Refleksi Awal Tahap Perencanaan

Dewi Amelia Valentine, 2015 Peningkatan Ecoliteracy Siswa Dalam Pemanfaatan Kebun Karet Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Melalui Pendekatan Saintifik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 75 hambatan yang ditemukan selama penelitian. Masing-masing siklus terdiri dari beberapa pertemuan melalui tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Menurut Kemmis dan Mc Taggart dalam Ekawarna 2013, hlm. 20 penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan observasi, dan refleksi. Dalam pelaksanaannya, peneliti telah memiliki seperangkat tindakan yang didasarkan pada pengalaman sehingga dapat langsung memulai tahap tindakan dan telah memiliki seperangkat data, sehingga mereka memulai kegiatan pertamanya dengan kegiatan refleksi. Secara umum alur pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dirancang seperti alur digambarkan oleh Kemmis dan Mc Taggart 1998 dalam Wiriaatmadja 2005, hlm. 66 sebagai berikut: Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Sumber: Wiriaaatmadja, 2005, hlm. 66

1. Refleksi Awal

Refleksi awal dilakukan dengan mengidentifikasi permasalahan yang berhubungan dengan kepedulian siswa terhadap lingkungannya dalam aktivitas belajar, penguasaan kompetensi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS yang terkait dengan kompetensi yang akan dicapai yakni kesadaran ekologi ecoliteracy siswa. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui kondisi dan atmosfer pembelajaran di kelas, keaktifan siswa, dan ketertarikan siswa terhadap pembelajaran serta pemahaman awal siswa mengenai keadaan lingkungan dan kesadaran ekologi yang siswa miliki. Selain itu, data dari refleksi awal juga gunakan untuk mendeskripsikan data sebelum tindakan dilakukan yang menggambarkan bentuk tindakan pemanfaatan yang siswa lakukan terhadap komiditas karet di lingkungannya. Dewi Amelia Valentine, 2015 Peningkatan Ecoliteracy Siswa Dalam Pemanfaatan Kebun Karet Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Melalui Pendekatan Saintifik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 76

