Uji Normalitas Uji Asumsi Klasik Model

commit to user PT. Inovisi Infracom Tbk. dan nilai maksimum umur perusahaan sebesar 7,18 bulan pada PT Ace Hardware Indonesia, Tbk. Nilai rata-rata tipe perusahaan sebesar 0,30 yaitu bahwa perusahaan keuangan diberi nilai 1 satu dan pada perusahaan non keuangan diberi nilai 0 nol.

B. PENGUJIAN DATA

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas data dilakukan untuk menguji pendistribusian data secara normal. Pengujian normalitas ini dilakukan berdasarkan uji Kolmogorov- Smirnov. Dalam penelitian ini yang di uji adalah unstandardized residual dari variabel independen. Kriteria yang digunakan adalah dengan membandingkan probability value yang diperoleh dengan pedoman pengambilan keputusan sebagai berikut: a. jika probability value 0,05 maka data terdistribui normal. b. jika probability value 0,05 maka data terdistribusi tidak normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat dalam tabel IV.3 berikut ini: TABEL IV. 3 UJI NORMALITAS DATA One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 63 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation .19033344 Most Extreme Differences Absolute .080 Positive .056 Negative -.080 Kolmogorov-Smirnov Z .632 Asymp. Sig. 2-tailed .819 a. Test distribution is Normal. commit to user One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 63 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation .19033344 Most Extreme Differences Absolute .080 Positive .056 Negative -.080 Kolmogorov-Smirnov Z .632 Asymp. Sig. 2-tailed .819 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: hasil pengolahan data Besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,632 dan signifikan pada 0,819, hal ini berarti H0 diterima yang berarti residual terdistribusi secara normal.

2. Uji Asumsi Klasik Model

a. Uji Autokorelasi

Autokorelasi menunjuk pada hubungan yang terjadi diantara anggota- anggota serangkaian pengamatan yang tersusun dalam serangkaian waktu maupun serangkaian ruang. Dalam penelitian ini, pengujian autokorelasi dilakukan dengan uji Durbin Watson, yaitu dengan membandingkan nilai tabel Durbin Watson dengan nilai Durbin Watson yang diperoleh dari perhitungan regresi. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut Santosa, 2004: 1 Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif. 2 Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi. 3 Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi negatif. commit to user Pada model regresi I, nilai Durbin Watson adalah sebesar + 1,975. Hal ini berarti model regresi tidak terdapat masalah autokorelasi.

b. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas merupakan keadaan dimana seluruh faktor gangguan tidak memiliki varian yang sama untuk seluruh pengamatan atas variabel independen. Dalam penelitian ini, uji yang digunakan untuk mendeteksi adanya Heteroskedastisitas dalam model regresi adalah metode Glejser, yaitu dengan meregresikan nilai dari seluruh variabel independen dengan nilai mutlak dari nilai residual sehingga dihasilkan probability value. Kriteria pengujiaannnya adalah sebagai berikut: 1 jika probability value 0,05 maka terjadi Heteroskedastisitas. 2 jika probability value 0,05 maka tidak terjadi Heteroskedastisitas. Hasil uji Heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel berikut ini: TABEL IV.4 HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS Variabel probability value Asumsi Heteroskedastisitas LEV 0,246 tidak terjadi heteroskedastisitas ROA 0,541 tidak terjadi heteroskedastisitas EPS 0,47 tidak terjadi heteroskedastisitas LN PROCEEDS 0,701 tidak terjadi heteroskedastisitas LNMARKET 0,240 tidak terjadi heteroskedastisitas UND 0,201 tidak terjadi heteroskedastisitas AUD 0,115 tidak terjadi heteroskedastisitas LN_SIZE 0,305 tidak terjadi heteroskedastisitas LN_AGE 0,700 tidak terjadi heteroskedastisitas TYPE 0,186 tidak terjadi heteroskedastisitas Sumber: hasil pengolahan data

c. Uji Multikolinieritas

commit to user Uji Multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan ada tidaknya hubungan linier diantara variabel-variabel independen dengan model regresi. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan tolerance value dan VIF dengan kriteria pengujian sebagai berikut: 1 jika tolerance value 0,01 maka terjadi multikolinieritas 2 jika tolerance value 0,01atau VIF 10 maka tidak terjadi multikolinieritas Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel berikut ini: TABEL IV.5 HASIL UJI MULTIKOLINIERITAS Variabel VIF Tolerance value Asumsi Multikolinieritas FLEV 1,504 0, 665 tidak terjadi multikolinieritas ROA 1,135 0,881 tidak terjadi multikolinieritas EPS 1,097 0,912 tidak terjadi multikolinieritas LN PROCEEDS 3,262 0,307 tidak terjadi multikolinieritas LNMARKET 1,131 0,884 tidak terjadi multikolinieritas UND 1,309 0,764 tidak terjadi multikolinieritas AUD 1,358 0,736 tidak terjadi multikolinieritas LN_SIZE 3,381 0,296 tidak terjadi multikolinieritas LN_AGE 1,236 0,809 tidak terjadi multikolinieritas TYPE 1,392 0,718 tidak terjadi multikolinieritas Sumber: hasil pengolahan data

3. ANALISIS DATA PENELITIAN