`
dalam memberikan opini sudah didasarkan pada keyakinan profesionalnya. Melalui opini audit, auditor dapat berkomunikasi dengan lingkungannya. Opini
audit digunakan auditor untuk menyatakan pendapatnya mengenai laporan keuangan yang telah diperiksanya, dimana auditor dapat menyatakan pendapatnya
mengenai kewajaran laporan keuangan auditan, dalam semua hal yang material, yang didasarkan atas kesesuaian penyusunan laporan keuangan tersebut dengan
prinsip akuntansi yang berterima umum.
Opini audit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan audit. Laporan audit penting sekali dalam suatu audit atau proses atestasi lainnya karena
laporan tersebut menginformasikan kepada pengguna informasi tentang apa yang dilakukan auditor dan kesimpulan yang diperolehnya.
Opini audit harus didasarkan atas standar auditing dan temuan-temuannya IAI, 2001:SA Seksi 508, paragraf
03. Opini audit diberikan oleh auditor melalui beberapa tahap audit. Auditor dapat memilih tipe pendapat yang akan diberikan pada laporan keuangan auditee
berdasarkan setiap keadaan yang dijelaskannya
.
2.1.2.1 Tipe Pendapat Audit
Terdapat lima tipe pendapat auditor menurut Arens et. al 2012:46- 64 yaitu:
1. Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian standart
unqualified opinion report. Pendapat wajar tanpa pengecualian diberikan oleh auditor jika tidak terjadi
pembatasan dalam lingkup audit dan tidak terdapat pengecualian yang signifikan mengenai kewajaran dan penerapan prinsip akuntansi berterima umum dalam
penyusunan laporan keuangan, konsistensi penerapan prinsip akuntansi berterima umum tersebut, serta pengungkapan memadai dalam laporan keuangan.
Laporan audit yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian adalah laporan yang paling dibutuhkan oleh semua pihak, pemakain laporan keuangan, maupun
oleh auditor. Kata wajar dalam paragraf pendapat mempunyai makna : 1 bebas dari keragu-raguan dan ketidakjujuran, 2 lengkap informasinya. Pengertian
wajar ini tidak hanya terbatas pada jumlah-jumlah rupiah dan pengungkapan yang
Universitas Sumatera Utara
`
tercantum dalam laporan keuangan, namun meliputi pula ketepatan penggolongan informasi, seperti penggolongan aktiva atau utang ke dalam kelompok lancar dan
tidak lancar, biaya usaha dan biaya di luar usaha.
Laporan keuangan dianggap menyajikan secara wajar posisi keuangan dan hasil usaha suatu organisasi, sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum,
jika memenuhi kondisi beerikur ini: a. Prinsip akuntansi berterima umum digunakan untuk menyusun laporan
keuangan. b. Perubahan penerapan prinsip akuntansi berterima umum dari periode
ke periode telah cukup dijelaskan . c. Informasi dalam catatan-catatan yang mendukungnya telah
digambarkan dan dijelaskan dengan cukup dalam laporan keuangan dan hasil usaha perusahaan.
Contoh pendapat wajar tanpa pengecualian : “In our opinion, the financial statement reffered to above present fairly, in
all material respects, the financial position of General Ring Corporation as ofDecember 31, 2011 and 2010, and the result of its operations and its
cash flows for the years then ended in conformity with accounting principles generally accepted in the United States of America .”
2. Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa
penjelasan Unqualified Opinion with Explanatory Language
Jika terdapat hal-hal yang memerlukan bahasa penjelasan, namun laporan keuangan tetap menyajikan secara wajar posisi keuangan dan hasil usaha
perusahaan klien. Pendapat ini diberikan jika terdapat keadaan tertentu yang mengharuskan audit menambahkan paragraf penjelasan atau bahasa penjelasan
lain dalam laporan audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian yang dinyatakan oleh auditor.
Contoh pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan “ the accompanying financial statement have been prepared assuming that
Fairfax Company will continue as a going concern. As discussed in Note 11 to the financial statements, Fairfax Company has suffered recurring losses
from operations and has a net capital deficiency that raise substancial doubt about the company’s ability to continue as a going concern.
Management’s plans in regard to these matters are also described in Note 11. The financial statements do not include any adjustments that might
result from the outcome of this uncertainty.”
Dalam IAI,2001 pada SA Seksi 508 paragraf 10, Pendapat wajar tanpa pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar,
Universitas Sumatera Utara
`
dalam semua hal yang yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas terentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Contoh pendapat wajar tanpa pengecualian menurut IAI 2001 dalam SA seksi 508 paragraf 34 adalah sebagai berikut
“Menurut pendapat kami, neraca yang kami sebutkan diatas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan
KXT tanggal 31 Desember 20X2 sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.”
