Analisis Komparasi Uji Asumsi Klasik

Berdasarkan Tabel 11 diketahui bahwa nilai rata-rata penerimaan total per hektar pada usahatani udang windu organik adalah sebesar Rp. 22.955.555,56 dan nilai rata-rata biaya total per hektar adalah sebesar Rp. 5.447.593,80. Berdasarkan nilai tersebut diperoleh RC rasio pada usahatani udang windu organik adalah sebesar 4,36 yang berarti bahwa setiap Rp. 1 dari biaya total yang dikeluarkan oleh petani udang windu organik akan memberikan penerimaan sebesar Rp. 4,36. Namun, untuk usahatani udang windu nonorganic nilai rata-rata penerimaan total sebesar Rp. 43.993.650,79 serta nilai rata-rata biaya total sebesar Rp. 26.579.539,35. Berdasarkan nilai tersebut diperoleh RC rasio pada usahatani udang windu nonorganik adalah sebesar 1,69 yang berarti bahwa setiap Rp. 1 dari biaya total yang dikeluarkan oleh petani udang windu nonorganik akan memberikan penerimaan sebesar Rp. 1,69. Berdasarkan nilai RC rasio dari kedua jenis budidaya udang windu tersebut, maka usahatani udang windu organik dan nonorganik sudah layak dan memberikan keuntungan bagi para petani udang windu. Akan tetapi, penerimaan atas setiap Rp 1 yang dikeluarkan sebagai biaya produksi pada usahatani udang windu organik lebih besar dibandingkan dengan usahatani nonorganik, sehingga dapat dikatakan bahwa usahatani udang windu organik lebih menguntungkan untuk dibudidayakan oleh petani.

4.7. Analisis Komparasi

Analisis uji-t dilakukan untuk melihat perbedaan pendapatan antara usahatani udang windu organik dan nonorganik. Adapun perbedaan itu dilihat berdasarkan RC rasio. Untuk melihat hasil analisis data dapat dilihat pada Tabel 12 sebagai berikut : Universita Sumatera Utara Tabel 12. Uji Komparasi antara Usaha Tani Udang Windu Organik dan Nonorganik di Batang Kilat Propinsi Sumatera Utara ha, tahun 2013 Variabel Equal variances F Sig. t Df Sig. 2- tailed RC R.TotalBiaya Equal variances assumed 20.355 .000 12.867 58 .000 Equal variances not assumed 12.867 33.853 .000 Equal variances assumed 89.078 .000 -15.143 58 .000 Equal variances not assumed -15.143 30.812 .000 Sumber : Lampiran 8 Berdasarkan Tabel 12 dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara RC rasio dan rataan total biaya pada usahatani udang windu organik dan nonorganik. Hal ini dapat dilihat dari Tabel bahwa nilai signifikansi dari masing-masing variabel lebih kecil dari 0,05. Adanya perbedaan ini disebabkan oleh sistem usaha tani yang dijalankan yaitu organik dan non organik. Berdasarkan lampiran 3 dan 4 dapat diketahui bahwa rataan RC pada usahatani udang windu organik adalah sebesar 4,36 dan nonorganik 1,69. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan RC dari usahatani udang windu organik yang lebih besar dibandingkan dengan RC pada usahatani udang windu nonorganik dapat disebabkan oleh rataan total biaya yang dikeluarkan oleh pola usahatani organik lebih rendah dibandingkan rataan total biaya pada nonorganik masing- masing sebesar Rp. 5.447.593,80 dan Rp. 26.579.539,35.

