Menurut Prawirokusumo 1990 dalam Hastuti 2008 ada beberapa jenis pendapatan yaitu :
1. Pendapatan kotor Gross Income adalah pendapatan usahatani yang belum dikurangi biaya-biaya.
2. Pendapatan bersih net income adalah pendapatan setelah dikurangi biaya.
3. Pendapatan pengelola management income adalah hasil pengurangan dari total output dengan total input.
2.2.7. Analisis Usahatani
Ilmu Usaha tani adalah ilmu yang mempelajari cara menggunakan sumberdaya yang ada untuk mendapatkan keuntungan pada waktu tertentu.
Efektif jika penggunaan sumberdaya tersebut tetap sasaran dan sesuai kebutuhan, serta efisien jika pemanfaatanya bisa menghasilkan keluaran output yang
melebihi masukan input Soekartawi, 1995. Biaya usahatani adalah segala biaya yang digunakan untuk melakukan
suatu usahatani. Biaya usahatani diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Biaya tetap Fixed cost
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan tidak bergantung pada jumlah produksi yang dihasilkan. Produksi banyak atau sedikit bahkan jika
kegiatan produksi terhenti sekalipun, biaya ini tetap dikeluarkan. Contoh biaya tetap adalah pajak, sewa tanah, penyusutan alat dan bangunan.
2. Biaya variabel Variable cost Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan dipengaruhi oleh besar
Universita Sumatera Utara
atau kecilnya jumlah produksi yang diperoleh. Biaya ini bertambah sesuai dengan peningkatan produksi dan akan berkurang mengikuti penurunan produksi. Contoh
biaya variabel seperti upah tenaga kerja dan sarana produksi Soekartawi, 2003. Menurut Soekartawi dalam Utary 2013 menyatakan bahwa penerimaan
pada usahatani adalah hasil perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual. Pernyataan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :
TR = Y . Py…………………………………………………..1 dimana :
TR = Total penerimaan
Y = Produksi yang diperoleh dalam suatu usahatani
Py = Harga Y
Dalam Utary 2013 dinyatakan bahwa “Pendapatan adalah suatu ukuran balas jasa terhadap faktor-faktor produksi yang ikut dalam proses produksi.
Pengukuran pendapatan untuk tiap-tiap jenis faktor produksi yang ikut dalam usahatani tergantung pada tujuannya. Pada akhirnya para petani dari setiap
usahataninya mengharapkan pendapatan yang disebut pendapatan usahatani”. Pendapatan usaha tani adalah selisih antara total revenue TR dengan total cost
TC atau dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut : P
d
dimana : = TR –
TC…………………………………………………..2
P
d
TR = Total Revenue Total Penerimaan
= Income Pendapatan
TC = Total Cost Total Biaya
Universita Sumatera Utara
Menurut Suratiyah 2006 biaya penyusutan alat-alat pertanian dapat diperhitungkan dengan cara membagi selisih antara nilai pembelian dengan nilai
sisa yang ditafsirkan dengan lamanya modal pakai. Adapun salah satu metode perhitungan biaya penyusutan adalah metode garis lurus. Metode ini digunakan
karena jumlah penyusutan alat tiap tahunnya dianggap sama dan diasumsikan tidak laku bila dijual. Persamaan biaya penyusutan dapat dirumuskan sebagai
berikut :
Biaya penyusutan =
tahun is
Usiaekonom Nilaisisa
Nilaibeli −
……….…………………………… 3 Menurut Rahim dan Retno 2008 penerimaan usahatani adalah perkalian
antara produksi yang diperoleh dengan harga jual. Selain itu, pendapatan usahatani dapat didefinisikan sebagai selisih antara penerimaan dan semua biaya.
Peningkatan pendapatan petani atau pengusaha pertanian ditentukan oleh jumlah produksi yang dapat dihasilkan oleh satu orang petani atau perusahaan
pertanian, harga penjualan produksi, dan biaya produksi usahatani atau perusahaan pertanian. Jumlah produksi dari satu usahatani atau satu perusahaan
pertanian ditentukan oleh skala usaha dan produktivitas yang dapat diperoleh suatu unit usahatani atau perusahaan pertanian. Besarnya skala usahatani dapat
ditentukan oleh besarnya jumlah penduduk yang hidupberusaha dalam sektor pertanian Simanjuntak, 2004.
RC Return Cost Ratio dikenal sebagai perbandingan antara penerimaan dan biaya. Jika RC Rasio 1 maka usahatani tersebut mengalami keuntungan
atau layak untuk dikembangkan. Jika RC Rasio 1 maka usahatani tersebut mengalami kerugian atau tidak layak dikembangkan, sedangkan bila Jika RC
Universita Sumatera Utara
Rasio = 1, maka cabang usahatani tersebut tidak rugi dan tidak untung Soekartawi, 1995.
2.3. Kerangka Pemikiran