Hipotesis Penelitian Pendekatan, Metode dan Desain Penelitian

Latifatul Masraroh, 2012 Efektivitas Bimbingan Kelompok Teknik Modeling Untuk Meningkatkan Self Effcacy Akademik Siswa Studi Eksperimen Kuasi di Kelas X Sekolah Menengah Atas Labotarium Universita Penidikan Indonesia Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu penyaluran minat dan bakat, 6 menangani pencapaian selamat tinggal, dan 7 merencanakan pertemuan tindak lanjut. 6 Follow-up Session Pertemuan tindak lanjut merupakan suatu prosedur komunikasi untuk mengumpulkan kembali anggota kelompok setelah mereka menerapkan berbagai hal yang didapatkan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa cara dalam menindaklanjuti pertemuan kelompok adalah sebagai berikut. Pertama, mengatur jadwal berbincang dengan anggota kelompok, pembicaraannya berkenaan dengan kesepakatan waktu pertemuan berikutnya, tujuan pertemuan, dan kondisi anggota kelompok saat ini. Kedua, menindaklanjuti satu pertemuan dengan melakukan reuni kelompok setelah tiga bulan atau enam bulan dari waktu pembubaran. Ketiga, membuat evaluasi yang mencakup: a hubungan dengan kepemimpinan kelompok, b fasilitas yang digunakan selama konseling bimbingan kelompok, c pencapaian tujuan kelompok.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun, hipotesis dalam penelitian ini adalah bimbingan kelompok teknik modeling efektif meningkatkan self efficacy akademik siswa SMA Laboratorium Universitas Pendidikan Bandung. Berikut sub hipotesis. a. Tingkat self efficacy setelah treatmen lebih tinggi dibanding hasil pretes b. Bimbingan kelompok teknik modeling jenis mastery model lebih efektif meningkatkan self efficacy. Latifatul Masraroh, 2012 Efektivitas Bimbingan Kelompok Teknik Modeling Untuk Meningkatkan Self Effcacy Akademik Siswa Studi Eksperimen Kuasi di Kelas X Sekolah Menengah Atas Labotarium Universita Penidikan Indonesia Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Latifatul Masraroh, 2012 Efektivitas Bimbingan Kelompok Teknik Modeling Untuk Meningkatkan Self Effcacy Akademik Siswa Studi Eksperimen Kuasi di Kelas X Sekolah Menengah Atas Labotarium Universita Penidikan Indonesia Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan, Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Creswell 2010:131, penelitian kuantittaif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Bimbingan kelompok teknik modeling dan variabel terikatnya adalah self efficacy akademik. Variabel terikat self efficacy akademik pada penelitian ini diukur dengan instrumen penelitian berupa self report, sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur-prosedur statistik. Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi. Eksperimen kuasi merupakan desain eksperimen yang tidak melakukan randomisasi dalam pengambilan sampel Seniati Yulianto, 2005:37. Liche et al. 2005:37 menyatakan bahwa penelitian dianggap eksperimen kuasi apabila tidak dilakukan randomisasi dalam meneliti hubungan sebab akibat. Alasan penelitian ini menggunakan eksperimen kuasi adalah pengambilan sampel tidak dapat dilakukan secara ramdom. Hal ini dikarenakan kondisi dan waktu pemberian Latifatul Masraroh, 2012 Efektivitas Bimbingan Kelompok Teknik Modeling Untuk Meningkatkan Self Effcacy Akademik Siswa Studi Eksperimen Kuasi di Kelas X Sekolah Menengah Atas Labotarium Universita Penidikan Indonesia Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu treatmen yang tidak memungkinkan dilakukan secara eksperimen murni sehingga peneliti memilih jenis eksperimen kuasi. Desain penelitian ini menggunakan Nonrandomized pretest-posttest kontrol group design. Creswell 2010:249 menyebutkan desain eksperimen kuasi ini dengan istilah nonequivalent pre test and post test kontrol group design. Kelompok eksperimen merupakan kelompok yang telah dipilih untuk diberi perlakuan dengan layanan bimbingan kelompok. Kelompok eksperimen ini diambil dari kelas X yang telah diuji sebelumnya untuk memperoleh kelas yang sama dengan kelompok kontrol. Kelompok kontrol diupayakan sebagai kelompok yang memiliki tipe sama dengan kelompok eksperimen. Kelompok kontrol dalam penelitian ini tidak mendapatkan perlakuan. Menurut Creswell 2010:249 kelompok kontrol, selain dapat diberikan treatmen alternatif, juga dapat dirancang tanpa melakukan treatmen. Peneliti melakukan pretest sebelum memberikan treatmen kepada kedua kelompok ini dan kembali melakukan test setelah treatmen posttest kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada penelitian ini peneliti mengambil dua kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol, sehingga jumlah keseluruhan kelompok adalah tiga kelompok. Dua kelompok eksperimen terdiri dari satu kelompok eksperimen yang diberi treatmen bimbingan kelompok teknik modeling jenis mastery model dan satu kelompok eksperimen yang diberi treatmen bimbingan kelompok teknik modeling Latifatul Masraroh, 2012 Efektivitas Bimbingan Kelompok Teknik Modeling Untuk Meningkatkan Self Effcacy Akademik Siswa Studi Eksperimen Kuasi di Kelas X Sekolah Menengah Atas Labotarium Universita Penidikan Indonesia Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu jenis coping model. Satu kelompok berikutnya menjadi kelompok kontrol dengan tanpa treatmen. Berikut model desain penelitian ini: Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok Pretes Perlakuan treatmen posttest Eksperimen Mastery Model O 1 X 1 O 2 Eksperimen Coping Model O 3 X 2 O 4 Kontrol O 5 -- O 6 Keterangan: X 1 : bimbingan kelompok teknik modeling jenis mastery model X 2 : bimbingan kelompok teknik modeling jenis coping model O : Pretes – posttes

B. Alur Penelitian

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS TEKNIK MODELING UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN BERAGAMA (Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas XI SMKN 2 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015).

0 4 49

EFEKTIVITAS TEKNIK SYMBOLIC MODELING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY AKADEMIK PESERTA DIDIK : Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 16 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 4

EFEKTIVITAS TEKNIK MODELING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY KARIR SISWA.

10 50 59

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK MODELING UNTUK MENINGKATKAN HARGA DIRI PESERTA DIDIK : Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas X SMK Negeri 3 Cimahi Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 5

EFEKTIVITAS TEKNIK RESTRUKTURISASI KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN SELF ESTEEM SISWA : Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI SMA Laboratorium-Percontohan UPI Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

0 6 57

EFEKTIVITAS TEKNIK SELF INSTRUCTION UNTUK MEREDUKSI KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN : Penelitian Pra-Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 40 Bandung.

4 10 88

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENANGANI PERILAKU BULLYING : Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Sekolah Dasar Laboratorium Percontohan UPI Bandung.

1 7 44

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA : Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Cicalengka-Bandung Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 44

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK PERMAINAN UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA: Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Laboratorium Percontohan UPI Bandung Tahun Pelajaran 2010-2011.

0 0 69

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN DALAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PERCAYA DIRI SISWA SMA: Penelitian Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2010/2011.

4 18 122