commit to user 31
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Variabel Penelitian
Variabel merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiyono, 2006: 60. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati seluruh variabel yaitu :
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD dan model
pembelajaran konvensional dengan model konvensional. 2.
Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar akuntansi
siswa kelas XI IPS SMA N 1 Sukoharjo.
2. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yang digunakan pada penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang diri siswa. Yaitu untuk mengetahui kemampuan awal
siswa yang dapat berupa daftar nama dan nilai ujian kompetensi akuntansi pada KD sebelumnya. Serta berbagai informasi lain yang diperlukan.
b.
Metode Tes
Tes hasil belajar adalah sekelompok pertanyaan atau tugas-tugas yang harus dijawab atau diselesaikan siswa untuk tujuan mengukur kemajuan siswa.
Slameto, 1995:30 Metode tes digunakan untuk mengumpulkan data mengenai prestasi
belajar akuntansi siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Untuk memperoleh data tentang prestasi belajar akuntansi dalam penelitan ini disusun instrumen
tes prestasi belajar akuntansi. Dalam tes prestasi ini memuat pertanyaan- pertanyaan mengenai materi tentang Neraca Lajur yang terdiri 30 butir soal
commit to user 32
obyektif dengan 5 alternatif jawaban yang mana terlebih dahulu sudah di uji cobakan di kelas XI IPS 2.
3. Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen
penelitian. Menurut Sugiyono 2006: 148 “instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati”. Instrumen yang dipergunakan dalam pengumpulan data pada penelitian
ini adalah soal tes berupa soal objektif berjumlah 30 butir soal dengan 5 alternatif jawaban. Tes ini dibuat sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut
adalah kisi-kisi soal tes. Tabel 6. Kisi – Kisi Soal Tes
Kompetensi Indikator
Jml Item
Aspek yang Diukur C1
C2 C3
C4 C5
C6 Menyusun
Kertas Kerja 1.
Pengertian Kertas Kerja
2. Neraca Saldo
3. Ayat Jurnal
Penyesuaian 4.
Neraca saldo disesuaikan
5. Laba rugi
6. Neraca
5
5 4
4
7 5
1,2
5 3,4
6
7 8
10,19
20 9,12
25
21
23 22,29
13,14 26,27
18,24 30
15 16
11
17,28
Jumlah 30
10 13,33 20
16,67 23,33 16,67
Keterangan : C1
= soal pengetahuan C2
= soal pemahaman C3
= soal aplikasi
commit to user 33
C4 = soal analisis
C5 = soal sintesis
C6 = soal evaluasi
Sebelum instrumen tes digunakan untuk mengambil data, terlebih dahulu tes diuji cobakan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan valid dan
reliabel atau tidak. Butir soal yang memenuhi syarat tersebut digunakan sebagai instrumen penelitian, sedangkan yang tidak memenuhi syarat dihilangkan. Suatu
tes dikatakan baik apabila memenuhi syarat berupa tingkat validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran butir tes.
a. Validitas
Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
Menurut Sugiyono 2006 :173 instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid, yakni instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengukuran validitas terdapat empat macam validitas. Validitas isi,
validitas konstruk, validitas sekarang, dan validitas prediksi. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah validitas isi. “Sebuah tes dikatakan
memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan”. Suharsimi Arikunto, 2001:
61. Validitas isi ini dapat disusun dengan cara memerinci materi kurikulum atau materi pelajaran.
Terdapat beberapa teknik dalam penghitungan validitas. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik korelasi
product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson.
Rumus korelasi product moment :
{ }
{ }
2 2
2 2
Y Y
N Y
X N
Y X
XY N
r
xy
− −
− =
Keterangan : r
xy
= koefisien korelasi antara x dan y
commit to user 34
N = jumlah subjek yang diuji X = skor item soal
Y = skor total soal Kriteria pengujian :
Jika, r
xy
r
tabel
0,05, maka item dinyatakan valid r
xy
r
tabel
0,05, maka item dinyatakan tidak valid Suharsimi Arikunto,2002: 72
b. Reliabilitas
Hasil penelitian reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Sugiyono, 2006 :173
Terdapat beberapa metode yang digunakan dalam menentukan reliabilitas. Antara lain 1 metode bentuk paralel equivalent, 2 metode
test ulang test – retest method, 3 metode belah dua split – half method. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode test
ulang test – retest method. Metode tersebut dilakukan untuk menghindari penyusunan dua seri tes. Jadi, hanya dibuat satu seri tes yang kemudian dalam
metode ini diuji cobakan dua kali tes dengan soal yang sama dalam waktu yang tidak terlalu sempit dan tidak terlalu lama antara tes pertama dan ke dua.
Teknik yang digunakan adalah dengan rumus Kuder – Richardson KR-20. Rumus KR-20 tersebut telah banyak dipakai oleh peneliti untuk
menghitung besarnya reliabilitas. Dengan KR-20 cenderung memberikan hasil yang lebih tinggi. Sehingga banyak yang menggunakan rumus tersebut.
Rumus :
− −
=
2 t
i i
2 t
11
s q
p s
1 n
n r
Keterangan: r
11
: indeks reliabilitas instrumen n
: banyaknya butir instrumen
commit to user 35
p
i
: proporsi banyaknya subjek yang menjawab benar pada butir ke-i q
i
: 1- p
i
, i : 1, 2, …N
2 t
s : variansi total Soal dikatakan mempunyai reliabilitas yang baik jika r
11
0,7. Budiyono, 2003: 71.
c. Tingkat Kesukaran Soal
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar, sehingga dapat dikerjakan semua anak dalam kelompok
kelas tersebut. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk berusaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan
menyebabkan siswa menjadi putus asa dan membuat siswa malas untu mengerjakannya. Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 208 untuk
mengetahui tingkat kesukaran soal dapat digunakan rumus :
JS B
P =
Dimana : P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = Jumlah seluruh peserta tes.
Menurut ketentuan yang sering digunakan untuk menentukan tingkat kesukaran soal sering diklasifikasikan sebagai berikut:
1 Soal dengan tingkat kesukaran 1,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
2 Soal dengan tingkat kesukaran 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang
3 Soal dengan tingkat kesukaran 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah
Suharsimi Arikunto, 2002:208
d. Daya Beda
Daya beda butir soal adalah indeks yang menunjukkan tingkat kemampuan butir soal membedakan kelompok berprestasi tinggi kelompok
atas dari kelompok yang berprestasi rendah kelompok bawah dari peserta
commit to user 36
tes Suharsimi Arikunto, 2002: 211. Semakin tinggi nilai daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu membedakan anak yang berprestasi tinggi
dengan anak yang berprestasi rendah. Untuk mengetahui daya beda tersebut dapat digunakan rumus sebagai
berikut :
Di mana : D= Daya beda
J
A
= Jumlah peserta kelompok atas J
B
= Jumlah peserta kelompok bawah B
A
= Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
B
B
= Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
P
A
= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P
B
= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Suharsimi Arikunto, 2002: 213
Apabila langkah-langkah tersebut telah dilaksanakan berarti persyaratan butir tes sebagai alat pengumpul data telah dapat dipenuhi.
D. Rancangan Penelitian