Tanggng Jawab Auditor Terhadap Opini Audit Going Concern Profitabilitas Opini Audit Tahun Sebelumnya

`

2.1.3.3 Tanggng Jawab Auditor Terhadap Opini Audit Going Concern

Menurut Rahayu dan Suhayati 2010:71 auditor tidak bertangguungjawab untuk memprediksi kondisi atau peristiwa yang akan datang. Fakta bahwa kemungkinan akna berakhir kelangsungan hidupnya setelah menerima laporan dari auditor yang tidak memperlihatkan kesangsian besar, dalam jangka waktu satu tahun setelah tanggal laporan keuangan, tidak berarti dengan sendirinya menunjukkan kinerja audit yang tidak memadai. Oleh karena itu tidak dicantumkannya kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Auditor tidak perlu merancang prosedur audit dengan tujuan khusus untuk mengidentifikasi kondisi dan peristiwa yang menunjukkan bahwa terdapat kesangsian besar mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu yang pantas. Signifikan tidaknya kondisi atau peristiwa akan tergantung atas keadaan dan beberapa diantaranya kemungkinan hanya menjadi signifikan jika ditinjau bersama-sama dengan kondisi atau peristiwa yang lain. Universitas Sumatera Utara `

2.1.3.4 Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern

2.1.3.4.1 Profitabilitas

Profitabilitas merupakan analisis laporan keuangan yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dan mengembangkan operasional perusahaannya. Menurut Brigham dan Houston 2010:146 rasio profitabillitas adalah sekelompok rasio yang menunjukkan kombinasi dari pengaruh likuiditas, manajemen asset, dan utang pada hasil operasi. Menurut Subramanyam dan Wild 2010:43 analisis profitabilitas dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Tingkat pengembalian atas investasi return on investment – ROI. Untuk menilai kompensasi keuangan kepada penyedia pendanaan ekuitas dan utang. b. Kinerja operasi. Untuk mengevaluasi margin laba dari operasi c. Pemamfaatan aset aset utilization. Untuk menilai efektivitas dan intensitas aset dalam menghasilkan penjualan, disebut pula perputaran turnover. Pada penelitian ini rasio profitabilitas yang digunakan adalah return on asset ROA. Arma 2013:16 menyatakan bahwa analisis return on asset dalam analisa keuangan mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisa keuangan yan bersifat menyeluruhkomprehensif. ROA yang positif menunjukkan bahwa pada suatu periode total asset yang digunakan dalam kegiatan operasi perusahaan mampu menghasilkan laba bagi perusahaan, sehingga semakin tinggi nilai ROA maka semakin baik kondisi perusahaan artinya kemungkinan untuk menerima opini audit going concern semakin rendah. Universitas Sumatera Utara ` Sebaliknya, ROA yang negatif menunjukkan bahwa total asset yang digunakan tidak menghasilkan keuntungan bagi perusahaan, sehingga semakin rendah ROA maka kondisi perusahaan kurang baik dan apabila terjadinya berulang kali semakin kuat keyakinan auditor untuk memberikan opini audit going concern. Berdasarkan penelitian Arma 2013, profitabilitas berpengaruh signifikan negatif terhadap opini audit going concern, artinya semakin besar profitabilitas suatu perusahaan maka semakin kecil probabilitas mendapatkan opini audit going concern tetapi hasil penelitian yang dilakukan oleh Tampubolon 2011 menyatakan bahwa variabel profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern.

2.1.3.4.2 Opini Audit Tahun Sebelumnya

Menurut Rahayu dan Suhayati 2009:73 laporan auditor dianggap sebagai alat formal untuk mengkomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan tentang apa yang telah dilakukan oleh auditor dan kesimpulan yang dicapainya atas audit laporan keuangan. Opini audit going concern tahun sebelumnya ini akan menjadi faktor pertimbangan penting auditor untuk mengeluarkan kembali opini audit going concern pada tahun berikutnya. Apabila auditor menerbitkan opini audit going concern tahun sebelumnya maka akan semakin besar kemungkinan perusahaan akan menerima kembali opini audit going concern pada tahun berjalan. Mutchler 1984 dalam Eko dkk 2006:9 melakukan wawancara dengan praktisi auditor yang menyatakan bahwa perusahaan yang menerima opini audit Universitas Sumatera Utara ` going concern pada tahun sebelumnya lebih cenderung untuk menerima opini yang sama pda tahun berjalan. Kemudian menguji pengaruh ketersediaan informasi publik terhadap opini audit going concern, yaitu tipe opini audit yang telah diterima perusahaan. Hasilnya menunjukkan bahwa model discriminant analysis yang memasukkan tipe opini audit tahun sebelumnya mempunyai akurasi prediksi keseluruhan yang paling tingg sebesar 89,9 persen dibanding model yang lain. Menurut Januarti 2009:17 berdasarkan hasil penelitiannya, untuk memperbaiki kinerja perusahaan dibutuhkan waktu yang relatif lama. Hasil penelitian Januarti 2009 juga menyatakan bahwa opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif dan signifikan, hal tersebut mengindikasikan bahwa perusahaan yang tahun sebelumnya menerima opini going concern kemungkinan besar akan menerima opini yang sama pada tahun berikutnya. Penelitian Pandiangan 2013 menghasilkan hasil yang sama dengan penelitian Januarti 2009, bahwa opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif dan signifikan terhadap opini audit going concern.