2. Tahap Perencanaan

Perencanaan ini berdasarkan pada refleksi awal observasi pendahuluan. Dalam konteks pelaksanaan, perencanaan tindakan mengacu pada fokus yang ingin dicapai, yaitu penggunaan kebun karet sebagai sumber pembelajaran IPS untuk meningkatkan kepedulian ekologi ecoliteracy siswa. Pada tahap ini peneliti bersama guru mitra berkolaborasi merumuskan dan mempersiapkan rencana jadwal pelaksanaan tindakan, rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, materi pelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan, lembar kerja siswa, lembar penilaian hasil belajar, instrumen lembar observasi dan kelengkapan lain yang mungkin diperlukan selama penelitian berlangsung. Adapun Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang akan di gunakan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 6. Memahami Kegiatan Ekonomi Masyarakat 6.1 Mendeskripsikan pola kegiatan ekonomi penduduk, penggunaan lahan, dan pola pemukiman berdasarkan kondisi fisik permukaan bumi 1 Mendeskripsikan struktur alam dan lingkungannya yang cocok untuk membudi dayakan tanaman karet. 2 Menjelaskan jenis tanaman karet yang dibudidayakan di daerah mereka 3 Mendeskripsikan kegiatan pemanfaatan tanaman karet yang dilakukan oleh masyarakat setempat. 4 Menganalisa dampak eksploitasi tanaman karet yang tidak bijak seperti penyadapan yang lebih dari 4 kali dalam seminggu, penggunaan perangsang lateks yang berlebihan dan pembuangan limbah karet ke aliran sungai. 5 Mendeskripsikan antisipasi maupun solusi atas dampak eksploitasi tanaman karet yang tidak bijak tersebut. 6 Menjelaskan konsekuensi dari eksploitasi sumber daya alam yang salah satunya adalah tanaman karet bagi kehidupan setelahnya. 7 Memaparkan ide-ide mereka untuk menjaga lingkungan dengan memanfaatkan tanaman karet. Dewi Amelia Valentine, 2015 Peningkatan Ecoliteracy Siswa Dalam Pemanfaatan Kebun Karet Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Melalui Pendekatan Saintifik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 77 Lanjutan tabel 3.4 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan 8 Mengklasifikasikan pemanfaatan bagian lain dari tanaman karet selain lateksnya, seperti batang, daun dan bijinya. 9 Menghubungkan pengetahuannya yang didapat dalam pembelajaran dengan fenomena yang ada dalam kesehariannya yang berhubungan dengan pemanfaatan tanaman karet. 6.2 Mendeskripsikan kegiatan ekonomi yang meliputi kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi 1 Mendeskripsikan peranan tanaman karet bagi kehidupan ekonomi masyarakat setempat. 2 Mendeskripsikan kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi dari tanaman karet yang berbasis ecoliteracy. 3 Mendeskripsikan dampak kegiatan ekonomi masyarakat terhadap keadaan ekologi. 4 Mendeskripsikan rancangan solusi untuk meminimalisir dampak buruk terhadap lingkungan akibat kegiatan ekonomi masyarakat dalam memanfaatkan tanaman karet. 5 Memahami esensi dari kegiatan ekonomi-bioregional yang menyatukan ekonomi dan ekologi yang diaplikasikan dalam pemanfaatan tanaman karet untuk meningkatkan kesadaran ekologi atau ecoliteracy. 6.3 Mengungkapkan gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan 1 Mendeskripsikan tindakan kreatif dalam kegiatan ekonomi yang dapat diaplikasikan dengan tanaman karet. 2 Memahami bentuk gagasan kreatif dalam tindakan ekomoni dengan memanfaatkan tanaman karet dan tetap memperhatikan keterjagaan ekologi. 3 Melakukan pemanfaatan optimal terhadap sumber daya khususnya tamanan karet agar tidak ada bagian yang terbuang percuma. 4 Menghasilkan produk dari tanaman karet yang ramah lingkungan dan berdaya guna bagi kehidupan. Selain menentukan SK dan KD, kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara lain: 1 Melakukan persiapan tindakan dan waktu tindakan untuk setiap siklusnya. Dewi Amelia Valentine, 2015 Peningkatan Ecoliteracy Siswa Dalam Pemanfaatan Kebun Karet Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Melalui Pendekatan Saintifik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 78 2 Melakukan pemilihan tindakan yang akan dilakukan berdasarkan kajian teori, kesanggupan guru, kemampuan siswa, fasilitas dan sarana yang tersedia, iklim belajar di kelas dan suasana belajar di sekolah. 3 Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, merancang pembelajaran dengan menggunakakan kebun karet sebagai sumber pembelajaran yang berkaitan dengan tema yang akan disampaikan kepada siswa. 4 Menetapkan materi, bahan ajar dan skenario pembelajaran. Berikut uraian pokok-pokok materi pada tiap siklusnya.  Siklus I KD : Mendeskripsikan pola kegiatan ekonomi penduduk, penggunaan lahan, dan pola pemukiman berdasarkan kondisi fisik permukaan bumi Pendekatan : Saintifik Mengamati, Menanya, Mengumpulkan Informasi, Menalar, Mendemonstrasikan Metode : Problem Based Learning PBL Tujuan Pembelajaran : Pada siklus ini tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah: 1. Siswa dapat mendeskripsikan struktur alam dan lingkungannya yang cocok untuk membudidayakan tanaman karet. 2. Siswa dapat menjelaskan jenis tanaman karet yang dibudidayakan di daerah mereka. 3. Siswa dapat mendeskripsikan kegiatan pemanfaatan tanaman karet yang dilakukan oleh masyarakat setempat. 4. Siswa dapat menganalisa dampak eksploitasi tanaman karet yang tidak bijak seperti penyadapan yang lebih dari 4 kali dalam seminggu, penggunaan perangsang lateks yang berlebihan dan pembuangan limbah karet ke aliran sungai. 5. Siswa dapat mendeskripsikan antisipasi maupun solusi atas dampak eksploitasi tanaman karet yang tidak bijak tersebut. 