Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bagian yang terpenting dalam kehidupan suatu bangsa adalah pendidikan, yang pada dasarnya sudah ada dan dibutuhkan saat manusia mulai menghadapi berbagai masalah kehidupan. Politik merupakan suatu permasalahan yang berhubungan dengan pemerintahan dan kewarganegaraan di masyarakat. Pendidikan dan politik merupakan dua elemen yang sangat penting dalam sistem sosial politik di setiap negara, baik negara maju maupun negara berkembang. Keduanya sering dilihat sebagai bagian yang terpisah dan tidak memiliki hubungan apa-apa, tetapi keduanya saling menunjang dan saling mengisi. Lembaga-lembaga dan proses pendidikan berperan penting dalam membentuk perilaku politik masyarakat di negara tersebut. Begitu juga sebaliknya, lembaga- lembaga dan proses politik di suatu negara membawa dampak besar pada karakteristik pendidikan di suatu negara tersebut. Menurut Undang Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I pasal 1 menyatakan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. HILQLVLODLQWHQWDQJSHQGLGLNDQDGDODK´SURVHVPHPEDQJXQNHSULEDGLDQ manusia secara integral. Di antara aspek kepribadian manusia itu adalah aspek politik dan sosi DO´ Dari sisi lain, Pendidikan adalah ´XVDKD\DQJVDGDUWHUDUDK dan disertai dengan pemahaman yang baik, untuk menciptakan perubahan- perubahan yang diharapkan pada perilaku individu, dan selanjutnya pada perilaku komunitas dimana individu itu hidup ´8VWPDQEGXO0X¶LV5XVODQ, 2000:61. Dalam artian umum, pendidikan politik adalah cara bagaimana suatu bangsa mentransfer budaya politiknya dari generasi yang satu ke generasi kemudian Ramdlon Naning, 1982:1. commit to user Salah satu aspek yang menjadi tujuan pendidikan politik adalah aspek kognitif yang arahnya adalah membangun pengetahuan politik warga negara civic knowledge. Pendidikan politik bagi warga negara adalah penyadaran warga negara untuk sampai pada pemahaman politik atau aspek-aspek politik dari setiap permasalahan sehingga dapat mempengaruhi dan ikut mengambil keputusan di tengah medan politik dan pertarungan konflik-konflik. Pendidikan politik ini diselenggarakan sebagai upaya edukatif yang sistematis dan intensif untuk memantapkan kesadaran politik dan kesadaran bernegara M.Khoiron, 1999:5. Pelaksanaan pendidikan politik dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah pelaksanaan yang wajib melalui pembelajaran dalam kelas yang saat ini telah dilaksanakan dan dinilai oleh guru. Pada mata pelajaran yang lain, pendidikan politik dapat diintegrasikan dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar dari mata pelajaran yang relevan. Pemilihan cara dan bentuk pendidikan politik di sekolah dibebaskan kepada satuan pendidikan sesuai dengan visi dan misi masing-masing satuan pendidikan. Tujuan dari pendidikan politik salah satunya adalah membentuk kesadaran politik, cara yang dapat dilakukan untuk menanamkan kesadaran politik pada generasi muda adalah salah satunya dengan melalui jalur sekolah sebagai lembaga pendidikan formal, salah satunya melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn yaitu pada tingkat jenjang sekolah menengah ke atas SMA. PKn memiliki tujuan utama untuk membentuk siswa yang mampu berpikir kritis, berpikir kreatif, bertindak demokratis dalam setiap aspek kehidupannya, mempunyai rasa tanggung jawab dan juga dapat berperan serta dalam proses pengambilan keputusan. Ruang lingkup materi PKn lebih banyak menitikberatkan pada disiplin ilmu hukum, kewarganegaraan, dan politik. Pendidikan tentang politik yang ada dalam PKn memiliki misi utama untuk membina siswa agar melek politik. Misi dari mata pelajaran PKn itu sendiri yaitu membentuk warga negara yang baik yakni warga negara yang sanggup melaksanakan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bernegara, dilandasi oleh kesadaran politik, kesadaran hukum, dan kesadaran moral. Untuk mewujudkan misi di atas, jelas bahwa peserta didik harus memiliki kemampuan commit to user kewarganegaraan yang multidimensional agar dapat menjalankan hak dan kewajibannya dalam berbagai aspek kehidupan Muchson, 2000. Dalam dunia pendidikan, Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu pendidikan yang memiliki peran sangat penting. Hal ini terbukti dari diwajibkannya pelajaran pendidikan kewarganegaraan mulai dari tingkat SD sampai dengan Perguruan tinggi. Mengingat Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peran yang sangat penting untuk menjadikan dan menghasilkan manusia-manusia yang mampu berwarga negara yang baik dan benar yang sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Karena pada hakikatnya merupakan suatu pendidikan yang berupaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela negara. Dan diharapkan siswa itu memiliki pemahaman yang baik mengenai pemahaman politik kebangsaan, dan kepekaan mengembangkan jati diri dan moral yang pada akhirnya nanti dapat dipraktekan dalam kehidupan baik dalam masyarakat, bangsa maupun negara. Dengan demikian materi tentang politik dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn diharapkan dapat mendorong siswa melakukan hal yang positif dengan memiliki kesadaran akan politik sesuai dengan harapan semua pihak, termasuk lingkungan. Namun kenyataannya hal itu bertolak belakang, banyak siswa yang tidak paham dengan pemahaman konsep politik sebagai upaya menumbuhkan kesadaran akan politik. Hal itu dapat dilihat dari masih adanya tindakan yang