2.1.3.4.3 Pertumbuhan Perusahaan

Pertumbuhan perusahaan dapat digunakan untuk melihat apakah perusahaan tersebut sehat atau tidak, apakah perusahaan tersebut mampu mempertahankan keberlangsungannya ketika menghadapi keadaan ekonomi yang menurun. Pertumbuhan perusahaan dalam penelitian ini dilihat dari segi penjualan. Menurut Warren et al 2006:300 penjualan adalah jumlah yang dibebankan kepada pelanggan untuk barang dagang yang dijual, baik secara tunai Universitas Sumatera Utara ` maupun kredit. Retur dan potongan penjualan serta diskon penjualan dikurangkan dari jumlah ini untuk mendapatkan penjualan bersih. Pertumbuhan penjualan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk dapat bertahan dalam kondisi persaingan. Kegiatan utama perusahaan auditee dalam menghasilkan laba didapatkan melalu penjualan. Menurut Arma 2013:9 pertumbuhan penjualan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan biaya akan mengakibatkan kenaikan laba perusahaan. Jumlah laba yang diperoleh secara teratur serta kecenderungan atau trend keuntungan yang meningkat merupaka suatu faktor yang sangat menentukan perusahaan untuk tetap survive. Sementara perusahaan dengan rasio pertumbuhan penjualan negatif berpotensi besar mengalami penurunan laba sehingga apabila manajemen tidak segera mengambil tindakan perbaikan, perusahaan dimungkinkan tidak akan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Auditee yang mempunyai rasio pertumbuhan penjualan yang positif mengindikasikan bahwa Auditee dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya going concern. Penjualan yang terus meningkat dari tahun ke tahun akan memberikan peluang Auditee untuk memperoleh peningkatan laba. Semakin tinggi rasio pertumbuhan penjualan Auditee, akan semakin kecil kemungkinan auditor untuk menerbitkan opini audit going concern. Pertumbuhan Penjualan = penjualan bersih t –penjualan bersih t −1 penjualan bersih t −1 x 100 Universitas Sumatera Utara ` Penelitian yang dilakukan oleh Arma 2013 menghasilkan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan negatif terhadap kemungkinan penerimaan opini audit going concern. Berbeda sedikit dengan penelitian yang dilakukan oleh Pandiangan 2013 bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going concern.

2.1.3.4.4 Leverage

Rasio ini berhubungan dengan keputusan pendanaan dimana perusahaan lebih memilih pembiayaan melalui hutang dibandingkan modal sendiri. Leverage juga sering diartikan sebagai pendongkrak kinerja perusahaan dan erat hubungannya dengan utang. Dalam penelitian ini tingkat leverage diukur dengan menggunakan rasio debt to equity ratio DER. Menurut Subramanyam dan Wild 2010:46 solvabilitas atau leverage menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya . Perusahaan yang baik seharusnya memiliki komposisi modal yang lebih besar dari hutang. Walau bagaimanapun, pendanaan perusahaan yang diperoleh sebagian besar melalui hutang dapat meningkatkan kinerja perusahaan karena perputaran uang perusahaan lebih cepat. Menurut Brigham dan Houston 2010:140 istilah leverage akan memberikan tiga dampak penting yaitu 1 menghimpun dana melalui utang, pemegang saham dapat mengendalikan perusahaan dengan jumlah investasi ekuitas yang terbatas, 2 kreditor melihat ekuitas atau dana yang diberikan oleh pemilik sebagai batas pengaman. Jadi, makin tinggi proporsi total modal yang diberikan oleh pemegang saham, makin Universitas Sumatera Utara ` kecil risiko yang dihadapi oleh kreditor, 3 jika hasil yang diperoleh dari aset perusahaan lebih tinggi daripada tingkat bunga yang dibayarkan, maka penggunaan utang akan “mengungkit” leverage atau memperbesar pengembalian atas ekuitas. Penelitian yang dilakukan oleh Tampubolon 2011 menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern.

