97 dengan
sehingga H diterima, antar gaya
kognitif kelas eksperimen diperoleh dengan
sehingga H diterima, antar gaya kognitif kelas kontrol diperoleh
dengan sehingga H
diterima, antar gaya kognitif FI
dengan sehingga H
diterima, antar gaya kognitif FD
dengan sehingga H
diterima. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen.
2. Uji Hipotesis Penelitian
Setelah diketahui data berasal dari populasi berdistribusi normal dan dari populasi yang sama homogen, maka dapat dilanjutkan uji hipotesis dengan
menggunakan uji parametrik yaitu uji analisis variansi ANAVA. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji ANAVA dua jalan sel tak sama.
a. Analisis Variansi ANAVA Dua Jalan Sel Tak Sama
Setelah data terkumpul dapat dilakukan penganalisaan data yang digunakan untuk menguji hipotesis. Hasil perhitungan ANAVA dua jalan sel tak sama
dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama
Sumber dK
JK RK
F
hitung
F
tabel
Perlakuan A 1
149,625 449,625 F
a
= 4,977 4,052
98 Gaya Kognitif B
1 821,437
821,437 F
b
= 9,093 4,052
Interaksi AB 1
8,681 8,681
F
ab
= 0,096 4,052 Galat
46 4155,599
90,339 -
- Total
49 5135,342
- -
-
Sumber: pengolahan data perhitungan pada Lampiran 35
Berdasarkan Tabel 4.8 di atas terlihat bahwa Derajat Kebebasan dK untuk perlakuan model pembelajaran bernilai 1, derajat kebebasan gaya kognitif
bernilai 1, derajat kebebasan interaksi model pembelajaran dengan gaya kognitif bernilai 1, derajat kebebasan galat bernilai 46, dan derajat kebebasan
total bernilai 49. Jumlah Kuadrat JK perlakuan model pembelajaran diperoleh nilai 149,625, jumlah kuadrat gaya kognitif diperoleh nilai 821,437,
jumlah kuadrat interaksi model pembelajaran dengan gaya kognitif diperoleh nilai 8,681, jumlah kuadrat galat diperoleh nilai 4155,599 dan jumlah kuadrat
total bernilai 5135,342. Rata-rata Kuadrat RK untuk perlakuan model pembelajaran bernilai 449,625, rataan kuadrat gaya kognitif diperoleh nilai
821,437, rataan kuadrat interaksi model pembelajaran dengan gaya kognitif diperoleh nilai 8,681, dan rataan kuadrat galat diperoleh nilai 90,339. F
hitung
perlakuan model pembelajaran diperoleh nilai 4,977, F
hitung
gaya kognitif diperoleh nilai 9,093, F
hitung
interaksi model pembelajaran dan gaya kognitif diperoleh nilai 0,096. F
tabel
untuk perlakuan model pembelajaran, gaya kognitif dan interaksi model pembelajaran dengan gaya kognitif masing-
masing diperoleh nilai yang sama yaitu 4,052.
99 Hasil perhitungan uji analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 35. Berdasarkan perhitungan
analisis data pada Tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa: 1. F
a hitung
dan taraf signifikansi diperoleh F
0,05;1,46
sehingga F
a hitung
F
0,05;1,46
yang menunjukkan bahwa H
0A
ditolak berarti terdapat perbedaan pengaruh model pembelajaran kumon dengan
model pembelajaran tanpa kumon terhadap pemahaman matematis. 2. F
b hitung
dan taraf signifikansi diperoleh F
0,05;1,46
sehingga F
b hitung
F
0,05;1,46
yang menunjukkan bahwa H
0B
ditolak berarti terdapat pengaruh antara gaya kognitif FI dan FD terhadap
pemahaman matematis peserta didik. 3. F
ab hitung
dan taraf signifikansi diperoleh F
0,05;1,46
sehingga F
ab hitung
F
0,05;1,46
yang menunjukkan bahwa H
0AB
diterima berarti tidak terdapat interaksi antara perlakuan pembelajaran dengan
kategori gaya kognitif peserta didik terhadap pemahaman matematis.
3. Uji Komparasi Ganda dengan Metode Scheffe’