dilakukan siswa di lingkungan sekolah yang mencerminkan rendahnya kesadaran siswa terhadap kesadaran akan hubungannya dengan politik khusunya dalam bentuk kegiatan di sekolah. Kesadaran politik itu menyangkut pengetahuan, minat dan perhatian seseorang terhadap lingkungan masyarakat dan politik. Tingkat kesadaran politik diartikan sebagai tanda bahwa warga masyarakat menaruh perhatian terhadap masalah kenegaraan dan atau pembangunan Budiarjo, 1982:22. Kesadaran politik berbanding lurus dengan pendidikan politik di masyarakat itu sendiri. Semakin kuat pendidikan politik dalam masyarakat maka kesadaran politiknya commit to user juga semakin kuat Theresia Audita Guretti, 2009. Dengan kesadaran politik yang tinggi, diharapkan ada pemulihan sistem yang berpegang erat pada pancasila dan mengusahakan kesejahteraan bersama. Dan ketika tingkat kesadaran berpolitik masyarakat sudah tinggi, maka niscaya dengan sendirinya sistem demokrasi akan berjalan, dengan tentunya didasari sikap patriotisme dan nasionalisme yang ada. Pengetahuan dan pemahaman warga negara terhadap konsep-konsep politik dasar tertentu menjadi sangat penting untuk di bangun, karena tanpanya kesadaran politik yang kritis tidak mungkin ditumbuhkan M.Khoiron, 1999:51. Berkenaan dengan pemahaman tentang politik ini, siswa sebagai bagian masyarakat yang nantinya juga akan sebagai calon pemilih pemula, maka melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ini diharapkan siswa mampu untuk dapat memahami kehidupan bernegara dan lingkungan sosialnya. Dalam jalur pendidikan formal di sekolah, sebagaimana kita ketahui bahwa penanaman kesadaran politik yang dapat dilakukan melalui pembelajaran tentang politik dalam mata pelajaran di sekolah serta melalui organisasi maupun kegiatan- kegiatan intra maupun ekstra kurikuler yang ada di sekolah, sedangkan dalam jalur non formal proses tersebut berjalan melalui komunikasi sosial secara timbal- balik di lingkungan keluarga, mengemukakan pendapat di muka umum dalam organisasi-organisasi kemasyarakatan serta forum-forum kemasyarakatan lainnya. Keterlibatan generasi muda dalam bidang politik saat ini sangatlah penting. Keberadaan generasi muda sendiri merupakan asset yang berharga demi keberlangsungan suatu sistem politik. Partisipasi mereka dalam bidang politik sangat diperlukan karena di masa mendatang mereka yang akan memegang kendali terhadap jalannya sistem politik yang berlaku. Oleh karena itu, siswa sebagai bagian dari generasi muda, hendaknya harus mulai ditanamkan pentingnya kesadaran politik dalam diri mereka sedini mungkin. Kesadaran politik pada diri siswa di sekolah, salah satunya dapat kita lihat dari bagaimana daya kritis siswa dalam berdiskusi di kelas, juga pengalaman dalam belajar konsep berpolitik seperti pada saat pemilihan ketua kelas ataupun ketua OSIS di sekolah. commit to user Namun demikian pada kenyataannya masih terjadi permasalahan yang berkaitan dengan kesadaran politik ini. Hal ini dapat dilihat dari masih terdapat siswa yang memiliki kesadaran politik di dalam lingkungan sekolah yaitu masih terdapat siswa yang kurang memiliki daya kritis pada saat berdiskusi didalam kelas, maupun di dalam pemilihan serta pada saat menganggapi suatu kebijakan yang dibuat dalam OSIS. Sebagai contoh lain di masyarakat luar, dimana masih adanya fenomena golput di masyarakat yang terjadi dalam pemilihan umum, salah satunya yaitu dimana pihak remaja yang sebagai salah satu bagian dari pemilih pemula, masih ada sebagian yang tidak menggunakan hak suaranya dalam pilkada dan sebagian dari remaja tersebut rata-rata masih duduk dibangku sekolah. Hal tersebut disebabkan salah satunya karena masih kaburnya pandangan para remaja dalam dalam memahami politik Edy Rachmad, 2010. Selain itu didalam masyarakat ini juga masih banyak terjadinya persoalan adanya fenomena politik uang, Baik dalam pemilu legislatif maupun pilkada masih banyak terjadi praktek money politik. Adapun masyarakat yang kesadaran politiknya rendah memang cenderung mudah dipermainkan dengan politik uang, hal ini akan merugikan pihak masyarakat yang memiliki kesadaran politik yang tinggiIriani Permatasari, 2009. Berdasarkan uraian di atas, maka pemahaman tentang konsep politik sangat diperlukan untuk mendorong adanya keseimbangan antara pemahaman tentang politik dengan kesadaran politik yang diwujudkan dengan sikap dan perilaku positif terhadap kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai Warga Negara dalam bentuk di lingkungan sekolah maupun sosial masyarakat. Karena kurangnya pemahaman menunjukan siswa tidak tahu dan mengerti mengenai hal yang telah diajarkan, dan ini akan berpengaruh pada tindakan yang dilakukannya. Apabila mereka mengerti dan paham secara otomatis mereka akan tahu dan sadar. Di sinilah kita melihat betapa perlunya memberikan pelajaran tentang politik dan memberikan pemahaman yang cukup akan materi mengenai politik tersebut. Melalui pemahaman materi khususnya politik yang cukup diharapkan akan dapat mempengaruhi proses penanaman kesadaran politik pada diri siswa, yang akan commit to user berguna dalam kehidupan kemasyarakatan, dimana kehidupan politik merupakan salah satu seginya. Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, maka penulis dalam hal ini terdorong untuk mencoba meneliti apakah ada pengaruh antara pemahaman politik terhadap tingkat kesadaran politik yang dimiliki siswa kelas XI di SMAN 1 Karanganyar.

B. Identifikasi masalah