III. METODE PENELITIAN
3.1. Metode Pemilihan Lokasi
Penelitian ini akan dilakukan di pertambakan udang windu masyarakat di Batang Kilat Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan Propinsi Sumatera Utara.
Lokasi budidaya udang windu organik seluas lebih kurang 350 ha tersebut dipilih karena merupakan lokasi usahatani yang sudah dikelola masyarakat secara turun
temurun dan salah satu lokasi penghasil udang windu di Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan serta menjadi binaan Kementerian Kelautan dan Perikanan
Propinsi Sumatera Utara.
3.2. Metode Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini terdiri dari populasi petani udang windu berdasarkan budidaya organik dan nonorganik. Penentuan populasi petani udang
windu berdasarkan budidaya organik sebanyak 250 orang dan nonorganik 70 orang.
Menurut Bailey dalam Soepomo 2007 ukuran sampel paling minimum adalah 30 sampel dari suatu populasi apabila menerapkan metode Stratified
Random Sampling pengambilan sampel berstrata secara acak. Oleh karena itu,
besarnya sampel untuk setiap jenis budidaya udang windu organik dan nonorganik masing-masing sebanyak 30 orang.
Menurut perhitungan jumlah sampel untuk setiap strata dengan menggunakan persamaan :
Sp
l
N n
= ×
Js ……………………………………………..…….. 4
Universita Sumatera Utara
Keterangan : Spl
= sampel n
= populasi N
= total populasi Js
= besar sampel 30 orang Berdasarkan persamaan tersebut, maka dapat ditentukan jumlah sampel
untuk setiap strata luas lahan yang dimiliki para petani udang windu organik dan nonorganik pada daerah penelitian seperti yang tertera pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Jumlah Petani Sampel Udang Windu Organik dan Nonorganik Berdasarkan Strata Luas Lahan di Daerah Penelitian pada Tahun
2013
Strat a
Luas Laha
n Ha
Populasi Petani Sampel Petani
Udang Organik
Udang Nonorganik
Udang Organik
Udang Nonorganik
I 5
242 68
29 29
II 5
8 2
1 1
Total 250
70 30
30
Sumber : Lampiran Kegunaan dari strata ini adalah untuk melihat tingkat keragaman populasi
berdasarkan luas lahan agar tingkat ketelitian yang dipilih bisa mewakili populasi. 3.3. Metode Pengumpulan data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder :
1. Data Primer, penelitian lapangan yang dilakukan oleh penulis tempat objek yang akan diteliti dan informasi dengan data yang bersumber dari
wawancara langsung kepada responden dengan menggunakan daftar
Universita Sumatera Utara
pertanyaan kuisioner mengenai pendapatan usahatani udang windu organik serta data lainnya yang relevan.
2. Data Sekunder, yaitu data yang bersumber dari literatur-literatur dari instansi-instansi yang terkait BPS, Dinas Pertanian dan perikanan dan
lain-lain, bahan dokumentasi serta artikel-artikel yang dibuat oleh pihak ketiga dan mempunyai relevansi dengan penelitian ini. yaitu data berupa
time series dari tahun 2000-2011 tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani udang windu organik dan non-
organik seperti : jumlah produksi, luas lahan, biaya tenaga kerja, biaya bibit, biaya pakan, biaya pupukpestisida, harga jual terhadap pendapatan
petani budidaya udang windu organik dan non-organik di Batang Kilat dan Stabat Propinsi Sumatera Utara.
Tabel 2. Jenis Data Penelitian dan Sumbernya
No Jenis Data
Sumber
1 Data Primer
- Karakteristik petani sampel Kuesioner
- Faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani Kuesioner
a. Jumlah Produksi Kuesioner
b. Luas Lahan Kuesioner
c. Biaya Tenaga Kerja Kuesioner
d. Biaya Bibit Kuesioner
e. Biaya Pakan Kuesioner
f. Biaya pupukpestisida Kuesioner
g. Harga Jual Kuesioner
h. Teknologi Usahatani Kuesioner
2 Data Sekunder
- Deskripsi daerah penelitian a. Luas wilayah Kota Medan
Badan Pusat Statistik b. Penduduk Kota Medan
Badan Pusat Statistik c. Pertanian di Kota Medan
Badan Pusat Statistik
Universita Sumatera Utara
Tabel 3. Lanjutan No
Jenis Data Sumber
d. Luas Kecamatan Medan Labuhan Kantor Camat
Medan Labuhan e. Luas panen udang windu di Kecamatan
Medan Labuhan Badan Pusat Statistik
3.4. Metode Analisis Data
Pengujian identifikasi masalah mengenai komponen biaya produksi pada usahatani udang windu organik dan nonorganik menggunakan analisis deskriptif,
yaitu dengan melihat dan melakukan pencatatan mengenai komponen-komponen biaya produksi yang ditanggung oleh para petani udang windu organik dan
nonorganik yang ada di daerah penelitian. Pengujian hipotesis satu, dua dan tiga menggunakan uji beda independent
sample t-test . Akan tetapi, sebelum melakukan uji beda perlu dilakukan tahap
analisis usahatani terhadap para petani dari kedua jenis budidaya udang windu yang dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini. Tahapan analisis usahatani
yang dilakukan dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Analisis Pengeluaran dan Pendapatan Usahatani
Pada tahap ini dilakukan pencatatan dan perhitungan atas biaya-biaya yang dikeluarkan oleh para petani udang windu organik dan nonorganik yang
dijadikan sebagai sampel. Menurut Soekartawi 2002 dalam Rahim dan Retno 2008 biaya usahatani terdiri dari 2 dua, yaitu biaya tetap dan
biaya variabel. Cara menghitung biaya tetap fixed cost adalah sebagai berikut :
Universita Sumatera Utara
FC =
∑
= n
i
Pxi Xi
1
.