6. Siswa dapat menjelaskan konsekuensi dari eksploitasi sumber daya alam yang salah satunya adalah tanaman karet bagi kehidupan setelahnya. 7. Siswa dapat memaparkan ide-ide mereka untuk menjaga lingkungan dengan memanfaatkan tanaman karet. 8. Siswa dapat mengklasifikasikan pemanfaatan bagian lain dari Dewi Amelia Valentine, 2015 Peningkatan Ecoliteracy Siswa Dalam Pemanfaatan Kebun Karet Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Melalui Pendekatan Saintifik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 79 tanaman karet selain lateksnya, seperti batang, daun dan bijinya. 9. Siswa dapat menghubungkan pengetahuannya yang didapat dalam pembelajaran dengan fenomena yang ada dalam kesehariannya yang berhubungan dengan pemanfaatan tanaman karet. Proses Pembelajaran : Tahap-tahap pembelajaran yang akan dilakukan adalah: 1. Guru membawa sumber dan media tanaman karet ke dalam kelas dan meminta siswa memaparkan segala hal yang mereka ketahui tentang tanaman karet yang disediakan dalam pembelajaran tersebut. 2. Guru meminta siswa memaparkan peranan tanaman karet dalam upaya pemenuhan kebutuhan mereka. 3. Guru mengajak siswa untuk sama-sama mendeskripsikan jenis lahan yang cocok untuk pembudidayaan tanaman karet 4. Guru mengajak siswa untuk memaparkan aktifitas pemanfaatannya tanaman karet yang dilakukan oleh masyarakat setempat. 5. Guru mulai membuka pemahaman siswa mengenai pentingnya ecoliteracy sebagai dasar dalam melakukan pemanfaatan alam khususnya tanaman karet untuk memenuhi kebutuhan mereka. 6. Guru juga memaparkan dampak buruk yang mungkin atau bahkan sudah terjadi di sekitar siswa akibat pemanfaatan yang tidak bijak terhadap alam khususnya tanaman karet. Dan memaparkan peranan tindakan berbasis ecoliteracy dalam meminimalisir dampak tersebut. 7. Guru membagi siswa dalam 4 kelompok kemudian memberikan permasalahan yang harus mereka selesaikan dalam kelompok untuk mengamati bebagai kerusakan alam di sekitar lingkungan sekolah yang terjadi akibat eksploitasi sumber daya alam dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat. 8. Guru memberikan lembar kerja siswa berupa permasalahan yang harus dipecahkan dalam format observasi lapangan. Lembar kerja akan meminta siswa menemukan berbagai kerusakan alam akibat eksploitasi yang berlebihan dan meminta siswa membuat rancangan solusi yang dapat mereka lakukan dengan memanfaatkan tanaman karet akan kerusakan alam tersebut. 9. Siswa kemudian diminta untuk melaporkan dan mengkomunikasikan temuan mereka di lapangan. 10. Dari proses pengamatan tersebut guru kemudian memberikan penguatan pada siswa bahwa tanaman karet memiliki peranan dalam menjaga stabilitas keadaan ekologi. Tanaman karet juga membantu Dewi Amelia Valentine, 2015 Peningkatan Ecoliteracy Siswa Dalam Pemanfaatan Kebun Karet Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Melalui Pendekatan Saintifik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 80 memperbaiki struktur alam yang telah rusak akibat pemanfaatan manusia seperti mereboisasi lahan bekas ladang berpindah, memperkuat struktur tanah agar tidak terjadi longsor dan meningkatkan daya serap tanah untuk menghindari banjir. Jelas bahwa dengan memanfaatkan tanaman karet secara bijaksana, siswa dapat meningkatkan pemahaman mereka akan kesadaran ekologi atau ecoliteracy. 11. Guru menugaskan siswa untuk membawa bibit tanaman karet pada pertemuan selanjutnya untuk dapat dimanfaatkan sebagai tanaman untuk reboisasi bekas ladang berpindah masyarakat setempat.  Siklus II Siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi pada siklus I. Pada siklus ini segala kelemahan di siklus I dicoba untuk diperbaiki agar hasil yang ingin dapat tercapai, yakni ecoliteracy siswa dapat meningkat melalui pembelajaran dengan sumber pembelajaran ini. Berpijak pada hasil refleksi tersebut, berikut dirancang materi,bahan ajar dan skenario pembelajaran pada siklus II, sebagai berikut: KD : Mendeskripsikan kegiatan ekonomi yang meliputi kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi Pendekatan : Saintifik Mengamati, Menanya, Mengumpulkan Informasi, Menalar, Mendemonstrasikan Metode : Inkuiri Inquiri Tujuan Pembelajaran : Pada siklus ini tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah: 1. Siswa dapat mendeskripsikan peranan tanaman karet bagi kehidupan ekonomi masyarakat setempat. 2. Siswa dapat mendeskripsikan kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi dari tanaman karet yang berbasis ecoliteracy. 3. Siswa dapat mendeskripsikan dampak kegiatan ekonomi masyarakat terhadap keadaan ekologi. 4. Siswa dapat mendeskripsikan rancangan solusi untuk meminimalisir dampak buruk terhadap lingkungan akibat kegiatan ekonomi masyarakat dalam memanfaatkan tanaman karet. 5. Siswa dapat memahami esensi dari kegiatan ekonomi-bioregional yang menyatukan ekonomi dan ekologi yang diaplikasikan dalam Dewi Amelia Valentine, 2015 Peningkatan Ecoliteracy Siswa Dalam Pemanfaatan Kebun Karet Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Melalui Pendekatan Saintifik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 81 pemanfaatan tanaman karet untuk meningkatkan kesadaran ekologi atau ecoliteracy. Proses Pembelajaran : Tahap-tahap pembelajaran yang akan dilakukan adalah: 1. Merujuk pada pembelajaran sebelumnya, guru meminta siswa mengingat kembali peranan tanaman karet dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat setempat. 2. Guru memotivasi siswa untuk menghubungkan peranan taman karet tersebut dengan kegiatan ekonomi yang terjadi dalam memanfaatkan tanaman karet yang berbasis kesadaran lingkungan atau ecoliteracy. 