Dewi Amelia Valentine, 2015 Peningkatan Ecoliteracy Siswa Dalam Pemanfaatan Kebun Karet Sebagai Sumber Pembelajaran
IPS Melalui Pendekatan Saintifik Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
83 3.
Guru mengajak siswa untuk mempraktikkan salah satu dari alternatif pemanfaatan tanaman karet tersebut.
4. Guru membagi siswa dalam 4 kelompok.
5. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan biji karet yang sudah guru
tugaskan untuk dikupas, direndam dan direbus pada pertemuan sebelumnya.
6. Guru memberikan lembar kerja dan menugasi siswa secara
berkelompok untuk bekerjasama menghasilkan produk dari biji karet tersebut.
7. Dengan lembar kerja tersebut siswa diminta untuk memperhatikan
dan mencatat segala proses dan hambatan yang dilalui dalam membuat produk tersebut.
8. Guru memantau kerjaan siswa dan membantu menyelesaikan hal-hal
sulit yang di hadapi siswa dalam proses pembuatan produk. 9.
Saat produk selesai, guru mengarahkan siswa untuk melakukan penyajian untuk kemudian dipasarkan pada warga sekolah
10. Guru memberikan penguatan akan pentingnya menerapkan ekomoni-
bioregional, salah satu bentuk penerapan ecoliteracy di mana dalam melakukan kegiatan ekonomi tetap memperhatikan dan menjaga
keadaan ekologi di sekitar. 11.
Masih dalam pelaksanaan penguat guru juga meminta siswa untuk membuat surat cinta sebagai bentuk kecintaan mereka terhadap
alamnya. 12.
Guru memotivasi siswa untuk menjadikan ekonomi-bioregional sebagai acuan dalam tindakan berekonomi siswa dan menjadikan
ecoliteracy sebagai dasar tindakan mereka demi keterjagaan alam lingkungan mereka.
5 Menyusun alat evaluasi berupa tes untuk mengetahui respon dan hasil belajar
siswa pada tiap siklusnya. 6
Menyusun observasi pelaksanaan yang meliputi aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran.
7 Menyusun evaluasi pembelajaran untuk mengetahui hasil belajar siswa
setelah pelaksanaan tindakan. 8
Menyusun rencana pengolahan data, baik kualitatif maupun kuantitaf.
3. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan ini dilakukan setelah ditemukan berbagai permasalahan di atas, dan melaksanakan segala hal yang telah direncanakan, yaitu
Dewi Amelia Valentine, 2015 Peningkatan Ecoliteracy Siswa Dalam Pemanfaatan Kebun Karet Sebagai Sumber Pembelajaran
IPS Melalui Pendekatan Saintifik Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
84 pembelajaran dengan menggunakan kebun karet sebagai sumber pembelajaran
untuk memahami pemanfaatan karet untuk kebutuhan hidup siswa dan masyarakat setempat khususnya dan masyarakat pada umumnya. Pada tahap inilah,
perencanaan yang telah disusun sebelumnya itu dilaksanakan. Adapun pelaksanaannya dilakukan sesuai RPP yang telah disusun bersama antara peneliti
dan guru mitra. Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam tiga siklus atau disesuaikan dengan kondisi di lapangan yang dalam tiap siklus terdiri dari tindakan utama dan
penguatan dalam beberapa kali pertemuan dengan alokasi waktu 7-8 jam pelajaran atau bisa lebih menyesuaikan dengan kondisi pembelajaran. Tindakan juga
dilakukan dalam tiga tahap yakni kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir sebagaimana yang telah dirancang di RPP. Dalam tahap ini peneliti dan guru mitra
sama-sama melaksanakan tugasnya, peneliti yang dalam hal ini menyampaikan pembelajaran dan guru mitra yang berperan sebagai observer mencatat dan
mengamati berbagai kondisi dan temuan yang diamatinya di kelas.
4. Tahap Observasi
Observasi dilakukan pada setiap tindakan dan pada akhir pertemuan di setiap siklusnya. Adapun hal-hal yang diobservasi meliputi kualitas tentang.
1 Perhatian siswa dalam mengikuti sajian bahan ajar dari awal hingga akhir
pertemuan. 2
Pemahaman siswa terhadap tujuan dan manfaat materi bahan ajar yang disajikan dan tugas-tugas yang harus diselesaikan selama pembelajaran.
3 Ingatan siswa terkait materi sebelumnya yang berhubungan dengan materi
bahan ajar yang sedang dipelajari. 4
Persepsi terhadap pokok-pokok penting dari materi bahan ajar yang disampaikan.
5 Kesulitan atau hambatan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran atau
dalam menguasai kompetensi yang ditetapkan. Sedangkan kegiatan evaluasi dimulai dengan melakukan tes formatif pada
setiap akhir kegiatan pembelajaran dan pemberian tes pada setiap akhir siklus. Hal-hal yang dievaluasi melalui kegiatan ini adalah hasil belajar siswa yang
tergambar dari lembar kerja yang mereka hasilkan.
Dewi Amelia Valentine, 2015 Peningkatan Ecoliteracy Siswa Dalam Pemanfaatan Kebun Karet Sebagai Sumber Pembelajaran
IPS Melalui Pendekatan Saintifik Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
85
5. Refleksi