…………………………………………….. 5 dimana :
X
1
Px = banyaknya input ke-i
i
= harga dari variabel X
i
Total biaya atau total cost TC adalah jumlah dari biaya tetap FC dan biaya variabel VC. Rumusnya adalah sebagai berikut.
input
TC = FC + VC ..................................................................... 6
Selanjutnya perlu dilakukan perhitungan jumlah penerimaaan para petani udang windu organik dan nonorganik yang dijadikan sebagai sampel.
penerimaan dapat dirumuskan sebagai berikut.
TR = Y × P
y
dimana :
.......................................................................... 7
TR = Total Penerimaan
Y = Produksi yang diperoleh dalam usahatani
Py = Harga Y
Pada tahap akhir dilakukan perhitungan jumlah pendapatan para petani udang windu organik dan nonorganik yang dijadikan sebagai sampel.
Pendapatan dapat dirumuskan sebagai berikut.
P
d
dimana :
= TR – TC ........................................................................
8
P
d
TR = Total Penerimaan
= Pendapatan usahatani
TC = Total Biaya
Universita Sumatera Utara
2. Analisis Kelayakan Usahatani Parameter yang dijadikan sebagai alat analisis kelayakan usahatani adalah
dengan perhitungan RC rasio dengan kriteria keputusan sebagai berikut: RC 1, usahatani untung
RC 1, usahatani rugi RC = 1, usahatani impas tidak untungtidak rugi
Setelah data dikumpulkan dan ditabulasi, selanjutnya akan dianalisis sesuai dengan hipotesa yang diajukan. Metode analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Ordinary Least Square OLS dengan bantuan software SPSS.
Metode OLS digunakan untuk memperoleh estimasi parameter dalam menganalisis pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen.
Metode OLS dipilih karena merupakan salah satu metode sederhana dengan analisis regresi yang kuat dan populer, dengan asumsi-asumsi tertentu
Gujarati, 2003. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel-variabel
yang terdapat dalam persamaan model. Sebagai variabel terikat dependent variable
adalah pendapatan petani budidaya udang windu secara organik dan non-organik di Batang Kilat Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Labuhan
Kota Medan Propinsi Sumatera Utara. Sedangkan variabel bebas independent variable
adalah pengalaman petani, pendidikan petani, biaya benur dan biaya penyusutan peralatan.
3. Uji Beda Independent Sample T-test Uji beda yang digunakan untuk menganalisis hipotesis satu, dua dan tiga
adalah uji independent sample t-test. Karena uji ini dianggap paling sesuai untuk
Universita Sumatera Utara
membandingkan dua kelompok mean dari dua sampel yang berbeda independent, yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan mean
antara dua populasi dengan membandingkan dua mean sampelnya. Hasilnya dapat diperoleh dengan mengolah data menggunakan program spss 17.
