Pembangunan Jalan Menuju Sekolah Dasar

Sekararang ini paradiqama pembangunan bukan lagi berasaskan Top Down Planing Artinya perencanaan pembangunan itu bukan hanya dari pemerinah saja. setelah negara Indonesia menganut sistem pembangunan yang ber asaskan otonomi daerah, ini merupakan sebuah perencenan pembangunan yang melibatkan masyarakat secara seutuhnya melibatkan masyarakat dalam peroses pembangunan mulai dari perencanaan hingga pengawasan pembangunan atau yang sering di sebut dengan partisipasi masyarakat. Masyarakat dalam perencanaan pembangunan yang berasaskan Bottem Up bukan sebagai penerima begitu saja pemabangunan yang di buat pemerintah. Masyarakat itu berdaya. Masyarakat itu mengerti akan kebutuhnya. Masyarakat mengerti solusinya. Pemerintah hanya sebagai Fasilitator. Jadi dari pembangunan jalan menuju persawahan masyarakat desa hutatinggi menunjukan bahwa sanya masyarakat itu berdaya.

4.4.5. Pembangunan Jalan Menuju Sekolah Dasar

Sekolah dasar yang ada di desa Hutatinggi berada di tengah tengah desa Hutatinggi. Letak sekolah dasar sangat sulit untuk di jangkau kenderaan bermotor. Barang siapa yang ingin ke sekolah tersebut harus berjalan dahulu dari jalan raya menuju sekolah. Jarak dari jalan raya menuju sekolah tersebut sekitar ±300 meter. Baik para siswa-siswi terpakasa harus jalan kaki ke sekolah dasar tersebut. Kondisi tersebut membuat Sekoah semakin tertinggal dan terisolir akibatnya tidak adanya sarana trasportasi yag menghubungkannya dari jalan raya. Kondisi tersebut tidak bisa di pertahankan. Perkembangan jaman semakin maju. Maka sekolah dasar tersebut memproleh bantuan. Bantuan tersebut akan di Universitas Sumatera Utara gunkanan untuk membangun jalan menuju sekolah dasar, Pada waktu itu dilakaukanlah penunjukan siapa yang memegang proyek tersebut. Dan yang penangggung jawabnya adalah bapak Alai muda nasution. Jalan tersebut di bangun dengan lebar 4 meter dan panjang ±500 meter. Tentu tanah-tanah warga yang akan di jadikan jalan. Perkebunan warga yang akan di jadikan jalan menuju Sekolah Dasar. Maka di adakanlah musyawarah bagaimana caranya mengasi permasalahan tersebut. Karena jalan tersebut kan menjadi jalan keliling di dalam desa Hutatinggi. Hasil musyawarah tersebut terpaksa tokoh masyarakat menjumpai pemilik tanah dan meminta pembabasan lahan dan ke esokan harinya para tokoh masyarakat menjumpai pemilik tanah. Para tokoh masyarakat menjelaskan maksud dan tujuannya yang mana pembangunan jalan menuju sekolah dasar akan di laksanakan. Masyarakat desa menyambut baik perencanaan pembangunan tersebut. Walaupun 4 meter lebar tanah yang akan di ambil tanahnya untuk di jadikan jalan. Namun karena kepentingan pendidikan mereka secara ikhlas memberikan tanahnya. Sekarang tinggal pelaksanaanya. Pada saat itu Bapak Ali muda yang menjadi kordinator lapangan. Bekerja sama dengan para pekerja yang bersal dari desa Sibanggor Jae. Mereka mengerjakan jalan tersebut dengan jangka waktu yang sudah di tentukan. Jalan tersebut hanya di semen saja. Tidak di aspal selayaknya jalan raya. Jalan tersebut sekarang ini sudah selesai dan para siswa maupun pihak pihak yang berkepentingan menuju sekolah dasar tentu merasa mudah dengan adanya jalan tersebut. Sedangkan bagi masyarakat desa Hutatinggi. Jalan tersebut sekaligus menjadi jalan keliling desa Hutatinggi.Yang Pada ahirnya memudahkan bagi para warga yang rumahnya berdekatan dengan jalan. Mau Universitas Sumatera Utara kemana mana akan menjadi mudah. Karena mobil bisa melintasinya. Dari pembanguna jalan tersebut memang sangat membantu masyarakat khususnya dalam perkembangan desa Hutatinggi. Yang mana masyarakat menjadi mudah berhubungan dengan dunia luar. Tentu perubahan perubahan itu akan datang setelah berhubungan dengan dunia luar. Informasi itu akan di peroleh dengan mudah.

4.4.6. Pembangunan jalan di desa Hutatinggi. PNPM mandiri Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Dokumen yang terkait

Analisis Willingness To Pay Masyarakat Terhadap Mata Air Aek Arnga di Desa Sibanggor Tonga, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal

12 92 53

Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan Desa (Studi Pada Desa Sigalapang Julu Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara).

10 155 109

Upaya Pengembangan Sorik Marapi Sebagai Objek Wisata Di Kabupaten Mandailing Natal

3 62 55

Strategi Toke Dalam Membentuk Jaringan Sosial Ekonomi Untuk Mendapatkan Gula Aren (Studi Deskriptif di Desa Hutabaringin Kec. Puncak Sorik Marapi Mandailing Natal)

1 61 84

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADIPETANI DI DESA SIBANGGOR JULU KECAMATAN PUNCAK SORIK MARAPI KABUPATENMANDAILING NATAL.

0 3 23

ANALISIS OBJEK WISATA PEMANDIAN AIR PANAS SIBANGGOR DI KECAMATAN PUNCAK SORIK MARAPI KABUPATEN MANDAILING NATAL.

2 6 22

DAMPAK KEBERADAAN YAYASAN AL-JUNAIDIYAH TERHADAP PENDIDIKAN DAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT TARLOLA TAHUN 1929-2006 DI KECAMATAN PUNCAK SORIK MARAPI KAB. MANDAILING NATAL.

0 1 21

Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan Desa (Studi Pada Desa Sigalapang Julu Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara).

0 1 10

Analisis Willingness To Pay Masyarakat Terhadap Mata Air Aek Arnga di Desa Sibanggor Tonga, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal

0 1 11

PENYULUHAN PENGGUNAAN PESTISIDA ALAMI BAGI KELOMPOK TANI DI DESA HUTANAMALE KEC. PUNCAK SORIK MARAPI MANDAILING NATAL

0 0 7