commit to user
masyarakatnya, memecahkannya, memberikan keputusan dan menentukan pendirian terhadapnya, yang mendorongnya untuk bergerak dalam rangka
merubah atau mengembangkannya.
f. Definisi Operasional Kesadaran Politik
Kesadaran politik pada siswa dapat dilihat melalui beberapa indikator yang meliputi :
1. Kesadaran dalam menyikapi realita yang terjadi dengan sesuai pandangan yang terbentuk pada dirinya.
2. Kesadaran untuk membentuk organisasigerakan dalam mewujudkan cita-cita bersama.
3. Kesadaran untuk mengerti akan problematika politik yang terjadi di masyarakatnya.
4. Kesadaran akan hakikat sikap politik dimana individu menjadi sadar dan mampu memahami peristiwa politik serta sadar akan peristiwa atau masalah
politik.
3. Tinjauan Tentang Pendidikan Politik
Dalam membahas mengenai kesadaran politik kita juga harus tahu dan mengerti tentang pendidikan politik, karena kesadaran politik merupakan salah
satu unsur yang terkandung di dalam pendidikan politik. Sebagaimana yang telah dijelaskan menurut
8VWPDQEGXO0X¶LV5XVODQ 2000:87 bahwa di dalam membahas pengertian pendidikan politik, maka di sana
terkandung unsur-unsur diantaranya yaitu 1 kepribadian politik; 2 kultur politik; 3 lembaga-lembaga pendidikan politik; 4 kesadaran politik; 5
partisipasi politik; 6 manusia dan warga negara.
a. Pengertian Pendidikan Politik
Pada hakekatnya secara sederhana dapat dikatakan bahwa pendidikan politik adalah pendidikan kesadaran berbangsa dan bernegara. Pendidikan politik
adalah aktivitas yang bertujuan untuk membentuk dan menumbuhkan orientasi- orientasi politik pada individu. Ia meliputi keyakinan konsep yang memiliki
commit to user
muatan politis, meliputi juga loyalitas dan perasaan politik serta pengetahuan dan wawasan politik yang menyebabkan seseorang memiliki kesadaran terhadap
persoalan politik dan sikap politik Anonim, 2010. Pendidikan Politik di Indonesia merupakan rangkaian usaha untuk
memantapkan dan meningkatkan kesadaran politik dan kenegaraan guna menunjang kelestarian Pancasila dan UUD 1945 sebagai budaya politik bangsa.
Pendidikan politik adalah usaha membentuk manusia menjadi partisipan yang bertanggung jawab dalam politik Kartini kartono, 1996:14.
b. Lembaga-Lembaga Pendidikan Politik
Lembaga-lembaga pendidikan politik terdiri dari lembaga formal dan informal, yaitu :
1 Keluarga 2 Sekolah
3 Kelompok penekan pressure Group: seperti Lembaga Swadaya Masyarakat LSM, organisasi profesi, organisasi masyarakat, asosiasi-
asosiasi dan sebagainya. 4 Media massa.
5 Partai Politik. 8VWPDQEGXO0X¶LV5XVODQ, 2000:106
Sedangkan dalam 8VWPDQEGXO0X¶LV5XVODQ 2000:76 yang berkaitan
dengan metodologi pendidikan politik adalah melalui dua cara : 1 Metode pengajaran tidak langsung, dimana proses untuk
mendapatkannya melalui berbagai persiapan dan orientasi secara umum yang ia sendiri tidak harus bersifat politis akan tetapi
mempengaruhi perkembangan kepribadian individu. Misalnya melalui: a. Apprenticeship pemagangan atau pelatihan dari bebagai aktivitas
organisasi individu yang non politis, misalnya kelembagaan atau organisasi kemasyarakatan.
commit to user
b. Generalization artinya memperluas cakupan nilai-nilai sosial di berbagai bidang politik yang akhirnya membentuk orientasi
politiknya. 2 Metode pengajaran langsung yaitu proses kegiatan yang dengannya
terjadi transformasi muatan politik tertentu pada individu, dengan tujuan membentuk orientasi-orientasi politik misalnya:
a Political Learning Pembelajaran Politik yaitu berbagai proses kegiatan yang dimaksudkan untuk menstransfer orientasi-orientasi
politik kepadsa orang lain, baik melalui jalur formal maupun non formal.
b Imitation meniru dimana meniru cara hidup pemimpin dan tokoh merupakan sumber penting bagi nilai-nilai dan orientasi-orientasi
politik. c Pengalaman-pengalaman politik, yakni hal-hal yang diperoleh
seseorang melalui partisipasi politik. URZQKLOO GDQ 6PDUW PHQJHPXNDNDQ EDKZD ³DODP
pendidikan politik siswa harus diajarkan atau dibimbing untuk menilai hakikinya; bermusyawarah, mengajukan argumen-argumen yang baik, dan yang terpenting
DGDODK XQWXN PHQFLQWDL NHEHQDUDQ´ HQJDQ GHPLNLDQ GLKDUDSNDQ SURGXN GDUL pendidikan politik terbentuk warga negara yang dapat menilai dirinya sendiri,
aktif dalam bermusyarawah, dapat mengajukan pendapat secara rasional, semuanya sebagai wujud dari kecintaannya terhadap kebenaran.
Pendidikan politik sebagai bagian pendidikan, secara umum didasari oleh asumsi bahwa pendidikan politik mencakup warga negara terhadap kultural serta
mempelajari sikap-sikap politik dan prilakunya terhadap politik. URZQKLOOGDQ6PDUWMXJDPHQJHPXNDQEDKZD³that education
and political structure of society are closely linked has probably always been recognized ada keterkaitan yang erat antara pendidikan dan struktuir politik yang
VXGDK GLNHWDKXL EDQ\DN RUDQJ´ Dalam hal ini dijelaskan bahwa setiap pendidikan memiliki ciri politis tertentu yang dirancang untuk membimbing anak-
anak dalam mengerjakan segala kegiatannya.
commit to user
Pendidikan politik di sekolah dapat diajarkan melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Salah satu tujuan dari pendidikan politik adalah
mendidik agar seseorang tersebut memiliki kesadaran dalam berpolitik dan melek akan politik. Sehingga pada akhirnya melalui pendidikan politik tersebut akan
memungkinkan untuk mengubah manusia dari statusnya sebagai warga negara karena terpaksa menjadi warga negara dengan kesadaran.
Menurut Rusadi .DQWDSUDZLUD \DQJPHQ\DWDNDQEDKZD³3HQGLGLNDQ
politik, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan politik rakyat dan agar mereka GDSDWEHUSDUWLVLSDVLVHFDUDPDNVLPDOGDODPVLVWHPSROLWLNQ\D´HQJDQGHPLNLDQ
terwujudnya warganegara yang baik good citizen yaitu warganegara yang melek politik, memiliki kesadaran politik, dan berpartisipasi dalam kehidupan politik
merupakan tujuan utama dari pendidikan politik.
3. Tinjauan Tentang Pengaruh Pemahaman Politik Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Terhadap Kesadaran Politik
a. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan