Pendidikan Jasmani 1. Pendidikan Jasmani

commit to user 20 Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa tes prestasi belajar adalah tes yang disusun secara terencana untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguasai bahan atau materi yang telah diajarkan. Selain berfungsi untuk mengukur prestasi belajar, tes prestasi juga memiliki fungsi : 1 Fungsi penempatan Yaitu penggunaan hasil tes prestasi belajar untuk klasifikasi individu ke dalam bidang atau jurusan yang sesuai dengan kemampuannya. 2 Fungsi formatif Yaitu penggunaan tes prestasi belajar guna melihat sejauh mana kemajuan belajar telah dicapai oleh siswa dalam suatu program pelajaran. 3 Fungsi diagnostik Digunakan untuk mendiagnosis kesukaran-kesukaran dalam belajar, mendeteksi kelemahan-kelemahan siswa yang dapat diperbaiki segera 4 Fungsi sumatif Penggunaan hasil tes prestasi belajar adalah untuk memperoleh informasi mengenai penguasaan pelajaran yang telah direncanakan sebelumnya dalam suatu program pelajaran. Setelah diadakan tes, untuk mengetahui hasil dari tes tersebut maka dilakukan pengukuran untuk mendapatkan skor dan nilai siswa. Menurut Suharsimi Arikunto 1999 : 235 Skor adalah “hasil pekerjaan menskor yang diperoleh dengan menjumlahkan angka-angka bagi setiap soal tes yang dijawab betul oleh siswa” dan nilai adalah “angka ubahan dari skor dengan menggunakan acuan tertentu yakni acuan normal atau acuan standar”.

B. Pendidikan Jasmani 1. Pendidikan Jasmani

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam program pendidikan umum. Menurut Ateng 1989: 104 ”Pengertian pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan commit to user 21 sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan dan pembentukan watak”. Dengan demikian dapat dikatakan disini bahwa pendidikan jasmani sekolah, bukan semata-mata ditekankan pada pencapaian kesegaran fisik, pengembangan keterampilan, kemampuan motorik saja, namun juga menanamkan gemar hidup sehat sejak anak–anak. Seseorang yang memiliki pemahaman sejak usia dini tentang perencanaan program kesegaran, perilaku hidup sehat yang pada gilirannya akan mampu berpartisipasi aktif dalam segala aktivitas, termasuk pemahaman akan gizi. Pendidikan jasmani adalah terjemahan dari Physical education yang digunakan di Amerika. Makna dari pendidikan jasmani adalah pendidikan mengenai fisik dan mental seseorang. Jadi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok dalam usaha untuk mendewasakan anak melalui pengajaran dan pelatihan. Dengan demikian pendidikan jasmani adalah suatu proses aktivitas jasmani, yang dirancang dan disusun secara sistematik, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani, kecerdasan dan pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Menurut Syarifuddin Muhadi, 1992: 04. Bahwa : “Tujuan umum pendidikan jasmani di sekolah adalah memacu kepada pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, emosional, dan sosial yang selaras dalam upaya membentuk dan mengembangkan kemampuan gerak dasar, menanamkan nilai, sikap dan membiasakan hidup sehat, memacu perkembangan dan aktivitas system peredaran darah, pencernaan, pernapasan, dan persyarafan. Pendidikan jasmani dapat pula menanamkan nilai-nilai disiplin, kerjasama, sportivitas, tenggang rasa, dapat meningkatkan keterampilan, meningkatkan kesegaran jasmani, meningkatkan pengetahuan pendidikan jasmani, menanamkan kegemaran untuk melakukan aktivitas jasmani”. Sedangkan menurut M. Ngalim Purwanto 1984: 18. mengemukakan : ”Tujuan pendidikan jasmani juga membentuk kepribadian jadi juga menyangkut bermacam-macam segi pendidikan. Adapun tujuan dari pendidikan jasmani adalah: commit to user 22 - Untuk memelihara dan menjaga kesehatan badan seperti alat-alat pemafasan, peredaran darah, pencemaan makanan, melatih otot-otot dan urat syaraf, melatih kecekatan, melatih ketangkasan, dan lain-lain. - Membentuk budi pekerti anak, seperti melatih kesabaran, keberanian, kejujuran, sportivitas, taat pada peraturan-peraturan, kesukaan, dan kerajinan bekerja, dan lain-lain. - Memupuk perasaan sosial, seperti: tolong-menolong, bekerja sama. setia kawan, dan lain-lain. Memupuk perkembangan fungi jiwa, seperti : kecerdasan ingatan dan lain- lain”.

