commit to user 14
Syaiful  Bahri  Djamarah  dan  Aswan  Zain  2006:  99  menjelaskan  dalam tabel prosedur kegiatan yang dapat dilaksanakan dari ketiga jenis metode tersebut
adalah sebagai berikut : Tabel  1.  Prosedur  Kegiatan  Metode  Pembelajaran  Ceramah,  Tanya  Jawab,  dan
Pemberian Tugas. No.
Langkah Jenis Kegiatan Belajar Mengajar
1. 2.
3. Persiapan
Pelaksanaan Evaluasitindak lanjut
1. Menciptakan kondisi belajar siswa
2. Penyajian, guru menyampaikan bahan
pelajaran metode ceramah 3.
Asosiasikomparasi, artinya memberi kesempatan pada siswa untuk menghubungkan
dan membandingkan materi ceramah yang telah diterimanya melalui tanya jawab metode
tanya jawab
4. Generalisaikesimpulan, memberikan tugas
kepada siswa untuk membuat kesimpulan melalui hasil ceramah metode pemberian
tugas
5. Mengadakan penilaian terhadap pemahaman
siswa mengenai bahan yang telah diterimanya, melalui tes lisan dan tulisan atau tugas lainnya.
Bertolak pada uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran konvensional adalah suatu model pembelajaran  yang sering digunakan oleh guru
yang  dilakukan  sehari  –  hari  dimana  guru  mendominasi  dalam  pembelajaran, yaitu  dengan  menggunakan  metode  ceramah,  tanya  jawab  dan  pemberian  tugas
sedang siswa pasif dalam pembelajaran.
3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Pembelajaran  kooperatif  merupakan  suatu  pembelajaran  teman  sebaya dimana  siswa  bekerjasama  dalam  kelompok-kelompok  kecil  yang  mempunyai
tanggung  jawab  bagi  individu  maupun  kelompok  terhadap  tugas-tugas.  Dalam pembelajaran  kooperatif  ini  siswa  dapat  lebih  menemukan  dan  memahami
konsep-konsep  yang  sulit  melalui  diskusi  dan  bila  dibandingkan  dengan
commit to user 15
pembelajaran  individual,  pembelajaran  kooperatif  lebih  dapat  mencapai kesuksesan akademik dan sosial siswa.
Slavin 2008:4 mengemukakan “Pembelajaran kooperatif merujuk kepada berbagai macam metode pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-
kelompok  kecil  untuk  saling  membantu  satu  sama  lainnya  dalam  mempelajari materi  pelajaran”.  Dalam  kelas  kooperatif,  para  siswa  diharapkan  dapat  saling
membantu,  saling  mendiskusikan  dan  berargumentasi  untuk  mengasah pengetahuan  yang  mereka  kuasai  saat  itu  dan  menutup  kesenjangan  dalam
pemahaman masing-masing. Slavin  dalam  Isjoni  2007:12  menyebutkan  “cooperatif  learning  adalah
suatu  model  pembelajaran  dimana  siswa  belajar  dan  bekerja  dalam  kelompok- kelompok  kecil  secara  kolaboratif  yang  anggotanya  4-6  orang  dengan  struktur
kelompok  heterogen”.  Sedangkan  Isjoni  2007  :  11  menyatakan  bahwa “Pembelajaran  kooperatif  merupakan  strategi  belajar  dengan  sejumlah  siswa
sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda”. Anita Lie 2005: 29 mengemukakan“Pembelajaran kooperatif mempunyai
anggota  kelompok  bersifat  heterogen  artinya  kelompok  dibentuk  berdasarkan perbedaan  latar  belakang,  etnik,  ras,  agama,  status  sosial  ekonomi,  serta
kemampuan akademik”. Lungdren  yang  dikutip  Isjoni  2007:  13,  unsur-unsur  dasar  dalam
pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut: a.
Para  siswa  harus  memiliki  persepsi  bahwa  mereka  “tenggelam  atau berenang bersama.”
b. Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau peserta
didik  lain  dalam  kelompoknya,  selain  tanggung  jawab  terhadap  diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi.
c. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki tujuan
yang sama. d.
Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab di antara para anggota kelompok.
e. Para  siswa  diberikan  satu  evaluasi  atau  penghargaan  yang  akan  ikut
berpengaruh terhadap evaluasi kelompok. f.