2.2 Review Penelitian Terdahulu

Penelitian ini merupakan replikasi dari beberapa penelitian terdahulu. Berikut adalah uraian dari beberapa hasil penelitian terdahulu : 1. Eko et al 2006 dengan judul “Pengaruh Kualitas Audit Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya , Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern”. Penelitian ini menggunakan variabel independen yang terdiri dari kualitas audit, kondisi keuangan perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, dan pertumbuhan perusahaan, dengan variabel dependennya opini audit going concern. Hasil pengujian dengan menggunakan regresi logistik memberikan bukti empiris bahwa variabel kondisi keuangan perusahaan dan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Untuk variabel kualitas audit dan pertumbuhan perusahaan tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. 2. Arga Fajar Santoso dan Linda Kusumaning Wedari 2007 dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Universitas Sumatera Utara ` Opini Audit Going Concern”. Penelitian ini menggunakan variabel independen yang terdiri dari kualitas audit, kondisi keuangan perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan.Variabel dependen yang diteliti adalah penerimaan opini audit going concern . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kualitas audit dan pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap kecenderungan penerimaan opini audit going concern. Variabel kondisi keuangan perusahaan dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap kecenderungan penerimaan opini audit going concern. Sedangkan variabel opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif terhadap kecenderungan penerimaan opini audit going concern. 3. Indira Januati 2009 dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Faktor Perusahaan, Kualitas Auditor, Kepemilikan Perusahaan terhadap Opini Audit Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Variabel independen yang digunakan terdiri dari kondisi keuangan, debt default, ukuran perusahaan, opini audit tahun sebelumnya PO, audit lag, audit client tenure, kualitas audit, opinion shopping, kepemilikan manajerial dan institusional. Variabel dependen yang digunakan adalah opini audit going concern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang mempengaruhi pemberiaan opini audit going concern adalah variabel default, ln sales size, lamanya perikatan audit client tenure, opini tahun sebelumnya prior opinion, dan kualitas auditor specialization, Universitas Sumatera Utara ` sedangkan variabel financial distress meskipun signifikan tetapi arah tandanya berkebalikan dengan apa yang dihipotesakan. Variabel yang tidak mempengaruhi pemberian opini going concern adalah audit lag, opinion shoopping, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional. Untuk audit lag, opinion shoopping, dan kepemilikan institusional tandanya sudah sama dengan apa yang dihipotesakan. 4. Risti Yuanda Putri 2011 dengan judul penelitian “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Terbuka Tbk”. Variabel independen yang digunakan adalah kualitas audit, kondisi keuangan perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, pertumbuhan perusahaan, dan ukuran perusahaan. variabel dependen yang digunakan opini audit going concern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kualitas audit dan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap opini going concern. Sedangkan variabel kondisi keuangan perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going concern. 5. Magdalena Tampubolon 2011 dengan judul penelitian “Pengaruh Kualitas Audit, Profitabilitas, Leverage, Dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Variabel independen yang digunakan adalah kualitas audit, profitabilitas, leverage, opini audit tahun sebelumnya. Variabel dependen yang Universitas Sumatera Utara ` digunakan adalah opini audit going concern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pengujian dengan regresi logistik menunjukkan bukti empiris bahwa variabel kualitas audit, profitabilitas, dan leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Sedangkan variabel opini audit tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. 6. Endra Ulkri Arma 2013 dengan judul penelitian “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia”. Variabel independen yang digunakan adalah profitabilitas, likuiditas, dan pertumbuhan perusahaan. variabel dependen yang digunakan adalah penerimaan opini audit going concern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel profitabilitas, likuiditas dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan negatif terhadap opini audit going concern. 