Latifatul Masraroh, 2012 Efektivitas Bimbingan Kelompok Teknik Modeling Untuk Meningkatkan Self Effcacy
Akademik Siswa Studi Eksperimen Kuasi di Kelas X Sekolah Menengah Atas Labotarium Universita Penidikan Indonesia Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
kelompok dapat berkesempatan untuk mengekspresikan indentitas selain dirinya. c Home work. Setiap anggota kelompok diberi tugas yang berkaitan dengan tema
bimbingan yang diikuti. d Incorporation. Incorporation dilakukan diakhir kegiatan melalui evaluasi kegiatan. Melalui cara ini anggota kelompok akan
merasakan dan mengetahui keinginan yang ingin dicapai dan cara untuk mencapainya.
Di antara teknik yang dapat digunakan dalam bimbingan kelompok adalah melalui modeling Rusmana, 2010: 97. Teknik modeling digunakan untuk
mengajarkan perilaku yang kompleks pada anggota kelompok dalam periode waktu yang singkat dengan cara menyalin copying atau mencontoh imitating.
Efektivitas modeling ini bergantung kepada waktu, reinforcement,dan banyaknya umpan balik positif yang diterima. Borgers dan Koengs Rusmana, 2010: 97
Model yang ditiru bisa pemimpin dan anggota kelompok.
d. Tahap Terminasi Termination Stage
Tahap terminasi adalah tahap anggota kelompok berusaha untuk memahami lebih dalam tentang kegiatan yang berlangsung. Tahap terminasi dibagi menjadi
tujuh bagian yaitu, 1 preparing for termination, 2 effects of termination on individual, 3 premature termination 4 termination of group sessions,
5termination of group, 6 problems in terminations, 7 follow-up session Rusmana, 2010: 98.
1 Preparing for Termination
Secara umum tahap terminasi ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu: pada akhir masing-masing sesi dan pada akhir pertemuan kelompok. Keduanya
Latifatul Masraroh, 2012 Efektivitas Bimbingan Kelompok Teknik Modeling Untuk Meningkatkan Self Effcacy
Akademik Siswa Studi Eksperimen Kuasi di Kelas X Sekolah Menengah Atas Labotarium Universita Penidikan Indonesia Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
melalui beberapa
proses terminasi,
yaitu 1
orientasi, 2
hasilkesimpulan, 3 diskusi yang terpusat pada tujuan, 4 tindak lanjut. Sesi ini sangat penting karena terukurnya sesi kelompok berhasil atau
tidak bergantung kepada pada sesi ini. 2
Effect of Termination on Individual Menurut Gladding langkah terbaik untuk mengakhiri sesi konseling
kelompok adalah dengan merefleksikan pengalaman masing-masing anggota kelompok dan mengimplikasikannya dalam aktivitas penutup
dalam sesi kelompok. 3
Prematur Termination Ada dua tipe prematur termination, yaitu a berakhirnya sesi bimbingan
atau konseling sebelum waktunya yang dimungkinkan terjadi disebabkan karena pemimpin atau anggota kelompok. b keluarnya anggota kelompok
sebelum sesi bimbingan atau konseling kelompok berakhir. 4
Termination of Group Sessions Mengakhiri sebuah sesi dapat diakhiri dengan cara-cara berikut.
a Member Summarization, yaitu anggota kelompok diminta untuk
merangkum hasil dari pertemuan aktivitas kelompok. b
Leader Summarization, yaitu pemimpin kelompok merangkum dan mengomentari setiap anggota kelompok yang hadir dalam sesi
kelompok. c
Rounds, adalah bentuk lain dari member summarization, pada cara ini yang merangkum adalah secara berkelompok.
Latifatul Masraroh, 2012 Efektivitas Bimbingan Kelompok Teknik Modeling Untuk Meningkatkan Self Effcacy
Akademik Siswa Studi Eksperimen Kuasi di Kelas X Sekolah Menengah Atas Labotarium Universita Penidikan Indonesia Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
d Dyads, yaitu kelompok dibagi menjadi sub kelompok yang terdiri dari
dua orang, kemudian masing-masing dari anggota kelompok mengomentari hasil dari sesi bimbingan kelompok.
e Written Reaction, yaitu cara ini masing-masing anggota kelompok
diminta untuk menuliskan kritik, saran, dan hasil yang diperoleh dari sesi konseling kelompok.
f Rating sheets, dilakukan dengan cara anggota kelompok diminta untuk
menuliskan apa yang paling berkesan saat aktivitas kelompok. g
Homework, cara yang paling lumrah dilakukan yaitu dengan cara memberikan pekerjaan rumah yang akan dikumpulkan pada sesi
berikutnya. 5
Termination of a Group Pembubaran pada kelompok dipengaruhi oleh perpaduan kondisi emosi
dan perampungan tugas-tugas kelompok. Peran pemimpin kelompok adalah mengkondisikan kondisi anggota kelompok agar menjadi dinamis.
Pada pembubaran kelompok, menurut Jacob Rusmana, 2009: 100 setidaknya ada tujuh kemampuan yang selayaknya dikuasai oleh masing-
masing anggota kelompok sebelum melaksanakan tahap pembubaran, yaitu 1mengulang dan meringkas pengalaman kelompok, 2
menetapkan perubahan dan perkembangan yang dikuasai anggota, 3 menyelesaikan permasalahan, 4 membuat keputusan-keputusan yang
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, 5 menyediakan wadah
Latifatul Masraroh, 2012 Efektivitas Bimbingan Kelompok Teknik Modeling Untuk Meningkatkan Self Effcacy
Akademik Siswa Studi Eksperimen Kuasi di Kelas X Sekolah Menengah Atas Labotarium Universita Penidikan Indonesia Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
penyaluran minat dan bakat, 6 menangani pencapaian selamat tinggal, dan 7 merencanakan pertemuan tindak lanjut.
6 Follow-up Session
Pertemuan tindak lanjut merupakan suatu prosedur komunikasi untuk mengumpulkan kembali anggota kelompok setelah mereka menerapkan
berbagai hal yang didapatkan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa cara dalam menindaklanjuti pertemuan kelompok adalah sebagai berikut.
Pertama, mengatur jadwal berbincang dengan anggota kelompok, pembicaraannya berkenaan dengan kesepakatan waktu pertemuan
berikutnya, tujuan pertemuan, dan kondisi anggota kelompok saat ini. Kedua, menindaklanjuti satu pertemuan dengan melakukan reuni
kelompok setelah tiga bulan atau enam bulan dari waktu pembubaran. Ketiga, membuat evaluasi yang mencakup: a hubungan dengan
kepemimpinan kelompok, b fasilitas yang digunakan selama konseling bimbingan kelompok, c pencapaian tujuan kelompok.
D. Hipotesis Penelitian