c. Menyusun instrumen penelitian.
2. Pelaksanaan:
a. Menentukan kelas kontrol dan eksperimen dari sampel yang ada.
b. Melakukan pretes pada kedua kelas.
c. Melakukan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran untuk
masing-masing kelas. d.
Melakukan postes pada kedua kelas. e.
Mengisi lembar observasi aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran.
f. Memberi angket skala sikap pada kelas eksperimen.
3. Pengumpulan Data
4. Analisis Data.
I. Bagan Prosedur Penelitian
Bagan prosedur penelitian ini dirancang untuk memudahkan dalam pelaksanaan penelitian. Selanjutnya prosedur penelitian ini dapat dilihat dalam
bentuk diagram berikut:
Gambar 3.2 Diagram Alur Penelitian
Studi Pendahuluan: Identifikasi Masalah,
Rumusan Masalah, Studi Literatur, dll
Pengembangan Validasi: Bahan Ajar, Pendekatan
Pembelajaran, Instrumen Penelitian dan Ujicoba
Pemilihan RespondenPenelitian
Pretes
Kelas Eksperimen Pelaksanaan Pembelajaran
Kelas Kontrol Pelaksanaan Pembelajaran
Postes
Pengumpulan Data
Analisis Data
Kesimpulan
Observasi dan angket sikap siswa
J. Bagan Analisis Data tentang Pengujian RerataRataan
Prosedur analisis yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat dari
Gambar 3.3 berikut ini. Alur yang diikuti pertama kalinya dengan simbol .
Gambar 3.3 Prosedur Analisis Data
Rerata rataan
Ada beberapa
sampel Ada
Peubah Kontrol
Sampel bebas
Normal Uji
U Mann-Whitney Homogenitas
Uji-t
Uji- t’
Anova 2-Jalur
Bebas
Normal
Homogenitas
Anova 1-Jalur
Uji Scheffe
Uji Kruskal-Wallis
Manual Lebih dari 2
tidak Dua
ya
ya ya
ya
ya tidak
tidak
tidak
ya
Lanjutan Lanjutan
ya
Keterangan Simbol: = lanjutkan
= pertanyaan = jawaban akhir
Dari bagan tersebut yang dimaksud dengan beberapa sampel bebas yaitu pembelajaran dengan strategi REACT dan pembelajaran konvensional. Untuk
peubah kontrol yang dimaksud dari bagan adalah Kategori Kemampuan Matematis KKM tinggi, sedang dan rendah.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data, analisis, temuan dan pembahasan yang telah disajikan pada bab sebelumnya diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1. Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh
pembelajaran dengan strategi REACT secara signifikan lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.
2. Tidak terdapat perbedaan komunikasi matematis yang signifikan antara siswa
tinggi dan sedang pada siswa yang memperoleh strategi REACT, tetapi masih terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan antara siswa tingg dan
rendah, dengan demikian pembelajaran ini baru dapat memfsilitasi kemampuan siswa pada kategori tinggi dan sedang.
3. Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh
pembelajaran dengan strategi REACT pada setiap kemampuan awal matematis tinggi, sedang dan rendah lebih baik daripada siswa yang
memperoleh pembelajaran konvensional. 4.
Terdapat interaksi antara pembelajaran strategi REACT dan konvensional dan kategori kemampuan matematis tinggi, sedang, dan rendah dalam
peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa. peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran
dengan strategi REACT cendrung lebih baik daripada siswa yang memperoleh
pembelajaran konvensional. Siswa dengan kategori tinggi dan sedang lebih mendapat manfaat yang paling banyak jika dibandingkan siswa kategori
rendah. 5.
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan strategi REACT secara signifikan lebih
baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. 6.
Masih terdapat perbedaan perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa antara siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah
pada siswa yang belajar digunakan strategi REACT. 7.
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan strategi REACT pada tingkat kategori
kemampuan matematis tinggi lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional, sedangkan pada kategori kemampuan matematis
sedang dan rendah, peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh strategi REACT tidak lebih baik daripada siswa yang
memperoleh pembelajaran konvensional. 8.
Tidak terdapat interaksi antara pembelajaran strategi REACT dan konvensional dan kategori kemampuan matematis tinggi, sedang, dan
rendah dalam peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
9. Terdapat korelasi antara kemampuan komunikasi matematis dan pemecahan
masalah matematis, korelasi keduanya termasuk dalam tingkatan tinggi.