Anggota Rumahtangga Pengaruh Kontribusi Ekonomi dan Sumberdaya Pribadi Perempuan terhadap Pengambilan Keputusan dalam Rumahtangga (Dusun Jatisari, Desa Sawahan, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)

menggunakan skala sebagai berikut: 0 – 5 tahun, 6 – 10 tahun, 11 – 15 tahun, 16 – 20 tahun, 21 – 25 tahun, 26 – 30 tahun, dan 30 tahun. Penggunaan skala dalam usia pernikahan karena sebagian responden tidak dapat mengingat tahun berapa mereka menikah dengan suami mereka saat ini. Usia pernikahan responden dengan suaminya saat ini berdasarkan skala tahun dapat dilihat pada Tabel 7 di bawah ini: Tabel 5. Jumlah dan Persentase Responden berdasarkan Usia Pernikahan, di Dusun Jatisari, Tahun 2009 Usia Pernikahan Rumahtangga Prasejahtera Rumahtangga Sejahtera n n 0 – 5 tahun 4 14,29 4 14,28 6 – 10 tahun 8 28,57 11 – 15 tahun 5 17,86 3 10,71 16 – 20 tahun 10 35,71 3 10,71 21 – 25 tahun 7 25 5 17,86 26 – 30 tahun 1 3,57 4 14,29 30 tahun 1 3,57 1 3,57 Jumlah 28 100 28 100 Sebagian besar 35,71 persen responden dari rumahtangga prasejahtera telah menikah selama 16 – 20 tahun. Sementara mayoritas 28,57 persen responden dari rumahtangga sejahtera baru menikah selama 6 – 10 tahun. Ini berarti usia pernikahan tidak menentukan kesejahteraan rumahtangga. Reponden dari rumahtangga prasejahtera bahkan ada yang telah menikah lebih dari 30 tahun. Sementara dua orang responden dari rumahtangga sejahtera baru menikah kurang dari satu tahun yang lalu.

5.3. Anggota Rumahtangga

Anggota rumahtangga adalah orang-orang yang tinggal bersama dalam satu rumah serta makan dari dapur yang sama. Keluarga responden yang tinggal di luar kota tidak termasuk anggota rumahtangga karena mereka tidak tinggal bersama responden dan tidak makan dari dapur yang sama dengan responden. Anggota rumahtangga responden beserta hubungan kekerabatan yang terkait di dalamnya tersaji dalam Tabel 8 berikut: Tabel 6. Jumlah dan Persentase Responden berdasarkan Anggota Rumahtangga, di Dusun Jatisari, Tahun 2009 Keterangan Rumahtangga Prasejahtera Rumahtangga Sejahtera n n Jumlah anggota rumahtangga 2 1 3,57 2 7,14 3 4 14,29 7 25 4 11 39,29 8 28,57 5 9 32,14 6 21,43 6 1 3,57 3 20,71 7 1 3,57 2 7,14 8 1 3,57 Tinggal bersama tanpa kerabat istri 18 64,29 18 64,29 dengan kerabat istri 10 35,71 10 35,71 Sebagian besar 39,29 persen dan 28,57 persen rumahtangga responden memiliki empat orang anggota. Empat orang yang dimaksud tidak selalu berarti suami, istri, dan dua orang anak. Hal ini karena 35,71 persen responden dari masing-masing kategori rumahtangga setidaknya tinggal bersama satu orang kerabat dari pihak istri. Hubungan kekerabatan orang yang tinggal bersama responden misalnya orangtua istri dan kakak atau adik dari istri. Jumlah anggota rumahtangga turut menentukan jumlah pengeluaran rumahtangga. Biaya untuk pengeluaran rumahtangga berasal dari pendapatan rumahtangga. Rumahtangga dengan pendapatan tinggi belum tentu sejahtera jika terdapat banyak anggota dalam rumahtangga tersebut. Sebaliknya, rumahtangga dengan pendapatan rendah belum tentu tidak sejahtera jika terdapat sedikit anggota dalam rumahtangga tersebut. Oleh karena itu, dapat dipahami mengapa pendapatan rumahtangga tidak menjadi faktor penentu dalam menentukan golongan kesejahteraan rumahtangga. BAB VI PEMBAGIAN KERJA DALAM RUMAHTANGGA Pembagian kerja seksual adalah pembagian kerja yang didasarkan atas jenis kelamin. Di kebanyakan masyarakat ada pembagian kerja seksual di mana beberapa tugas dilaksanakan oleh perempuan dan beberapa tugas lain dilaksanakan oleh laki-laki Saptari dalam Saptari dan Holzner, 1997. Secara umum, pembagian kerja dalam rumah tangga di Indonesia adalah perempuan sebagai pengelola rumahtangga, sedangkan laki-laki sebagai pencari nafkah. Ada dua definisi rumahtangga yang digunakan secara umum Saptari dalam Saptari dan Holzner, 1997. Pertama, rumahtangga sebagai pranata budaya dan sosial yang paling dasar dalam suatu masyarakat. Kedua, rumahtangga sebagai pranata ekonomi paling kecil dengan fungsi-fungsi sebagai berikut: menjalankan kegiatan produksi, penggabungan penghasilan income-pooling dan konsumsi bersama, serta bertempat tinggal bersama. Konsep anggota rumahtangga yang digunakan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang tinggal bersama dalam satu rumah serta makan dari dapur yang sama. Pembagian kerja dalam rumahtangga yang dikaji dalam penelitian ini mencakup kegiatan produktif, kegiatan reproduktif, dan kegiatan sosial kemasyarakatan. Kegiatan produktif atau nafkah yaitu kegiatan yang dilakukan oleh anggota rumahtangga baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan hasil dalam bentuk uang atau barang. Kegiatan reproduktif adalah kegiatan yang bertujuan untuk menjaga kelangsungan rumahtangga serta mendukung kegiatan produktif. Sementara kegiatan sosial kemasyarakatan merupakan kegiatan dimana terdapat saling interaksi sesama manusia yang bertujuan untuk menjalin hubungan yang baik dalam suatu masyarakat. Pembagian kerja dalam rumahtangga di Dusun Jatisari selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 9. di bawah ini: Tabel 7. Pembagian Kerja dalam Rumahtangga No. Jenis Pekerjaan Pelaku Suami Istri Bersama Kegiatan Produktif 1. Mencangkul X 2. Membeli benih X 3. Menanam benih tandurulur X 4. Memupuk ngerabo’ X 5. Menyiram tanaman unu X 6. Menyiangi hama matun X 7. Memanen ngunduh X 8. Mencari rumput ngarit X 9. Membeli pakan ternak X 10. Memberi pakan ternak X 11. Memberi minum ternak X 12. Membersihkan kandang X 13. Menjadi buruh di dalam desa X 14. Menjadi buruh di luar desa X 15. Menjual hasil pertanian X Kegiatan Reproduktif 16. Memasak X 17. Mengasuh anak X 18. Mengantar anak sekolah X 19. Mendampingi anak belajar X 20. Mencuci pakaian X 21. Menyetrika pakaian X 22. Menyapu X 23. Mengepel X 24. Merapikan rumah X 25. Mencuci piring X 26. Belanja kebutuhan di pasar X 27. Belanja kebutuhan di warung X 28. Memperbaiki rumah jika rusak X 29. Memperbaiki peralatan listrik X 30. Pengelolaan keuangan X Kegiatan Sosial Kemasyarakatan 31. Rapat RT X 32. Arisan X 33. Pengajian X 34. Kematian melayat X 35. Menjenguk orang sakit X 36. Menghadiri hajatan X 37. Membantu di hajatan rewang X 38. Siskamling X 39. Kerjabakti X 40. PKK X Keterangan: X : orang yang lebih sering melakukan pekerjaan tersebut

6.1. Kegiatan Produktif

Dokumen yang terkait

Kontribusi Petani Perempuan Terhadap Sosial Ekonomi Keluarga Di Desa Sibangun Mariah Kecamatan Silimakuta Kabupetan Simalungun

8 66 113

Penilaian Masyarakat Desa Terhadap Pemerintahan Desa Dalam Era Otonomi Daerah (Studi kasus : Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta )

2 50 64

Kesetaraan Perempuan Dalam Pengambilan Keputusan Dalam Keluarga Pada Masyarakat Hukum Adat Karo (Studi Di Desa Tiga Panah Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo)

0 48 157

Pengaruh Kontribusi Ekonomi Wanita Bekerja terhadap Pola Pengambilan Keputusan dan Tingkat Kesejahteraan dalam Rumahtangga Nelayan, Kasus Dusun Petoran, Desa Gebang Mekar, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon.

0 10 106

Model Konseptual Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Di Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

0 23 137

PERENCANAAN DRAINASE TERTUTUP DUSUN DUKUH, DESA BANYURADEN, KECAMATAN GAMPING, KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

0 3 25

PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN BUNDER DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN BUNDER DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

1 3 17

ASPEK KULTURAL DAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM CERITA RAKYAT ONGGOLOCO DI DUSUN DUREN, DESA BEJI, KECAMATAN NGAWEN, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ( SEBUAH TINJAUAN FOLKLOR ).

0 2 14

KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DESA BEDOYO, KECAMATAN PONJONG, KABUPATEN GUNUNGKIDUL Nesti Listianingrum nesti.listianingrumyahoo.co.id Sudrajat sudrajatgeoyahoo.com Abstract - KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DESA BEDOYO, KECAMATAN PONJONG, KABUPATEN GUNUNGKIDUL

0 0 8

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU USIA 30-50 TAHUN TENTANG ASAM URAT DI DUSUN JATISARI SAWAHAN PONJONG GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Pendidikan Kesehatan Melalui Small Group Discussio

1 1 18