commit to user
12
anorganik yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit. Fungsi mineral adalah pembentukan jaringan tubuh dan pengendali proses-proses fisiologis”.
Pendapat tersebut menunjukkan bahwa air merupakan zat yang dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu pembentukan jaringan dan pengendali
fisiologik. Jika tubuh kita kekurangan air maka sel-sel tubuh kita akan menderita kekurangan cairan. Menurut Bambang Soetedjo 1987: 20 akibat yang
ditimbulkan kekurangan cairan yaitu : 1. Reaksi kimia dalam tubuh terganggu.
2 Sel-sel tubuh tidak dapat membuat jaringan dan tidak dapat memanfaatkan energy secara efisien.
3. Timbul penimbunan produk-produk racun dalam aliran darah. 4. Volume darah berkurang sehingga pengangkutan oksigen dan bahan
gizi keseluruh tubuh berkurang. 5. Suhu badan naik.
6. Otot-otot lemah dan timbul kelelahan. Pentingnya peranan air untuk tubuh ini, maka hendaknya perlu
diperhatikan secara serius. Dengan terpenuhinya air terhadap tubuh kita maka proses kimia dalam tubuh akan dapat berjalan dengan baik.
d. Pengaruh Gizi Terhadap Tumbuh Kembang Anak
Dampak dari kekurangan gizi akan berakibat pada perkembangan dan petumbuhan anak menjadi tidak normal baik fisik, mental dan intelektualnya.
Seperti yang dikemukakan oleh Dangsina Moeloek dan Arjatmo Tjokronegoro 1984: 51 “pengaruh kekurangan gizi pada perkembangan mental akan
menurukan kemampuan belajar, perkembangan reflek neuromotor
dan neurointegratif’”. Menurut Hurlock dalam penelitian Sukintaka 1989: 5 bahwa,
“kemampuan belajar anak akan terhambat pada waktu yang akan datang bila pada waktu kecilnya mengalami keadaan gizi yang jelek, sebab keadaa gizi yang jelek
akan mengakibatkan perkembangan sel otak kurang baik, dan dampak dari ini kapasitas intelektual anak menjadi rendah”.
Dampak dari kekurangan gizi sangat mempengaruhi secara simultan pada diri seseorang. Akibat kekurangan gizi perkembangan dan pertumbuhan baik
fisik maupun mental menjadi tidak normal, dan bahkan akan mudah terkena
commit to user
13
penyakit seperti penyakit KKP Kurang Kalori dan Protein, KVA Kekurangan Vitamin A, GAKI Ganguan Akibat Kekurangan Jodium dan masih banyak
penyakit lain yang ditimbulkan akibat kekurangan gizi. Untuk memperoleh status gizi yang baik maka pola makan harus diatur baik kuantitas maupun kualitasnya.
e. Penilaian Status Gizi
Penilaian status gizi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satu diantaranya dengan metode antropometri. Menurut Soekirman 2000 :66 “ukuran
antropometri yang biasa digunakan antara lain berat badan BB, tinggi badan TB, lingkar kepala LK, lingkar lengan atas LLA, dan lingkar dada LD,
tebal lemak dan sebagainya.” Berat badan berkorelasi linier dengan tinggi badan, artinya dalam keadaan normal perkembangan berat badan akan mengikuti
pertambahan tinggi badan pada percepatan tertentu. Pendapat lain mengemukakan penilaian keadan gizi dengan indeks berat
badan terhadap tinggi badan adalah menurut Mulyo Hadi Sudjito dan Imam Syafi’I 1981:15 bahwa : “Membandingkan antara tinggi badan dan berat badan
sebagai HW akan lebih bermakna dari pada dinilai sendiri-sendiri”. Dengan demikian jelas bahwa pengukuran antroprometrik melalui
pengukuran berat badan dan tinggi badan adalah tepat untuk mengetahui keadaan gizi seseorang.
Didalam penelitian ini akan digunakan untuk mengetahui keadaan gizi siswa kelas IV dan V SD Negeri se-gugus VI Kecamatan Jebres kota Surakarta
tahun pelajaran 20102011, ditentukan dengan rumus indeks berat badan terhadap tinggi badan menurut Hussaini dalam penelitian Sarwono dkk. 2000:20 sebagai
berikut : m
Badan Tinggi
kg Badan
Berat INDEKS
Keterangan : INDEKS
: Indek Massa Tubuh BB Kg
: Berat Badan dalam satuan Kg TB m
: Tinggi Badan dalam Satuan meter
commit to user
14
Kriteria : Indeks Masa Tubuh
Kategori 25.0
18.5 – 25.0 17.0 – 18.4
16.0 – 16.9 16.0
Gemuk Normal
Kurang Gizi I Kurang Gizi II
Kurang Gizi III
2. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi
Menurut Zainal Arifin 1994: 2 bahwa kata “prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu kata prestatie, kemudian dalam bahasa Indonesiamenjadi prestasi
yang berarti “hasil usaha”. Prestasi adalah hasil dari kemampuan, keterampilan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan sesuatu hal”. Prestasi tidaka akan
diperoleh selama seseorang tidak pernah melakukan suatu kegiatan. Kareana dalam kenyataanya untuk mendapatkan suatu prestasi tidak semudah yang
dibayangkan, tetapi diperlukan pengorbanan dan perjuangan dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi.