3. Guru membagi siswa dalam 4 kelompok, memberikan permasalah yang mengharuskan siswa mencari jawabannya dengan berinkuiri ke kebun karet milik warga setempat dengan mengembangkan 5 keterampilan dalam pendekatan saintifik. 4. Guru mengarahkan siswa untuk mengumpulkan biji karet yang mereka temui di tempat observasi yang nantinya akan dimanfaatkan pada siklus berikutnya. 5. Dengan alat dan bahan yang telah disiapkan guru, siswa bersama anggota kelompoknya menyusun laporan hasil observasi mereka yang tujuannya memecahkan permasalahan yang di siapkan guru di awal dalam bentuk poster. 6. Dari pengamatan di lapangan siswa akan menemukan bahwa segala hal yang masyarakat lakukan dalam kegiatan ekonominya masih sangat jauh dari kepedulian menjaga regenerasi dan stabilitas alam yang mereka eksploitasi. Di sini perlu penguatan guru akan pentingnya mendasari segala tindakan pemanfaatan dengan ecoliteracy agar keadaan ekologi tetap terjaga dan dapat terus dimanfaatkan oleh generasi berikutnya. 7. Diakhir pembelajaran guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan atas temuan-temuan siswa di lapangan menjadikan ecoliteracy sebagai solusi berbagai ketidaksesuaian pemanfaatan alam yang dilakukan masyarakat sekitar dalam upaya pemenuhan kebutuhannya. 8. Pada tahap penguatan guru kembali menanamkan akan pentingnya ecoliteracy sebagai dasar bertindak siswa dan mulai mengenalkan siswa pada bentuk kegiatan ekonomi berbasis ecoliteracy yakni ekonomi-bioregional yakni suatu kegiatan ekonomi yang tetap menjaga keadaan ekologi. Dewi Amelia Valentine, 2015 Peningkatan Ecoliteracy Siswa Dalam Pemanfaatan Kebun Karet Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Melalui Pendekatan Saintifik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 82  Siklus III Sebagaimana siklus II, siklus III ini juga dilakukan untuk memperbaiki segala kekurangan yang ditemui pada siklus sebelumnya. Segala kekurangan dan kelemahan diminimalisir agar tujuan dapat tercapai dengan baik. Refleksi dan evaluasi pada siklus sebelumnya dijadikan acuan rancangan tindakan pada siklus ini. Dengan tetap mengacu pada hasil refleksi dan evaluasi pada siklus sebelumnya, berikut adalah rancangan tindakan yang mungkin akan dapat digunakan untuk memperbaiki siklus sebelumnya dan dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. KD : Mengungkapkan gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan Pendekatan : Saintifik Mengamati, Menanya, Mengumpulkan Informasi, Menalar, Mendemonstrasikan Metode : Pembelajaran Berbasis Proyek PjBL Tujuan Pembelajaran : Pada siklus ini tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah: 1. Siswa dapat mendeskripsikan tindakan kreatif dalam kegiatan ekonomi yang dapat diaplikasikan dengan tanaman karet. 2. Siswa dapat memahami bentuk gagasan kreatif dalam tindakan ekomoni dengan memanfaatkan tanaman karet dan tetap memperhatikan keterjagaan ekologi. 3. Siswa dapat melakukan pemanfaatan optimal terhadap sumber daya khususnya tamanan karet agar tidak ada bagian yang terbuang percuma. 4. Siswa dapat menghasilkan produk dari tanaman karet yang ramah lingkungan dan berdaya guna bagi kehidupan. Proses Pembelajaran : Tahap-tahap pembelajaran yang akan dilakukan adalah: 1. Apersepsi pengetahuan prasyarat, guru meminta siswa untuk memaparkan produk apa saja yang dapat dihasilkan oleh tanaman karet dan mengeksplor pengetahuan siswa untuk memikirkan alternatif pemanfaatan lain dari tanaman karet selain lateksnya. 2. Guru menampilkan beberapa tayangan gambar bentuk-bentuk alternatif pemanfaatan lain dari tanaman karet. Dewi Amelia Valentine, 2015 Peningkatan Ecoliteracy Siswa Dalam Pemanfaatan Kebun Karet Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Melalui Pendekatan Saintifik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 83 3. Guru mengajak siswa untuk mempraktikkan salah satu dari alternatif pemanfaatan tanaman karet tersebut. 4. Guru membagi siswa dalam 4 kelompok. 5. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan biji karet yang sudah guru tugaskan untuk dikupas, direndam dan direbus pada pertemuan sebelumnya. 6. Guru memberikan lembar kerja dan menugasi siswa secara berkelompok untuk bekerjasama menghasilkan produk dari biji karet tersebut. 7. Dengan lembar kerja tersebut siswa diminta untuk memperhatikan dan mencatat segala proses dan hambatan yang dilalui dalam membuat produk tersebut. 8. Guru memantau kerjaan siswa dan membantu menyelesaikan hal-hal sulit yang di hadapi siswa dalam proses pembuatan produk. 9. Saat produk selesai, guru mengarahkan siswa untuk melakukan penyajian untuk kemudian dipasarkan pada warga sekolah 10. Guru memberikan penguatan akan pentingnya menerapkan ekomoni- bioregional, salah satu bentuk penerapan ecoliteracy di mana dalam melakukan kegiatan ekonomi tetap memperhatikan dan menjaga keadaan ekologi di sekitar. 11. Masih dalam pelaksanaan penguat guru juga meminta siswa untuk membuat surat cinta sebagai bentuk kecintaan mereka terhadap alamnya. 12. Guru memotivasi siswa untuk menjadikan ekonomi-bioregional sebagai acuan dalam tindakan berekonomi siswa dan menjadikan ecoliteracy sebagai dasar tindakan mereka demi keterjagaan alam lingkungan mereka. 5 Menyusun alat evaluasi berupa tes untuk mengetahui respon dan hasil belajar siswa pada tiap siklusnya. 6 Menyusun observasi pelaksanaan yang meliputi aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran. 7 Menyusun evaluasi pembelajaran untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan. 8 Menyusun rencana pengolahan data, baik kualitatif maupun kuantitaf.

3. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI PEMANFAATAN MEDIA CUPLIKAN FILM DALAM PEMBELAJARAN IPS: Penelitian Tindakan di Kelas VIII-G SMP Negeri 15 Kota Bandung.

2 3 43

PENINGKATAN ECOLITERACY PESERTA DIDIK DALAM MENGKONSUMSI MAKANAN ORGANIK DENGAN MEMANFAATKAN PANGAN LOKAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Satu Atap Negeri Sering Kabupaten Soppeng Provinsi Sulawesi Selatan.

2 14 67

PEMANFAATAN MEDIA SCRAPBOOK BERBAHAN DASAR BARANG BEKAS UNTUK MENINGKATKAN ECOLITERACY SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS (PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI KELAS VII-I SMP NEGERI 3 LEMBANG).

8 59 199

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL ASOSIATIF SISWA MELALUI PEMANFAATAN TAYANGAN INDONESIA BAGUS DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Bandung kelas VIII-A dalam Pembelajaran IPS melalui pemanfaatan tayangan Indonesia Bagus NET TV).

1 9 79

PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA TENTANG SAMPAH DI SEKOLAH MELALUI PENGGUNAAN REKA CERITA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN IPS (PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI KELAS VIII-J SMP NEGERI 7 BANDUNG).

3 19 32

PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS : penelitian tindakan kelas di SMP negeri 1 Tanjungsiang kelas VIII B.

7 21 46

PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA DALAM PENGELOLAAN HALAMAN SEKOLAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT TASARANG (TANAM SAYUR PEKARANGAN) PADA PEMBELAJARAN IPS : penelitian tindakan kelas di kelas VII-2 SMP Negeri 16 Bandung.

5 14 79

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR : Penelitian Tindakan Kelas pada Kelas VII E di SMP Negeri 2 Lembang Kabupaten Bandung Barat.

0 3 58

PENGEMBANGAN ECOLITERACY MELALUI TUGAS PEMBUATAN PUZZLE BERBAHAN DASAR BARANG BEKAS DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII-B SMP Negeri 40 Bandung.

13 40 58

penelitian tindakan kelas untuk smp kata pengantar 2

0 0 64