7. Demak Sri Rahel Pandiangan 2013 dengan judul penelitian “Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Leverage, dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI”. Variabel independen yang digunakan adalah kualitas audit, opini audit tahun sebelumnya, leverage, dan pertumbuhan perusahaan. Variabel dependen yang digunakan adalah penerimaan opini audit going concern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kualitas audit, debt to equity ratio DER, Universitas Sumatera Utara ` dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap opini audit going concern. Variabel opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif dan signifikan terhadap opini audit going concern. 8. Yashinta Putri Alichia 2013 dengan judul penelitian “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Opini Audit Going Concern Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia ”. Variabel independen yang digunakan adalah ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan opini audit tahun sebelumnya. Variabel dependen yang digunakan adalah opini audit going concern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan negatif terhadap opini audit going concern, pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap opini audit going concern, dan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh signifikan positif terhadap opini audit going concern. 9. Totok Dewayanto 2011 dengan judul penelitian “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Variabel independen yang digunakan adalah kondisi keuangan, ukuran perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, auditor client tenure, opinion shopping, dan reputasi auditor. Variabel dependen yang digunakan adalah opini audit going concern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Universitas Sumatera Utara ` kondisi keuangan dan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Sedangkan variabel ukuran perusahaan, auditor client tenure, opinion shopping, dan reputasi auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. 10. Joseph et al 2009 dengan judul penelitian “Going-Concern Audit Opinions and The Provision of Nonaudit Services : Implications for Auditor Independence of Bangkrupt Firms”. Variabel independen yang digunakan terdiri dari probankz prediksi kebangkrutan, ukuran perusahaan, tingkat pengembalian, ketidakpastian pasar, hutang, profitabilitas, investasi, keuangan dimasa yag akan datang, dan audit fee going concern. Variabel dependen yang digunakan opini audit going concern. Ikhtisar review penelitian terdahulu diatas tercantum pada tabel 2.1. \ Universitas Sumatera Utara ` Tabel 2.1 Review PenelitianTerdahulu NO Nama Peneliti tahun Judul Penelitian Variabel Penelitian Indikator Teknik Analisis Hasil Penelitian 1 2 3 4 5 6 7 1 Eko et al 2006 Pengaruh Kualitas Audit Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya , Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Variabel independen :kualitas audit, kondisi keuangan perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, dan pertumbuhan perusahaan. Variabel dependen : opini audit going concern Kualitas audit menggunakan variabel dummy, 1 untuk yang tergabung dalam skala besar dan 0 untuk yang tergabung dalam skala kecil Kondisi keuangan perusahaan menggunakan 4 model kebangkrutan yaitu The Zmijeski Model, The Altman Model, Revised Altman Model dan Springate Model Opini audit tahun sebelumnya menggunakan variabel dummy. Opini audit going concern diberi kode 1 sedangkan non going concern diberi kode 0 Pengujian multivariate dengan menggunakan regresi logistik logistic regresion Variabel kondisi keuangan perusahaan dan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Untuk variabel kualitas audit dan pertumbuhan perusahaan tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Universitas Sumatera Utara ` Lanjutan Tabel 2.1 Pertumbuhan perusahaan menggunakan rasio penjualan Opini audit going concern menggunakan variabel dummy, dimana kode 1 untuk yang menerima opini audit going concern dan kode 0 untuk yang non going concern opinion. 2 Arga Santoso dan Wedari 2007 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaru hi Kecenderung an Penerimaan Opini Audit Going Concern Variabel independen :kualitas audit, kondisi keuangan perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan. Variabel dependen : penerimaan opini audit going concern Kualitas audit menggunakan variabel dummy , 1 untuk audito yang tergabung dalam skala besar, dan 0 untuk audito yang tergabung dalam skala kecil. Kondisi keuangan perusahaan menggunakan 4 model prediksi kebangkrutan yaitu The Zimzjeski Model, The Altman Model, Revised Altman Model dan Springate Model. Statistik deskriptif dan uji kelayakan model regresi Variabel kualitas audit dan pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap kecenderungan penerimaan opini audit going concern. Variabel kondisi keuangan perusahaan dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap kecenderungan penerimaan opini audit going concern. Sedangkan variabel opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif terhadap kecenderungan penerimaan opini audit going concern. Universitas Sumatera Utara ` Lanjutan Tabel 2.1 Opini audit tahun sebelumnya menggunakan variabel dummy. Opini audit going concern diberi kode 1 sedangkan non going concern diberi kode 0 Pertumbuhan perusahaan menggunakan rasio pertumbuhan laba, Ukuran perusahaan menggunakan logaritma natural dari total aktiva Penerimaan opini audit going concern menggunakan variabel dummy, dimana kode 1 untuk yang menerima opini audit going concern dan kode 0 untuk yang non going concern opinion Universitas Sumatera Utara ` Lanjutan Tabel 2.1 3 Januarti 2009 Analisis Pengaruh Faktor Perusahaan, Kualitas Auditor, Kepemilikan Perusahaan terhadap Opini Audit Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Variabel independen : Faktor Perusahaan, Kualitas Auditor, Kepemilikan Perusahaan Variabel dependen : opini audit going concern Faktor perusahaan diukur dengan melihat kondisi keuangan perusahaan, debt default, ukuran perusahaan, audit lag, opini audit tahun sebelumnya dan auditor client treasure Kualitas auditor diukur dengan kualitas audit dan opinion shopping. Kepemilikan perusahaan dengan mengguanakan rasio kepemilikan Penerimaan opini audit going concern menggunakan variabel dummy, dimana kode 1 untuk yang menerima opini audit going concern dan kode 0 untuk yang non going concern opinion Analisis multivaria te dengan mengguna kan regresi logistik Variabel yang mempengaruhi pemberiaan opini audit going concern adalah variabel default, ln sales size, lamanya perikatan audit client tenure, opini tahun sebelumnya prior opinion, dan kualitas auditor specialization, sedangkan variabel financial distress meskipun signifikan tetapi arah tandanya berkebalikan dengan apa yang dihipotesakan. Variabel yang tidak mempengaruhi pemberian opini going concern adalah audit lag, opinion shoopping, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional. Untuk audit lag, opinion shoopping, dan kepemilikan institusional tandanya sudah sama dengan apa yang dihipotesakan. Universitas Sumatera Utara ` Lanjutan Tabel 2.1 4 Putri 2011 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaru hi Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Terbuka Tbk Variabel independen :kualitas audit, kondisi keuangan perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, pertumbuhan perusahaan, dan ukuran perusahaan. Variabel dependen : opini audit going concern Kualitas audit menggunakan variabel dummy, 1 untuk skala besar dan 0 untuk skala kecil Kondisi keuangan perusahaan dengan menggunakan nilai Z-Score Opini audit tahun sebelumnya menggunakan variabel dummy, 1 untuk opini going concern dan 0 untuk non going concern Pertumbuhan perusahaan dengan menghitung persentase pertumbuhan penjualanan. Ukuran perusahaan dengan menggunakan logaritma natural total aktiva Opini audit going concern menggunakan variabel dummy Analisis statistik deskriptif , analisis Z-Score dan analisis regresi logistik Variabel kualitas audit dan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap opini going concern. Sedangkan variabel kondisi keuangan perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going concern. Universitas Sumatera Utara ` Lanjutan tabel 2.1 5 Tampubol on 2011 Pengaruh Kualitas Audit, Profitabilitas, Leverage, Dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Variabel independen :kualitas audit, profitabilitas, leverage, opini audit tahun sebelumnya. Variabel dependen : opini audit going concern Kualitas audit dengan mengggunaka variabel dummy, 1 untuk auditor dari The Big Four dan 0 untuk auditor dari non The Big Four Profitabilitas dengan menggunakan rasio ROA Leverage menggunakan rasio DER Opini audit tahun sebelumnya menggunakan variabel dummy, 1 untuk opini going concern dan 0 untuk non going concern Penerimaan opini audit going concern menggunakan variabel dummy, dimana kode 1 untuk yang menerima opini audit going concern dan kode 0 untuk yang non going concern opinion Uji asumsi klasik, uji nonpara metrik WilcXon dan metode regresi logistik Variabel kualitas audit, profitabilitas, dan leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Sedangkan variabel opini audit tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Universitas Sumatera Utara ` Lanjutan Tabel 2.1 6 Arma 2013 Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Variabel independen :profitabilitas, likuiditas, dan pertumbuhan perusahaan. Variabel dependen : penerimaan opini audit going concern. Profitabilitas dengan menggunakan rasio ROA Likuiditas dengan menggunakan Current Ratio Pertumbuhan perusahaan dengan menggunakan rasio pertumbuhan laba Penerimaan opini audit going concern menggunakan variabel dummy, diberi kode 1 untuk yang menerima opini audit going concern dan kode 0 untuk yang non going concern opinion Statistik deskriptif dan uji inferensi al untuk hipotesis Variabel profitabilitas, likuiditas dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan negatif terhadap opini audit going concern. 