2. Kebugaran Jasmani

Kebugaran jasmani penting bagi setiap manusia untuk menjalankan aktifitasnya dan juga bagian yang penting dari pertumbuhan dan perkembangan anak agar dapat tumbuh secara normal. Menurut M. Sajoto 1988: 43 bahwa ”kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang menyelesaikan tugas sehari- hari dengan tanpa mengalami kelelahan berarti, dengan pengeluaran energi yang cukup besar guna memenuhi kebutuhan geraknya dan menikmati waktu luang serta memenuhi keperluan darurat bila sewaktu-waktu diperlukan”. Sedangkan menurut Sudarno S.P. 1992 :9 bahwa, ”kebugaran jasmani adalah kapasitas fungsional total sesorang untuk melakukan kerja tertentu dengan hasil baik atau memuaskan tanpa kelelahan berarti”. Dari pengertian kebugaran jasmani diatas dapat disimpulkan bahwa, kebugaran jasmani diartikan sebagai kemampuan tubuh untuk melakukan tugas sehari-hari secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, dalam arti masih mempunyai cadangan tenaga yang cukup. Tingkat kebugaran jasmani seseorang dapat dilihat dari kemampuan dan kesanggupan melakukan aktifitas fisik tanpa mengalami kelelahan berarti. Kebugaran jasmani adalah suatu kesatuan utuh dari komponen- komponen yang ada. Kesegaran jasmani seseorang sangat ditentukan oleh fungsi kerja dari komponen-komponen yang ada dengan baik. Dengan demikian komponen kebugaran jasmani dapat dilihat dari dua aspek yaitu; dari aspek kesehatan fisik health related fitness serta aspek keterampilan fisik skill related fitness. commit to user 23 Secara lebih rinci mengenai komponen-komponen dalam kebugaran jasmani, menurut Baum Gartner. T.A.et al. 2003 :143 adalah sebagai berikut : Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan meliputi: a daya tahan jantung paru, b kekuatan otot, c daya tahan otot, d fleksibitas, dan e komposisi tubuh. Kesegaran jasmani yang behubungan dengan keteranpilan meliputi: a kecepatan, b power, c keseimbangan, d kelincahan, e koordinasi, f kecepetan reaksi. a Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan fisik meliputi : 1. Daya tahan jantung paru Daya tahan jantung paru adalah kesanggupan sistem jantung paru-paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal saat melakukan aktifitas sehari-hari, dalam waktu yang cukup lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Daya tahan jantung paru sangat penting untuk menunjang kerja otot yaitu dengan cara mengambil oksigen dan menyalurkan ke otot yang aktif. 2. Kekuatan otot Secara fisiologis kekuatan otot adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk melakukan sekali kontraksi secara maksimal melawan tahanan atau beban. Secara mekanis kekuatan otot didefinisikan sebagai gaya force yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot dalam satu kontraksi maksimal. 3. Daya tahan otot Daya tahan otot adalah kapasitas otot untuk melakukan kontraksi secara terus menerus pada tingkat sub maksimal. 4. Fleksibilitas Fleksibilitas adalah kemampuan sendi untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi secara maksimal. Fleksibilitas menunjukkan besarnya pergerakan sendi secara maksimal sesuai dengan kemungkinan gerakan range of mevement. 5. Komposisi tubuh Komposisi tubuh adalah jumlah relatif lemak tubuh dan jaringan tubuh atau massa lemak bebas. Berat badan dapat dibagi menjadi dua komponen sederhana yaitu berat lemak dan berat tanpa lemak. commit to user 24 b Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan Keterampilan meliputi : 1. Kecepatan Kecepatan adalah kemepuan untuk melaksanakan gerakan yang sama atau tidak sama dalam waktu sesingkat mungkin. 2. Power Power adalah kemampuan untuk memungkinkan otot atau sekelompok otot untuk menghasilkan kerja fisik secara eksplosif. 3. Keseimbangan Keseimbangan adalah kemampuan mempertahankan sikap dan posisi tubuh secara tepat pada saat berdiri static balance atau pada saat melakukan gerakan dynamik balance. 4. Kelincahan Kelincahan adalah kemampuan merubah arah tubuh atau bagian tubuh secara cepat tanpa kehilangan keseimbangan. 5. Koordinasi Koordinasi merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan atau kerja dengan sangat tepat dan efisien. Koordinasi menyatakan hubungan harmonis berbagai faktor yang terjadi pada suatu gerakan. 6. Kecepatan reaksi Kecepatan reaksi adalah waktu yang digunakan antara munculnya suatu stimulus atau rangsangan dengan mulainya suatu reaksi. Stimulus untuk kecepatan reaksi berupa ; penglihatan, pendengaran, gabungan keduanya, dan sentuhan. Kecepatan reaksi yang berkurang pada seseorang disebabkan oleh lambatnya pemprosesan informasi. Kebugaran jasmani merupakan unsur dasar yang harus dimiliki oleh siswa dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Siswa yang memilki kebugaran jasmani yang baik, dapat melakukan tugas sehari-hari dengan baik. Sebaliknya siswa yang memiliki kebugaran jasmani kurang baik, maka ia tidak dapat melakukan tugas sehari-hari dengan baik pula. Menurut Mulyono B. 1997 :64 bahwa ”berdasarkan fungsinya, physical fitnes ternyata merupakan kebutuhan commit to user 25 bagi pelajar, yang berarti menjadi masalah sekolah dan para pendidiknya khususnya guru olahraga”. Sehingga bagi siswa fugsi kebugaran jasmani sangat erat hubungannya dengan pencapaian prestasi belajar dalam proses belajar mengajar, terutama dalam upaya mempertinggi kemampuan dan kemauan siswa untuk semangat dalam memperoleh prestasi belajar.