Para  siswa  berbagi  kepemimpinan  sementara  mereka  memperoleh keterampilan bekerja sama selama belajar.
g. Setiap  siswa  akan  diminta  mempertanggungjawabkan  secara
individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
commit to user 16
Adapun  unsur  pembelajaran  kooperatif  menurut  Anita  Lie  2005:  31 terdiri dari lima unsur yaitu:
1 Saling ketergantungan positif.
2 Tanggung jawab perseorangan.
3 Tatap muka.
4 Komunikasi antar anggota.
5 Evaluasi proses kelompok
Terdapat  enam  fase  dalam  pembelajaran  kooperatif.  Agus  Supriyono 2010: 65 mengemukakan fase pembelajaran kooperatif, yang terdiri dari:
Tabel 2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif FASE-FASE
PERILAKU GURU Fase 1: Present goals and set
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan peserta didik siap
belajar Fase 2: Present information
Menyajikan informasi Mempresentasikan informasi kepada
peserta didik secara verbal Fase  3:  Organize  students  into
learning teams Mengorganisir  peserta  didik  ke  dalam
tim-tim belajar Memberikan penjelasan kepada
peserta didik tentang tata cara pembentukan tim belajar dan
membantu kelompok melakukan transisi yang efisien
Fase 4: Assist team work and study Membantu kerja tim dan belajar
Membantu  tim-tim  belajar  selama peserta didik mengerjakan tugasnya
Fase 5: Test on the materials Mengevaluasi
Menguji pengetahuan peserta didik mengenai berbagai materi
pembelajaran atau kelompok- kelompok mempresentasikan hasil
kerjanya
Fase 6: Provide recognition Memberikan pengakuan atau
penghargaan Mempersiapkan  cara  untuk  mengakui
usaha  dan  prestasi  individu  maupun kelompok
Jarolimek  dan  Parker  dalam  Isjoni  2007:  24  mengemukakan  bahwa model  pembelajaran  kooperatif  memiliki  kelebihan  dan  kekurangan  antara  lain
sebagai berikut: Kelebihan pembelajaran kooperatif
1 Saling ketergantungan yang positif
2 Adanya pengakuan dalam merespon perbedaan individu
3 Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas
4 Suasana kelas yang rileks dan menyenangkan
commit to user 17
5 Terjalinnya  hubungan  yang  hangat  dan  bersahabat  antara  siswa  dengan
guru 6
Memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman emosi yang menyenangkan.
Kekurangan pembelajaran kooperatif 1
Guru  harus  mempersiapkan  pembelajaran  secara  matang,  disamping  itu memerlukan lebih banyak tenaga, pemikran dan waktu
2 Agar  proses  pembelajaran  berjalan  dengan  lancar  maka  dibutuhkan
dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai 3
Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik permasalahan  yang  sedang  dibahas  meluas.  Sehingga  banyak  yang  tidak
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan 4
Saat  diskusi  kelas,  terkadang  didominasi  oleh  seseorang,  hal  ini mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.
Slavin  2005:  11  menguraikan  bahwa  terdapat  5  tipe  pembelajaran kooperatif yaitu: Student Team Achievement Division STAD, Team Accelerated
Instruction TAI,  Jigsaw,  Teams  Games  Tournament  TGT,  dan  Cooperatif
Integrated  Reading  and  Composition CIRC.  Pada  hakekatnya  semua  tipe
pembelajaran kooperatif melibatkan suatu tugas yang memungkinkan siswa saling membantu dan mendukung dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok tersebut.
Salah satu tipe pembelajaran kooperatif adalah Student Team Achievement Division
STAD.  STAD  merupakan  salah  satu  metode  atau  pendekatan  dalam pembelajaran  kooperatif  yang  paling  sederhana,  dan  merupakan  sebuah
pendekatan  yang  baik  untuk  guru  yang  baru  memulai  penerapan  pembelajaran kooperatif  dalam  kelas.  Slavin,  2005  :12  menyebutkan  “  Gagasan  utama  dari
STAD  adalah  untuk  memotivasi  siswa  supaya  dapat  saling  mendukung  dan membantu  satu  sama  lain  dalam  menguasai  kemampuan  yang  diajarkan  oleh
guru”.  Pembelajaran  kooperatif  tipe  STAD  terdiri  dari  lima  komponen  penting yaitu presentasi kelas, belajar tim kelompok, kuis, skor kemajuan individual dan
rekognisi tim.
commit to user 18
b. Prosedur Pembelajaran Kooperatif tipe STAD