7 Pandiang an 2013 Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Leverage, dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Variabel independen :, kualitas audit, opini audit tahun sebelumnya, leverage, dan pertumbuhan perusahaan. Variabel dependen : opini audit going concern Kualitas audit menggunakan variabel dummy, 1 untuk KAP The Big Four dan 0 untuk Kap Non The Big Four Opini audit tahun sebelumnya menggunakan variabel dummy, 1 untuk opini going concern, dan 0 untuk opini Statistik deskriptif dan statitistik inferensi al Variabel kualitas audit, debt to equity ratio DER, dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap opini audit going concern. Variabel opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif dan signifikan terhadap opini audit going concern. Universitas Sumatera Utara ` Lanjutan tabel 2.1 Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI non going concern Leverage diukur dengan menggunakan rasio DER Pertumbuhan perusahaan dengan menggunakan tingkat pertumbuhan penjualan Opini audit going concern menggunakan variabel dummy, diberi kode 1 untuk yang menerima opini audit going concern dan kode 0 untuk yang non going concern opinion 8 Alichia 2013 Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Opini Audit Going Concern Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Variabel independen : , ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan opini audit tahun sebelumnya Variabel dependen :opini audit going concern. Ukuran perusahaan menggunaka logaritma natural total asset Pertumbuhan perusahaan menggunakan rasio pertumbuhan laba Opini audit tahun sebelumnya menggunakan variabel dummy Uji regresi logistik Variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan negatif terhadap opini audit going concern, pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap opini audit going concern, dan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh signifikan positif terhadap opini audit going concern. Universitas Sumatera Utara ` Lanjutan tabel 2.1 Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia diberi kode 1 untuk yang menerima opini audit going concern dan kode 0 untuk yang non going concern opinion Opini audit going concern menggunakan variabel dummy, diberi kode 1 untuk yang menerima opini audit going concern dan kode 0 untuk yang non going concern opinion 9 Dewayanto 2011 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Variabel independen : , kondisi keuangan, ukuran perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, auditor client tenure, opinion shopping, dan reputasi auditor Variabel dependen :opini audit going concern. Kondisi keuangan perusahaan dengan menghitung nilai Z-Score Ukuran perusahaan menggunakan logaritma natural total aktiva Auditor client tenure, opinion shopping dan reputasi auditor menggunakan variabel dummy Analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial Variabel kondisi keuangan dan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Sedangkan variabel ukuran perusahaan, auditor client tenure, opinion shopping, dan reputasi auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Universitas Sumatera Utara ` Lanjutan Tabel 2.1 10 Callagha n et al 2009 Going- Concern Audit Opinions and The Provision of Nonaudit Services : Implications for Auditor Independence of Bangkrupt Firms Variabel independen : probankz prediksi kebangkrutan, ukuran perusahaan, tingkat pengembalian return, ketidakpastian pasar, leverage, profitabilitas, investasi, keuangan dimasa yang akan datang, dan audit fee going concern Variabel dependen : opini audit going concern Probankz menggunakan The Altman Model Ukuran perusahaan menggunakan Ln total aktiva Return dengan melihat jumlah saham yang beredar Ketidakpastian pasar dengan melihat variasi model pasar pada tahun tersebut. Leverage dengan menggunakan rasio DAR Profitabilitas dengan menggunakan rasio ROA Investasi dengan membagi jumlah investasi dengan total asset Keuangan dimasa yang akan datang dengan menggunakan variabel dummy Audit fee dengan cara Ln audit fee Analisis univariate, analisis multivariate dan analisi tambahan Variabel probankz, tingkat pengembalianretur n, ukuran perusahaan, profitabilitas, ketidakpastian pasar, leverage dan audit fee berpengaruh signifikan terhadap opini going concern. Sumber : jurnal dan skrispsi yang di- download tanggal 29 Maret 2014 Universitas Sumatera Utara `