4. Analisis Regresi Analisis regresi digunakan untuk menganalisis hipotesis empat. Dalam
analisis regresi hubungan antara variabel independent dan variabel dependent adalah dalam bentuk linier maka model persamaan yang menghubungkan antara
variable dependent dengan independent yang dimaksud adalah: Y = a
+ B
1
X
1
+ B
2
X
2
+ B
3
X
3
+ B
4
X
4
+ B
5
X
5
+ B
6
X
6
+ B
7
X
7
+ B
8
D
1+
Selanjutnya model tersebut dikali dengan Logaritma natural Ln karena terdapat perbedaan besaran variabel yang signifikan, sehingga model menjadi :
µ ………. 9
LnY = a + B
1
LnX
1
+ B
2
LnX
2
+ B
3
LnX
3
+ B
4
LnX
4
+ B
5
LnX
5
+ B
6
LnX
6
+ B
7
LnX + B
7 8
LnD
1
Keterangan : + µ……………………………………………………………… 10
Y = Pendapatan petani Rpmt
X
1
X = Jumlah Produksi Kgmt
2
X = Luas Lahan Ha
3
X = Biaya Tenaga Kerja Rpha mt
4
X = Biaya Benur Rpha mt
5
X = Biaya Pakan Rpha mt
6
= Biaya Pupukpestisida Rpha mt
Universita Sumatera Utara
X
7
D = Harga Komoditi RpKg
1
1 : Jika Usahatani Udang Windu Organik = Teknologi Usahatani Udang Windu, D bernilai :
0 : Jika Usahatani Udang Windu Nonorganik µ
= Error Term a
= Konstanta B
1
, B
2
, B
3
, B
4
, B
5
, B
6
, B
7
Untuk mengetahui tingkat signifikansi dari masing-masing koefisien regresi variabel independen variable bebas terhadap variabel dependen variable
terikat maka penulis menggunakan uji statistik diantaranya : = Koefisien regresi
Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
Ada beberapa permasalahan yang bisa terjadi dalam model regresi linier yang secara statistik permasalahan tersebut dapat mengganggu model yang telah
ditetapkan dan bahkan dapat membuat kesimpulan menjadi tidak signifikan menyesatkan kesimpulan. Untuk itu perlu dilakukan uji penyimpangan asumsi
klasik yang terdiri dari :
Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam variabel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Hal ini berarti bahwa uji normalitas
diperlukan untuk menjawab pertanyaan apakah syarat sampel yang representatif terpenuhi atau tidak, sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasi pada populasi.
Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan teknik One Sample Kolmogorov- Smirnov Test
K-S yang dikatakan normal jika p = 0,05. Kriteria pengujian K-S adalah sebagai berikut :
Universita Sumatera Utara
1. H 2. H
: Data residual berdistribusi normal
1
3. Bila nilai sig 0,05 dengan a = 5, berarti distribusi data normal H : Data residual tidak berdistribusi normal
diterima, sebaliknya bila nilai sig 0,05 dengan a = 5, berarti distribusi data tidak normal H
1
Uji Multikolinieritas
diterima.
Interpretasi dan persamaan regresi linier secara implisit tergantung pada asumsi bahwa variabel-variabel bebas dalam persamaan tersebut tidak saling
berkorelasi. Jika dalam sebuah persamaan terdapat multikolinieritas, maka akan menimbulkan beberapa akibat, sehingga perlu dideteksi terjadinya
multikolinearitas dengan besaran-besaran regresi yang diperoleh, yakni : a. Variabel besar berdasarkan taksiran OLS.
b. Interval kepercayaan lebar karena variasi besar maka standard error besar dengan demikian interval kepercayaan lebar.
c. Uji t t-rasio tidak signifikan. Suatu variabel bebas yang signifikan baik secara substansi maupun secara statistik jika dibuat regresi sederhana bisa
menjadi tidak signifikan karena variasi besar akibat kolinieritas dan bila standar error terlalu besar maka kemungkinan taksiran koefisien regresi b1–
b3 tidak signifikan.
Uji Autokorelasi
Autokorelasi dapat didefenisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu. Dalam konteks model
regresi linier klasik mengasumsikan bahwa autokorelasi seperti itu tidak terdapat dalam disturbansi atau pengganggu μ yang dilambangkan dengan F μi, μj = 0; i
Universita Sumatera Utara
j. Secara sederhana dapat dikatakan model klasik mengasumsikan bahwa unsur gangguan yang berhubungan dengan observasi tidak dipengaruhi oleh unsur
gangguan disturbance yang berhubungan dengan pengamatan lain yang manapun. Tetapi jika ada ketergantungan antara unsur gangguan yang
berhubungan dengan observasi dipengaruhi oleh unsur disturbansi atau gangguan yang berhubungan dengan pengamatan lain, terdapat autokorelasi yang
disimbolkan dengan F μi, μj 0; i j. Dan untuk menguji autokorelasi tersebut digunakan Lagrange Multiplier Test LM-test, jika nilai LM-test nilai X2 tabel
maka hipotesis nol Ho diterima, artinya tidak ada autokorelasi. Namun jika nilai LM-test nilai X2 tabel maka hipotesis nol Ho ditolak, artinya ada autokorelasi.
Uji Kesesuaian test of goodness of fit
Uji kesesuaian test of goodness of fit dilakukan berdasarkan perhitungan nilai koefisien determinasi R
2
1. Penilaian terhadap koefisien determinasi R yang kemudian dilanjutkan dengan uji F f-test
dan Uji T t-test, yaitu :
2
2. Uji - F over all test, uji ini dimaksudkan untuk mengetahui signifikansi statistik koefisien regresi secara bersama-sama serentak.
, yang bertujuan untuk melihat kekuatan variabel bebas independent variable dalam mempengaruhi
kekuatan variabel terikat dependent variable.
3. Uji- t partial test, uji ini dimaksudkan untuk mengetahui signifikansi statistik koefisien regresi parsial.
3.5. Defenisi dan Batasan Operasional 3.5.1. Defenisi