Tahap Transisi Transition Stage

Latifatul Masraroh, 2012 Efektivitas Bimbingan Kelompok Teknik Modeling Untuk Meningkatkan Self Effcacy Akademik Siswa Studi Eksperimen Kuasi di Kelas X Sekolah Menengah Atas Labotarium Universita Penidikan Indonesia Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu d Prosedur pembentukan kelompok Tujuan merumuskan prosedur yang tepat dalam pelaksanaan kegiatan dapat mengantisipasi terjadinya masalah-masalah yang mungkin akan terjadi.

b. Tahap Transisi Transition Stage

Tahap transisi merupakan periode kedua pasca pembentukan kelompok dan merupakan tahap awal sebelum memasuki tahap kerja. Tahap transisi ini kira- kira memakan 5-20 dari keseluruhan proses kegiatan. Masa transisi ini ditandai dengan adanya tahapan forming dan norming. Tahap storming atau tahap kacau balau merupakan masa terjadinya konflik dalam kelompok. Konflik dalam kelompok terjadi karena adaya kekhawatiran anggota kelompok dalam memasuki proses kegiatan. Kekhawatiran ini muncul karena anggota kelompok mempunyai keengganan untuk bergerak dari ketegangan primer kekakuan saat berada dalam situasi yang asing menuju ketegangan sekunder konflik dalam kelompok. Gladding Rusmana, 2009: 91 menyatakan upaya untuk mengatasi tahap storming adalah melalui: a Peningkatan hubungan anggota kelompok Upaya untuk meningkatkan hubungan anggota kelompok konselor perlu mengembangkan kepemimpinan dan menunjukkan kekuasaan yang terbuka dan asertif. Kepemimpinan yang dapat dilakukan bersifat informational, influensial, dan otoritatif. Kepemimpinan informational dikembangkan oleh konselor kelompok pada saat anggota kelompok cukup kooperatif dalam Latifatul Masraroh, 2012 Efektivitas Bimbingan Kelompok Teknik Modeling Untuk Meningkatkan Self Effcacy Akademik Siswa Studi Eksperimen Kuasi di Kelas X Sekolah Menengah Atas Labotarium Universita Penidikan Indonesia Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu melakukan perubahan. Kepemimpinan influensial dikembangkan melalui pendekatan persuasi dan manipulasi. Kepemimpinan otoritatif dilakukan ketika anggota kelompok tidak bisa dikendalikan. b Resistensi Resistensi didefinisikan sebagai perilaku kelompok untuk menghindari daerah yang tidak nyaman dan situasi konflik. Bentuk resistensi ada dua jenis yaitu tidak langsung dan langsung. Bentuk resistensi tidak langsung diantaranya: 1 intelektualisasi, 2 pertanyaan, 3 memberikan nasehat, 4 menghalangi orang lain, 5 ketergantungan. c Task Processing Metode yang dapat digunakan untuk membantu anggota kelompok mengatasi kekacauan adalah: 1 mengatasi perasaan mereka dalam periode kakacauan melalui proses leveling, yaitu anggota dimotivasi untuk berinteraksi secara terbuka dan bebas. 2 menyadarkan anggota bahwa kekacauan dalam kelompok adalah hal yang wajar. 3 meminta unpan balik anggota mengenai kondisi mereka saat ini dan apa yang mereka pikir perlu dilakukan. c. Tahap Kerja performing stage Perhatian utama dalam tahap kerja adalah produktivitas kinerja. Masing- masing anggota kelompok terfokus pada peningkatan kualitas kinerja untuk mencapai tujuan individu dan kelompok. Ada tiga cara untuk mencapai produktivitas yang tinggi, diantaranya: a Saling memuji keunggulan masing- masing anggota kelompok, b Role playing. Pada proses role playing anggota Latifatul Masraroh, 2012 Efektivitas Bimbingan Kelompok Teknik Modeling Untuk Meningkatkan Self Effcacy Akademik Siswa Studi Eksperimen Kuasi di Kelas X Sekolah Menengah Atas Labotarium Universita Penidikan Indonesia Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu kelompok dapat berkesempatan untuk mengekspresikan indentitas selain dirinya. c Home work. Setiap anggota kelompok diberi tugas yang berkaitan dengan tema bimbingan yang diikuti. d Incorporation. Incorporation dilakukan diakhir kegiatan melalui evaluasi kegiatan. Melalui cara ini anggota kelompok akan merasakan dan mengetahui keinginan yang ingin dicapai dan cara untuk mencapainya. Di antara teknik yang dapat digunakan dalam bimbingan kelompok adalah melalui modeling Rusmana, 2010: 97. Teknik modeling digunakan untuk mengajarkan perilaku yang kompleks pada anggota kelompok dalam periode waktu yang singkat dengan cara menyalin copying atau mencontoh imitating. Efektivitas modeling ini bergantung kepada waktu, reinforcement,dan banyaknya umpan balik positif yang diterima. Borgers dan Koengs Rusmana, 2010: 97 Model yang ditiru bisa pemimpin dan anggota kelompok.

d. Tahap Terminasi Termination Stage

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS TEKNIK MODELING UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN BERAGAMA (Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas XI SMKN 2 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015).

0 4 49

EFEKTIVITAS TEKNIK SYMBOLIC MODELING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY AKADEMIK PESERTA DIDIK : Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 16 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 4

EFEKTIVITAS TEKNIK MODELING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY KARIR SISWA.

10 50 59

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK MODELING UNTUK MENINGKATKAN HARGA DIRI PESERTA DIDIK : Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas X SMK Negeri 3 Cimahi Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 5

EFEKTIVITAS TEKNIK RESTRUKTURISASI KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN SELF ESTEEM SISWA : Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI SMA Laboratorium-Percontohan UPI Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

0 6 57

EFEKTIVITAS TEKNIK SELF INSTRUCTION UNTUK MEREDUKSI KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN : Penelitian Pra-Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 40 Bandung.

4 10 88

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENANGANI PERILAKU BULLYING : Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Sekolah Dasar Laboratorium Percontohan UPI Bandung.

1 7 44

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA : Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Cicalengka-Bandung Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 44

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK PERMAINAN UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA: Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Laboratorium Percontohan UPI Bandung Tahun Pelajaran 2010-2011.

0 0 69

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN DALAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PERCAYA DIRI SISWA SMA: Penelitian Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2010/2011.

4 18 122