2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian

2.3.1 Kerangka Konseptual

Menurut Erlina 2011:33 kerangka teoritis adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Kerangka teoritis akan menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian, yaitu antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel-variabel yang diteliti berpengaruh positif dan berpengaruh negatif. ProfitabilitasROA X 1 berpengaruh negatif terhadap opini audit going concern. Opini audit tahun sebelumnya X 2 berpengaruh positif terhadap opini audit going concern. Pertumbuhan perusahaan X 3 berpengaruh negatif terhadap opini audit going concern. Leverage X 4 berpengaruh positif terhadap opini audit going concern. ProfitabilitasROA menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset yang dimamfaatkan. Semakin tinggi nilai ROA maka semakin efektif pengelolaan aset dalam menghasilkan laba operasi perusahaan. Tujuan dari analisis profitabilitas adalah untuk mengukur tingkat efisiensi usaha yan dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Semakin tinggi rasio profitabilitas suatu perusahaan maka semakin baik kinerja perusahaan dalam mengelola aset-aset yang dimilikinya untuk menghasilkan profit. Menurut Tampubolon 2011 , Profitabilitas merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dan diproksikan dengan return on asset ROA. Semakin tinggi profitabilitas maka semakin rendah kemungkinan perusahaan menerima opini audit going concern. Perusahaan Universitas Sumatera Utara ` dengan tingkat profitabilitas yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut mampu menjalankan usahanya dengan baik sehingga dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dengan kata lain, semakin tinggi profitabilitas maka semakin rendah pula kemungkinan suatu perusahaan tersebut menerima opini audit going concern. Sebaliknya, perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang rendah akan cenderung menerima opini audit going concern. Maka, dapat disimpulkan ada hubungan negatif antara profitabilitasROA terhadap penerimaan opini audit going concern. Auditee yang menerima opini audit going concern pada tahun sebelumnya akan dianggap memiliki masalah kelangsungan hidupnya, sehingga besar kemungkinan bagi auditor mengeluarkan opini audit going concern pada tahun berjalan. Menurut Tampubolon 2011, Apabila pada tahun sebelumnya perusahaan telah menerima opini audit going concern, maka akan semakin besar kemungkinan perusahaan tersebut menerima opini audit going concern kembali pada tahun berikutnya. Hal ini memberikan bukti empiris bahwa auditor dalam menerbitkan opini audit going concern akan mempertimbangkan opini audit going concern yang telah diterima oleh auditee pada tahun sebelumnya. Maka, dapat disimpulkan terdapat hubungan positif antara opini audit tahun sebelumnya dengan penerimaan opini audit going concern. Pertumbuhan perusahaan dalam penelitian ini menggunakan proxy berupa rasio pertumbuhan penjualan. Rasio pertumbuhan penjualan yang positif mengindikasikan bahwa perusahaan dapat going concern. Menurut Pandiangan 2013 Penjualan yang terus meningkat akan memberikan peluang untuk Universitas Sumatera Utara ` memperoleh peningkatan laba. Semakin tinggi rasio pertumbuhan penjualan maka semakin kecil kemungkinan perusahaan tersebut menerima opini audit going concern. Sebaliknya, perusahaan dengan pertumbuhan penjualan yang negatif mengindikasikan akan mengalami kebangkrutan sehingga tidak dapat melanjutkan kegiatan operasinya sehingga kemungkinan perusahaan tersebut menerima opini audit going concern akan semakin besar. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan terdapat hubungan negatif antara pertumbuhan perusahaan dengan penerimaan opini audit going concern. Leverage dalam penelitian diukur dengan menggunakan rasio debt to equity ratio DER. Leverage menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun aset. Menurut Pandiangan 2013 Semakin besar tingkat debt to equity ratio DER menyebabkan timbulnya keraguan akan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya, karena sebagian besar dana yang diperoleh oleh perusahaan akan digunakan untuk membiayai utang dan dana untuk beroperasi akan semakin berkurang sehingga menyebabkan semakin besar perusahaan menerima opini audit going concern. Berdasarkan atas latar belakang masalah dan tinjauan teoritis yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dibangun kerangka konseptual seperti pada gambar 2.1 Universitas Sumatera Utara ` H1 - H2 + H3 - H4 + Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.3.2 Hipotesis Penelitian

Menurut Erlina 2011:42 hipotesis adalah proposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris. Proposisi merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal atau diuji keberannya mengenai konsep atau konstruk yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena. Berdasarkan rumusan masalah, tinjauan pustaka, dan kerangka konseptual yang telah diuraikan sebelumnya sehingga dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : Opini audit tahun sebelumnya X 2 Pertumbuhan perusahaan X 3 Leverage DER X 4 Profitabilitas ROA X 1 Opini audit going concernY Universitas Sumatera Utara ` H1 : Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini audit going concern. H2 : Opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif terhadap penerimaan opini audit going concern. H3 : Pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini audit going concern. H4 : Leverage DER berpengaruh positif terhadap penerimaan opini audit going concern. Universitas Sumatera Utara ` BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian kausalitas. Menurut Sanusi 2013:14 penelitian kausalitas adalah desain penilitian yang disusun untuk meneliti kemungkinan adanya hubungan sebab akibat antar variabel. Dalam desain ini, umumnya hubungan sebab akibat sudah dapat diprediksi oleh peneliti, sehingga peneliti dapat menyatakan klasifikasi variabel penyebab, variabel antara, dan variabel terikat. Dalam Penilitian ini variabel penyebab yang digunakan adalah Profitabilitas, Opini Audit tahun sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan. Sedangkan Variabel terikat yang diteliti adalah Penerimaan Opini Audit Going Concern.

