commit to user 40
b. t
hitung
t
tabel
, menunjukkan tidak ada perbedaan antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen.
2. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengolah data hasil penelitian yang akan digunakan untuk menjawab rumusan masalah, sehingga dapat menghasilkan
kesimpulan dapat memberikan jawaban rumusan masalah yang diajukan secara logis dan sistematis. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisis data-data yang
terkumpul. Untuk pengujian hipotesis digunakan uji statistik, yaitu dengan melakukan uji beda dua mean. Teknik ini merupakan salah satu uji statistik yang
dapat digunakan untuk menguji hipotesis mengenai ada tidaknya perbedaan prestasi belajar akuntansi antara kelas yang diterapkan model pembelajaran tipe
Student Team Achievement Division
STAD dan kelas yang diterapkan dengan model konvensional.
Penilaian hasil akhir dari eksperimen menggunakan pola
Matched Groups
yaitu untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan rumus
t-test
, seperti yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi 2004: 509 sebagai berikut:
xy e
k e
k
r M
SD M
SD M
M t
2 2
2
1
− +
− =
Derajat kebebasan untuk
t-test matched groups
adalah nk – 1 + ne – 1 – 1. Rumus untuk menjelaskan
adalah sebagai berikut:
2 2
y x
xy r
xy
=
Dimana:
N Y
Y y
N X
X x
N Y
X XY
xy
2 2
2 2
2 2
− =
− =
− =
commit to user 41
Keterangan: r
xy
: koefisien korelasi dari skor matching dan skor treatment hasil eksperimen
M
k
: mean kelas kontrol M
e
: mean kelas eksperimen SD
2
M
k
: standar deviasi kelas kontrol yang dikuadratkan SD
2
M
e
: standar deviasi kelas eksperimen yang dikuadratkan Dari pengujian yang dilakukan akan diperoleh dua kemungkinan, yaitu :
a. t
hitung
t
tabel
, menunjukkan adanya perbedaan antara variabel-variabel
penelitian yang signifikan pada taraf signifikansi 5, berarti hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima.
b. t
hitung
t
tabel
, menunjukkan tidak adanya perbedaan antara variabel-
variabel penelitian yang signifikansi pada taraf signifikansi 5, berarti hipotesis nol diterima dan hipotesis alternatif
ditolak.
commit to user 42
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Data Umum
a. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 1 Sukoharjo
SMA Negeri 1 Sukoharjo berdiri atas swadaya masyarakat Sukoharjo, pada waktu itu dengan cara pengumpulan biji kelapa tua calon cikal Tunas Pohon
Kelapa. Yang diprakarsai oleh Bp. Wandyo Pranoto Bupati Kepala Daerah Tingkat II Sukoharjo pada tahun 1962. Dari hasil penjualan kelapa tersebut
dibelikan sebidang tanah dengan luas 19.166 meter persegi yang masih berupa tanas persawahan.
Pada Tahun 1962 SMA Negeri 1 Sukoharjo telah menerima murid sebanyak 3 kelas satu baru, untuk tahun pelajaran 1962 1963 namun proses
belajar mengajar masih menempati Rumah Bp. Dwijo di Desa Jetis Sukoharjo dan kelas ini merupakan kelas Jauh Filial dari SMA Negeri 1 Surakarta dibawah
Pimpinan Bp. R. Supamdam selanjutnya di negerikan dengan SK Mentri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal : 25 Juli 1963 No. 59KBIII.
Tahap awal pembanggunan Gedung SMA Negeri 1 Sukoharjo hanya membuat 3 ruang kelas, dan secara bertahap membangun 10 ruang kelas setelah
mendapatkan bantuan gedung dari DEPDIKBUD. Jumlah keseluruhan ruang kelas 27 Ruang Kelas dan selebihnya bantuan dari BP3.
Dari masa kemasa SMA Negeri 1 Sukoharjo mengalami perkembangan yang pesat di bawah kepemimpinan beliau - beliau Kepala Sekolah antara lain :
1. Bp. P. Seno Kertohadisubroto tahun 1963 - 1966
2. Bp. Sutarsono, BA tahun 1966 - 1981
3. Bp. Drs. Soekidjo tahun 1981 - 1985
4. Bp. J. Sarsono DS, BA tahun 1985 - 1987
5. Bp. Drs, H. D. Soegimo tahun 1987 - 1992
6. Bp. Drs. H. Mursidi tahun 1992 - 1993