Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN
4. Data hasil observasi pembelajaran matematika dengan strategi REACT.
Tahap-tahap analisis data yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan skor jawaban siswa sesuai dengan kunci jawaban dan sistem
penskoran yang digunakan. 2.
Menghitung statistik deskriptif skor pretes, skor postes, dan skor N-Gain meliputi skor terendah, skor tertinggi, rata-rata, dan simpangan baku.
3. Peningkatan kompetensi yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran
dihitung dengan rumus gain ternormalisasi, yaitu: Gain ternormalisasi g =
skorpretes skorideal
skorpretes skorpostes
− −
Hake, 1999 Hasil perhitungan gain kemudian diinterpretasikan sebagai berikut:
Tabel 3.14 Klasifikasi Gain Ternormalisasi
Besarnya Gain g Interpretasi
g ≥
0,7 Tinggi
0,3 ≤
g 0,7 Sedang
g 0,3 Rendah
4. Melakukan uji normalitas untuk mengetahui kenormalan distribusi data skor
pretes, postes dan gain ternormalisasI kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematis digunakan uji statistik One-Sample
Kolmogorov- Smirnov untuk data ≤30 dan Shapiro-Wilk untuk data 30.
5. Menguji homogenitas varians data skor pretes, postes dan gain peningkatan
kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematis digunakan uji Homogen of Varians Levene Statistic.
6. Jika sebaran data normal dan homogen, akan dilakukan uji perbedaan dua
rataan pretes dan gain ternormalisasi digunakan Compare Mean Independent
Samples Test. Selain mengkaji perbedaan rataan, penelitian ini juga mengkaji Kategori Kemampuan Matematis KKM siswa tinggi, sedang, dan rendah.
7. Menguji perbedaan dua rataan data postes, dalam hal ini data postes
kelompok eksperimen berdasarkan KKM siswa, digunakan uji statistik yaitu ANOVA satu jalur.
8. Menguji perbedaan antara dua rataan data gain ternormalisasi, dalam hal ini
antara data gain ternormalisasi kelompok eksperimen dan data gain ternormalisai kelompok kontrol berdasarkan KKM siswa. Uji statistik yang
digunakan adalah ANOVA satu jalur. 9.
Melihat interaksi antara kategori kemampuan matematis siswa dan pembelajarannya, uji statistik yang digunakan adalah ANOVA dua jalur.
10. Jika datanya tidak berdistribusi normal, maka uji yang dilakukan adalah uji
statistik non-parametrik seperti uji Mann-Whitney, uji Kruskal-Wallis. 11.
Uji Korelasi Uji korelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan atau
asosiasi antara dua variabel atau lebih yang diamati. Uji Korelasi ini digunakan untuk pengujian hipotesis penelitian “Terdapat hubungan antara kemampuan
komunikasi dan pemecahan masalah matematis siswa pada pembelajaran dengan digunakan strategi REACT”. Untuk data yang berdistribusi normal teknik
menghitung koefisien korelasi yaitu dengan digunakan korelasi Pearson Ruseffendi, 1993: 207.
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− =
} }{
{
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
Keterangan: = koefisien korelasi.
= banyak pasangan nilai-nilai. ∑ = jumlah perkalian nilai dan .
∑ = jumlah nilai . ∑ = jumlah nilai .
∑ = jumlah kuadrat nilai . ∑ = jumlah kuadrat nilai .
Selanjutnya untuk melihat dan meyakinkan adanya hubungan antara dua kemampuan tersebut dilakukan uji hipotesis sebagai berikut:
∶ , = 0 Tidak terdapat korelasi antara kemampuan komunikasi dan
pemecahan masalah matematis.
-
∶ , ≠ 0 Terdapat korelasi antara kemampuan komunikasi dan
pemecahan masalah matematis. Uji statistik yang digunakan adalah uji-t dengan rumus:
= 0 − 2
1 − Data yang tidak berdistribusi normal digunakan uji korelasi nonparametrik
yaitu uji koefisien korelasi peringkat Spearman. 12.
Mengukur Efektivitas Untuk mendapatkan informasi tentang adanya perbedaan antar kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol, khususnya untuk mengetahui efektifitas penggunaan strategi REACT jika dibandingkan dengan pembelajaran secara
konvensional, diperlukan Effect Size. Teknik statistik ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar konstribusi strategi REACT dalam pembelajaran
matematika. Menurut Marzano 2006 rumus yang digunakan : 1 =
233
456748 94:
− 233
5;: 8;
=
5;: 8;
Tabel 3.14 Kriteria Effect Size
Kriteria Efektivitas Interpretasi
1 0,2 Rendah
0,2 ≤ 1 0,8 Sedang
1 ≥ 0,8 Tinggi
13. Data Non-Tes
a. Data skala sikap berguna untuk mengetahui kualitas sikap siswa terhadap
pelajaran matematika, strategi REACT serta soal-soal komunikasi matematis dan pemecahan masalah matematis dilakukan dengan berpedoman kepada
model skala Likert. b.
Data observasi dilakukan untuk melihat gambaran aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung dengan menerapkan strategi REACT. Analisis yang
akan dilakukan dengan membandingkan skor rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol.