Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

Rasio = 1, maka cabang usahatani tersebut tidak rugi dan tidak untung Soekartawi, 1995.

2.3. Kerangka Pemikiran

Pada mulanya budidaya udang windu masih bersifat tradisional tanpa menggunakan bahan-bahan kimia. Akan tetapi, seiring perkembangan teknologi, maka budidaya udang windu sudah bersifat modern dengan menggunakan mesin- mesin, pupuk, pakan dan obat-obatan kimia sintetis yang dapat meningkatkan produksi udang windu. Dengan kata lain budidaya seperti ini dikenal sebagai budidaya udang windu nonorganikintensif. Namun budidaya udang windu nonorganik ini dapat mendegradasi kondisi lingkungan ditambah lagi penyakit yang menyerang sehingga semakin lama produksi semakin menurun. Memasuki era globalisasi ini, pola pikir dan selera konsumen atas produk- produk pangan khususnya udang windu yang dikonsumsi sudah mengalami perubahan, yaitu lebih mengutamakan faktor kesehatan dan keamanan. Dimana konsumen mengharapkan udang yang akan dikonsumsi telah terbebas dari zat-zat kimia yang berbahaya bagi tubuh daripada faktor harga yang lebih murah, tetapi menimbulkan berbagai penyakit. Kondisi seperti inilah yang mendorong timbulnya gerakan kembali pada budidaya udang windu organik yang tidak menggunakan zat-zat kimia untuk menghasilkan udang windu yang lebih sehat dan aman bagi kesehatan manusia. Apabila ditinjau dari segi total biaya produksi, maka pada umumnya biaya produksi dari budidaya udang windu organik relatif lebih sedikit daripada biaya produksi udang windu nonorganik. Hal ini disebabkan karena berkurangnya biaya yang dikeluarkan oleh para petani udang windu organik untuk membeli pupuk, Universita Sumatera Utara pakan dan pestisida kimia yang harganya lebih mahal daripada pupuk organik. Selain itu, apabila ditinjau dari segi harga jual udang windu yang dihasilkan dari kedua jenis budidaya udang windu tersebut masih sama. Berdasarkan kondisi tersebut, maka perlu dilakukan suatu analisis untuk membandingkan usahatani udang windu organik dan nonorganik. Analisis komparasi tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan total biaya produksi, dan pendapatan petani udang windu berdasarkan budidaya organik dan nonorganik serta menganalisis budidaya manakah yang lebih layak dan menguntungkan untuk diterapkan oleh para petani udang windu yang ada di Sumatera Utara. Analisis kelayakan usahatani udang windu berdasarkan budidaya organik dan nonorganik tersebut dapat dilakukan melalui perhitungan nilai Return Cost Ratio RC. Dimana alat uji yang digunakan untuk membandingkan usahatani padi sawah dari kedua jenis budidaya tersebut adalah Uji Beda Independent Sample t-Test. Soekartawi 1995 menyatakan bahwa untuk memperoleh peningkatan pendapatan maka petani harus berusaha meningkatkan hasil-hasil produksinya dengan memaksimalkan input-input faktor yang mempengaruhi. Sehingga semakin meningkat jumlah produksi maka pendapatan akan semakin tinggi. Menurut Suratiyah 2006 menyatakan bahwa dipandang dari sudut efisiensi, semakin luas suatu lahan yang diusahakan maka semakin tinggi pendapatan per kesatuan luasnya. Universita Sumatera Utara Prawirokusumo 1990 menyatakan bahwa jika terjadi penambahan biaya input pada suatu variabel maka tambahan hasil yang didapat menurun atau terjadi penurunan penambahan hasil pada setiap menambahkan biaya input berikutnya. Menurut saswita 2010 menyatakan bahwa variabel harga jual mempunyai hubungan yang positif dengan jumlah pendapatan yang diterima petani sesuai sehingga semakin tinggi harga jual maka pendapatan atau keuntungan yang diterima oleh petani juga semakin besar, begitu pula sebaliknya. Raihan 1992 yang menyatakan bahwa teknologi pertanian dibutuhkan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Sehingga semakin tepat teknologi organik yang digunakan, maka pendapatan petani tersebut akan semakin besar. Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat digambarkan skema kerangka pemikiran pada Gambar 1. Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran Keterangan : = Menyatakan proses = Menyatakan hubungan Input - Benur - Pakan - Pupukpestisida - Upah Tenaga Kerja Pendapatan Petani Udang Windu Produksi Udang Windu Harga Input Harga Jual Universita Sumatera Utara

2.4. Hipotesis Penelitian