3.2 Batasan Operasional

Atas pertimbangan-pertimbangan efisensi, minat, keterbatasan waktu dan tenaga, serta pengetahuan penulis, maka penulis melakukan beberapa batasan konsep terhadap penelitian yang akan diteliti, yaitu diantaranya: 1. Penelitian ini dibatasi hanya selama 4 tahun yaitu dari tahun 2010- 2013. 2. Penelitian dilakukan hanya terbatas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Universitas Sumatera Utara ` 3. Variabel independen dalam penelitian ini adalah profitabilitas, opini audit tahun sebelumnya, pertumbuhan perusahaan dan leverage . 4. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah opini audit going concern.

3.3 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.3.1 Variabel Dependen

Menurut Erlina 2011:36 variabel ini sering disebut dengan variabel terikat atau variabel tidak bebas, variabel output, kreteria atau konsekuen, dan menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan. Dalam penelitian ini variabel dependen yang digunakan adalah opini audit going concern. Opini audit going concern adalah opini audit modifikasi yang dalam pertimbangan auditor terdapat ketidakmampuan atau ketidak pastian signifikan atas kelangsungan hidup perusahaan dalam menjalankan operasinya. Opini yang termasuk dalam opini audit going concern ini adalah opini audit wajar tanpa pengecualian dengan pernyataan going concern going concern unqualified opinion dan going concern disclaimer opinion. Opini audit going concern dalam penelitian ini diukur dengan variabel dummy. Dimana kategori 1 untuk auditee yang menerima opini audit going concern GCAO dan kategori 0 untuk auditee yang menerima opini audit non going concern.

3.3.2 Variabel Independen

Erlina 2011:37 variabel independen dinamakan pula dengan variabel yang diduga sebagai sebab presumed couse variabel dari variabel dependen, Universitas Sumatera Utara ` yaitu variabel yang diduga sebagai akibat presumed effect variabel. dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah profitabilitas, opini audit tahun sebelumnya, pertumbuhan perusahaan dan leverage.

3.3.2.1 Profitabilitas

Profitabilitas dianggap sebagai alat yang valid dalam mengukur hasil pelaksanaan operasi perusahaan, karena profitabilitas merupakan alat pembanding pada berbagai alternatif investasi yang sesuai dengan tingkat risiko. Rasio profitabilitas yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis return on asset ROA. Rasio ini digunakan untuk menggambarkan kemampuan manajemen perusahaan dalam memperoleh laba dan manajerial efisiensi secara keseluruhan. Return on asset ROA dirumuskan sebagai berikut :

3.3.2.2 Opini Audit Tahun Sebelumnya

Opini audit tahun sebelumnya adalah opini audit yang diterima auditee pada tahun sebelumnya atau 1 tahun sebelum tahun penelitian. Opini audit sebelumnya dalam penelitian ini diambil dari opini audit tahun 2010, 2011, 2012 dan 2013. Variabel ini diukur dengan variabel dummy, dimana apabila perusahaan menerima opini audit going concern GCAO diberi kode 1, sedangkan perusahaan yang tidak menerima opini audit going concern atau opini audit non going concern NGCAO diberi kode 0. Return on asset ROA = Laba bersih Total asset x 100 Universitas Sumatera Utara `

3.3.2.3 Pertumbuhan Perusahaan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2013)

5 93 109

Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI

3 45 97

Pengrauh Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 119 108

Pengaruh Reputasi Auditor, Rasio Profitabilitas, Solvabilitas Dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

1 53 91

Pengaruh Kaualitas Audit,Opini Audit Tahun Sebalumnya Leverage,Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

1 52 93

Pengaruh audit lag, opini audit tahun sebelumnya, kondisi keuangan perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap pemberian opini audit going concern oleh auditor

1 12 117

Pengaruh Kualitas Audit, Profitabilitas, Leverage, Pertumbuhan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Ukuran Perusahaan terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 77

Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Profitabilitas, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan, Dan Leverage Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

0 0 13

PENGARUH PROFITABILITAS, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 11