Teori Gestalt Menurut Max Wertheimer

commit to user bentuk kesadaran akan politik dalam diri siswa, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Dengan demikian, semakin peserta didik memiliki pemahaman khususnya pemahaman tentang politik maka semakin tinggi tingkat kesadaran politik yang dimilikinya.

e. Teori Gestalt Menurut Max Wertheimer

Adapun teori yang menghubungkan antara pemahaman dengan kesadaran didasarkan pada teori gestalt. Teori Gestalt dalam pembelajaran oleh max Wertheimer menekankan pada insight pemahaman untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Kholivin, 2008 dalam httpteoripembelajaran.blogspot.com dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan pembelajaran, belajar yang penting bukan mengulangi hal-halyang harus dipelajari,akan teapi mengerti atau memperoleh insight atau bisa disebut dengan pemahaman. Demikian halnya dengan pembelajaran tentsng materi politik yang diberikan pada peserta didik melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan hendaknya dalam proses pembelajarannya lenbih menekankan pada pemahaman mengenai arti atau makna dari politik dan bagian-bagiannya. Pembelajaran dari materi politik yang menekannkan pemahaman dengan tidak sekedar melibatkan kebenaran logika melainkan presepsi atau pemikiran-pemikiran yang dikembangkan maka dapat mengarahkan pada tujuan pembelajaran politik yaitu membentuk kesadaran politik pada peserta didik. Hal ini sejalan dengan pandangan Max Wertheimer tentang teori Gestalt . Pendekatan Wertheimer bersifat dinamis, berurusan dengan pola-pola utuh yang ada dalam kesadaran. Dengan demikian pemahaman bukan hanya melibatkan kebenaran logika melainkan juga persepsi mengenai persoalan sebagai keseluruhan yang utuh, mengenai cara menggunakan sarana untuk mengarah ke tujuan pembelajaran Winfred F. Hill 2009: 136. Artinya, tujuan pembelajaran dapat tercapai apabila dalam proses belajar mengajar ditekankan pada pemahaman bukan hanya pada hafalan. Tujuan pembelajaran politik adalah membentuk kesadaran pada peserta didik untuk dapat mengenal dan mengetahui tentang seluk beluk kehidupan politik itu bagaimana untuk dapat ditrakan dalam kehidupan commit to user bermasyarakat mau bernegara di dalam lingkungannya. Tokoh yang medukung teori ini adalah Kobler dan Koffka. Mereka berusaha menganalisis pikiran sadar menjadi unit-unit yang fundamental. Mereka beranggapan bahwa perilaku- perilaku itu sendiri dipandang sebagai pengalaman kesadaran. Teori Gestalt dalam pembelajaran menekankan bahwa pelajar yang memiliki wawasan akan memandang segenap situasinya dengan cara baru, dimana terkandung pemahaman atas hubungan yang logisatau presepsi atas hubungan antara sarana dan tujuan. Dari teori diatas maka antara pemahaman dan kesadaran saling berkaitan. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa dari hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan dalam materi politik tersebut memberikan suatu pemahaman tentang politik terhadap siswa yang kemudian pemahaman tersebut akan direalisasikan dalam suatu sikap politik pada siswa yang dapat diterapkan baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Pada dasarnya suatu penelitian ini tidak beranjak dari nol murni, akan tetapi pada umumnya telah ada penelitian yang sejenis. Oleh karena itu dirasa perlu mengetahui penelitian yang terdahulu. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian yang relevan untuk penelitian ini adalah : 1. Dewi Fatimah. 2006. Pengaruh pembelajaran pendidikan politik dalam PKn terhadap tingkat kesadaran politik siswa Studi Deskriptif di Kelas XI SMA Negeri 3 Bandung. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa pendidikan politik yang diberikan dalam mata pelajaran PKn memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap tingkat kesadaran politik siswa. Keseluruhan aspek pembelajaran seperti sumber ajar, metode ajar, media ajar, dan pola evaluasi yang dijalankan mampu memberikan pengaruh yang positif dalam proses penanaman kesadaran politik siswa. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Suhartono dkk, yaitu Tingkat Kesadaran Politik Pemilih Pemula dalam Pilkada; suatu Refleksi School-Based Democracy Education Studi Kasus Pilkada Provinsi Banten dan Jawa Barat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa tingkat kesadaran politik siswa sebagai pemilih pemula dalam pilkada