Pengertian Status Gizi Tinjauan Pustaka 1. Status Gizi

commit to user 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka 1. Status Gizi

a. Pengertian Status Gizi

Perkataan gizi berasal dari bahasa arab, gizi yang berarti makanan. Makanan merupakan salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap orang setiap harinya. Makan yang ideal setiap harinya minimal adalah tiga kali sehari. Dalam mengkonsumsi makanan harus terpenuhi kualitas maupun kuantitasnya, hal ini mengandung maksud bahwa makanan yang dimakan harus sesuia dengan kebutuhan tubuh kita. Kunkun K. Wiramiharja dalam seri seri bahan kuliah olahraga ITB 1992: 197 menyatakan “Prinsip pemberian makanan adalah memberi masukan zat gizi sesuai dengan kebutuhan tubuh. Yang dimaksud sesuai dengan kebutuhan tubuh adalah dapat mengganti dan menyediakan zat gizi yang telah dan akan digunakan untuk menjalankan proses metabolism yang memberikan kebugaran jasmani”. Manusia membutuhkan gizi untuk melakukan kegiatan yang dilakukan sehari-hari, bila suatu hari kekurangan makanan tubuh akan menjadi lemas, tak bertenaga, malas, kurang bersemangat, perut menjadi sakit dan sebagainya. Pada saat tertentu seseorang merasa lapar dan dahaga, itu merupakan tanda pertama gizi yang diperlukan tak lagi mencukupi kebutuhan tubuh. Makanan selain untuk pelepas rasa lapar dan dahaga juga berfungsi untuk pertumbuhan, perkembangan fisik dan mental, kegiatan kerja, menjaga kondisi tubuh, menimbulkan rasa aman serta bahagia. Mengkonsumsi makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh akan membantu proses metabolisme didalam tubuh berjalan dengan baik, sehingga tubuh akan menjadi sehat dan bugar. Pentingnya peranan makanan, maka sejak dini anak – anak harus diberi makan makanan yang bergizi. Makanan bergizi mempunyai andil yang besar terhadap kondisi seseorang baik secara fisik, commit to user 6 kecerdasan otak maupun produktifitas kerja. Hal ini dikarenakan, makanan bergizi berfungsi sebagai sumber energi, membantu pertumbuhan, mengganti sel-sel yang rusak, mengatur metabolisme tubuh serta mencegah dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit. Seperti dikemukakan oleh Lisdiana 1997 : 1 bahwa, secara umum makanan ditinjau dari ilmu kesehatan berfungsi, “untuk memperoleh energi yang berguna bagi pertumbuhan, mengganti sel-sel yang rusak, mengatur metabolisme tubuh serta mencegah dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit”. Pentingnya peranan gizi terhadap tubuh, maka makanan yang dibutuhkan sehari – hari akan berdampak pada keadaan gizi seseorang. Keadaan gizi akan menentukan kondisi seseorang yaitu dalam keadaan gizi yang baik atau buruk. Keadaan gizi menurut Bambang Soetedjo 1993:1 “Suatu keadaan jasmani dan rohani yang dihasilkan oleh makanan yang dimakan dan proses penggunaannya oleh tubuh. Kiranya perlu dikembangkan suatu kebiasaan makan yang sehat sejak usia muda, sehingga dapat tercipta kebiasaan makan yang baik”. Menurut Suhardjo 1985: 15 status gizi adalah “keadaaan tubuh yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan dan penggunaan makanan. Susunan makanan yang memenuhi kebutuhan tubuh dapat menciptakan status gizi yang memuaskan”. Sedangkan menurut Depkiknas 2000 :141 bahwa, “stastus gizi adalah suatu keadaan atau status yang menyatakan tingkat kecukupan gizi seseorang”. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, status gizi adalah keadaan tubuh atau jasmani dan rokhani yang dihasilkan oleh keseimbangan antara konsumsi, penggunaan, dan absorbsi makanan. Status gizi merupakan kondisi yang dipengaruhi oleh keseimbangan dinamik antara pemasukan dan pengeluaran zat gizi. Makanan yang dikonsumsi sehari – hari akan berpengaruh terhadap status gizi seseorang, apakah dalam status gizi baik, kurang, buruk atau bahkan kelebihan gizi. Untuk memperoleh status gizi yang baik maka makanan yang dikonsumsi sehari – hari harus terpenuhi baik kualitas maupun kuantitasnya. Jika makanan yang dikonsumsi tidak terpenuhi kualitas maupun kuantitasnya maka commit to user 7 akan berdampak pada status gizi yang buruk. Status gizi yang buruk akan berdampak pada kesehatan menurun, produktifitas kurang, pada anak akan berakibat menurunnya prestasi bahkan berakibat sakit. Seperti yang dikemukakan oleh Hurlock 1978: 126 dalam penelitian Sukintaka 1989: 5 bahwa, “Anak yang keadaan gizinya jelek malnutrion akan mudah terpengaruh oleh penyakit atau dengan kata lain mudah sakit”. Pentingnya peranan gizi terhadap kesehatan, maka makanan yang dikonsumsi sehari – hari harus terpenuhi baik kualitas maupun kuantitasnya.

b. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi