALE KEC. PUNCAK SORIK MARAPI MANDAILING NATAL

0 0 7