3. Laporan yang berisi pendapat wajar dengan pengecualian qualified opinion
report
Jika auditor menjumpai kondisi-kondisi berikut ini, maka ia memberikan pendapat wajar dengan pengecualian dalam laporan audit :
a. Lingkup audit dibatasi oleh klien. b. Auditor tidak dapat melaksanakan prosedur audit penting atau tidak
dapat memperoleh informasi penting karena kondisi-kondisi yang berada diluar kekuasaan klien maupun auditor.
c. Laporan keuangan tidak disusun sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.
d. Prinsip akuntansi berterima umum yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan tidak diterapkan secara konsisten.
Pendapat wajar dengan pengecualian diberikan oleh auditor jika dalam auditnya auditor menemukan salah satu dari kondisi a sampai dengan d seperti
tersebut diatas. Pendapat ini hanya diberikan jika secara keseluruhan laporan keuangan yang disajikan olhe klien adalah wajar. Dalam pendapat ini auditor
menyatakan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh klien adalah wajar tetapi ada beberapa unsur yang dikecualikan, yang pengecualiannya tidak
mempengaruhi kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.
Contoh pendapat wajar dengan pengecualian : “ In our opinion , except for the effects of such adjustment , if any ,as
might have been determined to be necessary had we been able to examine evidence regarding the foreign affiliate investment and
earnings, the financial statements reffered to above present fairly , in all material respects, the financial position of Laughlin Corporation as of
December 31, 2011, and the result of its operations and its cash flows for the year then ended in conformity with accounting principles
generally accepted in United States Of America.”
Dalam IAI 2001 pada SA Seksi 508 paragraf 10, Pendapat wajar dengan pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar,
Universitas Sumatera Utara
`
dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali
untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan.
Contoh pendapat wajar dengan pengecualian menurut IAI 2001 dalam SA Seksi 508 paragraf 26 adalah
“Menurut pendapat kami, kecuali untuk dampak penyesuaian tersebut, jika ada, yang mungkin perlu dilakukan jika kami memeriksa bukti
tentang investasi di luar negeri dan labanya tersebut, laporan keuangan yang kami sebut dalam paragraf diatas menyajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan KTX tanggal 31 Desember 20X2, dan 20X1, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.”
4. Laporan yang berisi pendapat tidak wajar adverse or disclaimer opinion
report. Pendapat tidak wajar merupakan kebalikan pendapat wajar tanpa
pengecualain. Akuntan memberikan pendapat tidak wajar jika laporan keuangan keuangan klien tidak disusun berdasarkan prinsip akuntansi berterima umum
sehingga tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas perusahaan klien. Auditor memberikan pendapat tidak wajar
jika ia tidak dibatasi lingkuo auditnya, sehingga ia dapat mengumpulkan bukti kompetennyang cukup untuk mendukung pendapatnya. Jika laporan keuangan
diberi pendapat tidak wajar oleh auditor maka informasi yang disajikan oleh klien dalam laporan keuangan sama sekali tidak dapat dipercaya, sehingga tidak dapat
dipakai oleh pemakai informasi keuangan untuk pengambilan keputusan.
Contoh pendapat tidak wajar : “ In our opinion, because of the effects of the matters duscused in the
preceding paragraph, the financial statement referred to above do not present fairly, in conformity with accounting principles generally accepted
in the United States of America, the financial position of Ajax Company as of December 31, 2011, or the results of its operations and its cash flows for
the year ended.”
Jika auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan, maka laporan audit ini disebut ddengan laporan tanpa pendapat no opinion
report . Kondisi ini yang menyebabkan auditor menyatakan tidak memberikan pendapat adalah :
a. Pembatasan yang luar biasa sifatnya terhadap lingkup audit. b. Auditor tidak independen dalam hubungannya dengan kliennya.
Universitas Sumatera Utara
`
Perbedaaan antara pernyataan tidak memberikan pendapat dengan pendapat tidak wajar adverse opinion adalah : pendapat tidak wajar ini diebrikan dalam
keadaan auditor mengetahui adanyan ketidakwajaran laporan keuangan klien, sedangkan auditor menyatakan tidak memberikan pendapat no opinion karena
ia tidak cukup memperoleh bukti mengenai kewajaran laporan keuangan auditan atau karena ia tidak independen dalam hubungannya dengan klien.
Contoh pendapat tidak memberikan pendapat: “We are not independent with respect to Home Decors.com, Inc, and the
accompanying balance sheet as of December 31, 2011, and the related statements of income, retained earnings, and cash flows for the year then
ended were not audited by us. Accordingly, we do not express an opinion firm.”
Contoh pendapat tidak memberikan pendapat menurut IAI 2001 dalam SA Seksi 508 paragraf 63 adalah sebagai berikut
“Karena perusahaan tidak melaksanakan penghitungan fisik sediaan dan kami tidak dapat menerapkan prosedur audit untuk meyakinkan kami atas
kuantitas sediaan dan kos aktiva tetap, lingkup audit kami tidak cukup untuk memungkinkan kami menyatakan, dan kami tidak menyatakan,
pendapata atas laporan keuangan”
2.1.3 Opini Going Concern