Komponen dalam Pendidikan Kewarganegaraan

commit to user kekuasaan dan politik, pancasila dan globalisasi. Kemudian dari aspek-aspek tersebut nantinya akan dijabarkan ke dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar. Dalam hal ini pemahaman materi politik di sekolah, salah satu aspek materi yang melingkupi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yaitu tentang politik. .

c. Komponen dalam Pendidikan Kewarganegaraan

Dalam aspek pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan terdapat tiga komponen utama yang harus di miliki. Menurut Branson yang dikutip oleh Udin S. Winataputra dan Dasim Budimansyah 2007: 186-191 berdasarkan kompetensi yang perlu dikembangkan dalam bidang Pendidikan Kewarganegaraan didalamnya mencakup tiga komponen utama yang perlu dipelajari yaitu pengetahuan kewarganegaraan civic knowledge, keterampilankecakapan kewarganegaraan civic skills, dan watak atau karakter kewarganegaraan civic dispositions. Penjelasan dari tiga komponen diatas adalah sebagai berikut : 1 Civic Knowledge Pengetahuan kewarganegaraan Pengetahuan kewarganegaraan ini berkaitan dengan kandungan atau apa yang seharusnya diketahui oleh warga negara mengenai hak dan kewajiban warga negara. Dari ranah pengetahuan kewarganegaraan civic knowledge di atas dapat diperinci lagi. Dalam Udin S. Winataputra dan Dasim Budimansyah 2007:31-33 menyatakan bahwa : Knowledge: the content of Civic Education: a. why do we need a goverment?, b. the purpose of goverment, c. constitutional princilples, d. concepts, principles, and values underlying the political, system, i.e.,authority, justice, diversity, rule of law, e. individual rights personal, political, economic, f. responsibilities of citizen, g. role of citizen in a democracy, h. how the cirizen can participate in community decisions. Dari pendapat di atas dapat diartikan bahwa isi pengetahuan kewarganegaraan dalam Pendidikan Kewarganegaraan dapat diperinci menjadi tentang a. mengapa pemerintahan dibutuhkan, b. tujuan dari pemerintahan, c. prinsip-prinsip yang mendasari konstitusi, konsep, prinsip, dan nilai-nilai yang menjadi dasar politik, d. sistem, kewenangan, keadilan, keaneka ragaman, kepastian hukum, e. hak-hak individu pribadi, politis, ekonomi, f. tanggung- jawab warganegara, g. peran warga negara di dalam suatu demokrasi, h. commit to user bagaimana warga negara dapat mengambil bagian di dalam menentukan keputusan. 2 Civic skills Keterampilankecakapan kewarganegaraan Selain harus menguasai pengetahuan tentang lingkup kewarganegaraan juga harus perlu memiliki kecakapan-kecakapan intelektual dan partisipatoris. CCE dalam Udin S. Winataputra dan Dasim Budimansyah 2007:33 menyatakan bahwa : Skills: what a citizen needs to be able to do participate effectively. a. Critical thinking skills: gather and assess information, clarify an prioritize, identity and assess consequences, evaluate, reflect. b. Participation skills: communicate, negotiate, cooperate, manage conflicts peacefully and fairly, reach consensus. Pendapat di atas dapat diartikan bahwa ketrampilan apa yang dibutuhkan warganegara di dalam berpartisipasi secara efektif a. Pemikiran kritis, meliputi keterampilan dalam mengumpulkan dan menilai informasi, menegaskan suatu keutamaan, identitas dan memahami suatu akibat, mengevaluasi, mencerminkan. b. Partisipasi, yang meliputi keterampilan: komunikasi, musyawarah, bekerja sama, mengatur konflik dengan damai dan wajar, mencari kesepakatan. 3 Civic dispositions Watak atau karakter kewarganegaraan Komponen dasar yang ketiga dari Pendidikan Kewarganegaraan adalah Civic dispositions watak atau karakter kewarganegaraan yang mengisyaratkan pada karakter publik maupun privat yang penting bagi pemeliharaan dan pengembangan demokrasi konstitusional. Menurut CCE dalam Udin S. Winataputra dan Dasim Budimansyah 2007:33 merinci civic despositions PHQMDGL ³Civility, respect for the rights of other individuals, respect for law, honesty, open mindedness, critical mindedness, negotiation and compromise, persistence, compasion, patriotism, courage, tolerance of ambiguity ´ DQJ DUWLQ\D DGDODK ZDWDN NHZDUJDQHJDUDDQ GDSDW diperinci menjadi kesopanan, menghargai hak kebenaran individu lain, menghormati hukum, kejujuran, terbuka, kritis, bermusyawarah dan berunding, ketekunan, compasion, patriotisme, keberanian, toleransi. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa seorang warga negara harus memiliki pengetahuan kewarganegaraan yang baik, selanjutnya commit to user memiliki keterampilan intelektual maupun partisipatif, dan pada akhirnya pengetahuan serta keterampilan itu akan membentuk suatu karakter atau watak yang baik, sehingga menjadi sikap dan kebiasaan serta kesadaran akan perilaku dan tindakannya dalam sehari-hari.

d. Pengaruh Pemahaman Politik Dalam Pendidikan Kewarganegaraan Terhadap Kesadaran Politik