4.7. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik meliputi uji multikolinieritas, uji normalitas dan uji heterokedastisitas. A. Uji Multikolinieritas Uji ini pada dasarnya digunakan untuk menguji apakah ada hubungan linier diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Salah satu Universita Sumatera Utara pendeteksian pengujian ini adalah dengan pendekatan Tolerance Value dan Variance Inflaction Factor VIF. Jika nilai Tollerance mendekati 1 dan VIF sekitar angka 10 maka variabel dikatakan bebas multikolinieritas. Namun, jika nilai Tollerance dibawah 0,1 dan VIF di atas 10 maka terjadi multikolinieritas. Setelah dilakukan analisis pada data jumlah produksi, luas lahan, biaya tenaga kerja, biaya benur, biaya pakan dan biaya pupukpestisida tidak terjadi gejala multikolinieritas. Hasil uji asumsi multikolinieritas disajikan pada Tabel 13. Tabel 13. Hasil Uji Asumsi Multikolinieritas Model Pendapatan Usahatani Udang Windu Organik dan Nonorganik Model Colinearity Statistics Tollerance VIF Constant Jumlah Produksi .456 2.192 Luas Lahan .375 2.667 Biaya TK .378 2.648 Biaya Benur .729 1.372 Biaya Pakan .834 1.199 Biaya PupukPestisida .871 1.149 Harga Komoditi .693 1.442 Teknologi Usahatani Udang Windu Organik dan Nonorganik .343 2.920 Sumber : Lampiran 11 Dari Tabel 13 menunjukkan bahwa masing-masing variabel bebas memiliki nilai toleransi tolerance lebih besar dari 0,1 dan VIF lebih kecil dari 10. Hal ini menunjukkan tidak terjadinya multikolinieritas. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linier pendapatan usahatani udang windu organik dan nonorganik terbebas dari masalah multikolinieritas. B. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dianalisis menggunakan Uji Park dengan kriteria pengujian sebagai berikut : Universita Sumatera Utara 1. H 2. H : tidak ada gejala heteroskedastisitas 1 3. H : ada gejala heteroskedastisitas diterima apabila nilai signifikansi 0,05 dan H 1 Hasil uji park model regresi linier pendapatan usahatani udang windu organik dan nonorganik disajikan pada Tabel 14 sebagai berikut : diterima apabila nilai signifikansi 0,05 Tabel 14. Hasil Uji Park Model Pendapatan Usahatani Udang Windu Organik dan Nonorganik Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -65.488 91.722 -.714 .483 Jlh Produksi 8.424 4.221 .405 1.996 .058 LL -1.280 4.896 -.133 -.261 .796 B. Tnga Krja 9.432 14.272 .138 .661 .516 B. Benur 10.245 31.668 .160 .324 .749 B. Pakan 3.370 3.523 .181 .956 .349 B.Pupukpstsida -2.423 3.204 -.143 -.756 .457 Hrga Kmoditi 3.812 18.591 .038 .205 .839 a. Dependent Variable: Pendapatan Tabel 14 menunjukkan bahwa nilai signifikansi lebih besar dari α 0,05. Hal ini berarti bahwa H diterima maka tidak ada gejala heteroskedastisitas. Sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi untuk pendapatan usahatani udang windu organik dan nonorganik terbebas dari masalah heteroskedastisitas. C. Uji Normalitas Hasil uji normalitas residual model regresi linier pendapatan usahatani udang windu organik dan nonorganic disajikan pada Tabel 15 sebagai berikut : Universita Sumatera Utara Tabel 15. Hasil Uji Normalitas Model Pendapatan Usahatani Udang Windu Organik dan Nonorganik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 60 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation .14130925 Most Extreme Differences Absolute .097 Positive .051 Negative -.097 Kolmogorov-Smirnov Z .753 Asymp. Sig. 2-tailed .622 a. Test distribution is Normal. b. Calculate from data Tabel 15 menunjukkan bawa nilai signifikansi lebih besar dari α 0,05. Nilai sig sebesar 0,622, sehingga H diterima yang artinya residual terdistribusi normal. Maka dapat dinyatakan model regresi linier pendapatan usahatani udang windu organik dan non organik memenuhi asumsi normalitas.

4.8. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Udang