Sedangkan Nanang Fatah 1997: 20 mengemukakan prestasi merupakan “tingkah laku yang diarahkan kepada
tercapainya standard of excellent, yaitu seseorang yang mempunyai need dan achievement tinggi selalu mempunyai pola pikir tertentu ketika merencanakan
untuk melakukan sesuatu”. Muchtar Buchori 1985: 94 menyebutkan prestasi sebagai “hasil-hasil yang tercapai dan atau hasil-hasil yang benar-benar tercapai”.
Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi merupakan hasil dari kemampuan, keterampilan dan sikap seseorang dalam
menyelesaikan suatu hal yang mana hasil ini dapat berupa tingkah laku yang diarahkan pada standard of excellent.
b. Pengertian Belajar
Banyak sekali kita jumpai mengenai pengertian tentang belajar diantaranya Menurut W.S. Wingkel 1996 : 53 Belajar adalah “suatu aktivitas
mentalpsikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
commit to user
15
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas”. Sedangkan
menurut Sardiman AM, 2001:52, belajar diartikan sebagai “upaya perubahan tingkah laku dengan serangkaian kegiatan jiwa raga untuk menuju perkembangan
pribadi yang seutuhnya yang menyangkut unsur cipta, rasa, dan karsa serta ranah afektif, kognitif, dan psikomotorik.”
Ada beberapa definisi tentang belajar yang juga diuraikan oleh beberapa ahli. Dalam bukunya, Sardiman A.M. 2001:20 mengatakan bahwa:
a. Cronbrach memberi definisi : “Learning is shown by a change in behaviour as a result or experience”. Cronbrach berpendapat bahwa hasil
dari belajar yang baik harus melalui pengalaman. Belajar harus mengalami dengan menggunakan panca indranya..
b. Harold Spears memberikan batasan: “Learning is to observe, to read, to imitate, to try somethings themselves, to listen, to follow direction”.
c. Geoch, mengatakan : “Learning is a change on performance ads result of practice”.
Dari ketiga definisi di atas, maka dapat diterangkan bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan
dengan serangkaian kegiatan, misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,
meniru dan sebagainya. Belajar itu juga akan lebih baik jika subyek belajar itu mengalami atau melakukannya, sehingga tidak bersifat verbalistik.
Menurut Sardiman A. M. 2001: 21 “belajar adalah berubah”. Dalam hal ini yang dimaksud dengan belajar berarti usaha untuk merubah tingkah laku. Jadi
belajar akan membawa perubahan pada individu-individu yang mengalami proses belajar. Sehingga secara umum dikatakan sebagai sebuah proses interaksi antara
diri manusia id-ego-super ego dengan lingkungannya, yang mungkin berwujud pribadi, fakta konsep, ataupun teori. Hal di atas dimaksudkan, belajar merupakan
perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu- individu dengan lingkungannya. Jadi belajar dapat diartikan sebagai perubahan
dalam tingkah laku. Belajar akan membawa perubahan pada individu-individu
commit to user
16
yang belajar. Perubahan ini tidak hanya berkaitan dengan percakapan, keterampilan, sikap pengertian, minat motivasi, watak dan penyesuaian diri.
Belajar adalah suatu proses yang memungkinkan organisme untuk mengubah tingkah laku dengan cepat dan bersifat permanen sehingga perubahan
yang serupa tidak perlu terjadi berulang kali setiap menghadapi situasi baru. Burhan Nurgiyantoro 2000: 58 berpendapat bahwa belajar, ”suatu proses
perubahan disposisi dan kapabilitas” ada pendapat pula bahwa ”belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman”.
Menurut Tabrani Rusyan 1989: 78 ”belajar adalah perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan dan penilaian terhadap sesuatu atau
mengenal sikap dan nilai-nilai pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi, lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan”.
Menurut Sumanto Y, 1992: 116 menyatakan : Belajar adalah suatu proses dimana ditimbulkan atau diubahnya suatu
kegiatan karena mereaksi terhadap suatu keadaan, perubahan, yang mana tidak disebabkan oleh proses pertumbuhan atau kematangan atau
keadaan organisme yang sementara. Atau belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai pola baru pada reaksi
yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau pengertian. Dalam proses pendidikan terdapat dua konsep tang tidak dapat
dipisahkan yaitu belajar dan mengajar. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai pihak yang menerima pelajaran,
sedangkan mengajar adalah usaha untuk menciptakan kondisi yang kondusif agar dapat berlangsung kegiatan belajar yang bermakna dan
optimal.
Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia. Dengan belajar manusia melakukan perubahan-perubahan sehingga tingkah
lakunya berkembang. Apabila seseorang belajar maka akan menghasilkan sesuatu yang telah dipejari yang disebut dengan prestasi.
Dari beberapa pendapat tentang pengertian belajar dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu kegiatan yang dapat menghasilkan perubahan
tingkah laku sebagai akibat dari pengalaman tertentu. Perubahan ini berbentuk kemampuan – kemampuan baru yang dimiliki dalam waktu yang relatif lama
commit to user
17
konstan. Perubahan-perubahan tersebut terjadi karena usaha sadar yang dilakukan oleh individu yang sedang belajar.
c. Pengertian Prestasi Belajar