3. Kurikulum Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar

Kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata Curir artinya pelari. Kata Curee artinya tempat berpacu. Kurikulum diartikan sebagai jarak yang ditempuh oleh seorang pelari. Pada saat itu kurikulum diartikan sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa atau murid untuk mencapai ijazah. Rumusan kurikulum tersebut mengandung makna bahwa kurikulum tidak lain adalah sejumlah mata pelajaran subyek materi yang harus dikuasai oleh siswa, agar siswa memperoleh ijazah. Itulah sebabnya kurikulum sering dipandang sebagai rencana pelajaran untuk siswa. Kurikulum yang semula dipandang sebagai sejumlah mata pelajaran, kemudian beralih makana menjadi semua kegiatan dan semua pengalaman belajar yang diberikan kepada siswa dibawah tanggung jawab sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan Kurikulum pendidikan jasmani adalah pedoman bagi seorang guru bidang studi pendidikan jasmani untuk mencapai tujuannya. Winarno Surachmad dalam bukunya Burhan Nurgiyantoro 1988: 6 mendefinisikan “Kurikulum adalah suatu program pendidikan yang direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu”. Pendidikan jasmani bertujuan untuk meningkatkan kebugaran dan keterampilan dalam bidang olahraga, mengembangkan kebiasaan hidup sehat, menanamkan rasa disiplin, sportifitas, dan percaya diri serta tanggung jawab kepada para peserta didik. Disamping tujuan utama ada juga tujuan yang lain dalam pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang diberikan di sekolah- sekolah, antara lain untuk ; membentuk rasa percata diri, mengembangkan rasa saling menhormati, persahabatan, kerjasama, sikap demokratis, toleransi terhadap commit to user 26 kawanorang lain, memberikan keterampilan dasar gerak tertentu, dan memberikan pengetahuan tentang kesehatan dan budaya hidup kepada siswa. Adapun program dan perencanaan pendidikan jasmani terdapat dalam Garis-garis Besar Program Pengajaran GBPP bidang studi Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Pendidikan Jasmani. Di dalam GBPP bidang studi Pendidikan Jasmani memuat tentang materi pelajaran pendidikan jasmani yang menyangkut beberapa cabang olahraga. Dalam mengajarkan beberapa cabang olahraga tersebut memerlukan prasarana dan sarana yang memadahi, apabila prasarana dan sarana yang tersedia tidak sesuai dengan ketentuan yang ada dalam kurikulum pendidikan jasmani, maka harus dapat diusahakan pemecahannya demi tercapainya tujuan pendidikan jasmani.

C. Kerangka Pemikiran