Kelayakan Usaha TINJAUAN PUSTAKA

utuh terhadap kebutuhan sistem; dan 3 Efektif Effective, sehingga dapat dioperasionalkan Marimin, 2005. Pendekatan kesisteman mengutamakan kajian struktur sistem, baik yang bersifat penjelasan maupun sebagai pendukung bagi penyelesaian persoalan. Kajian sistem dimulai dengan identifikasi terhadap adanya sejumlah kebutuhan, sehingga dapat dihasilkan suatu operasi dari sistem. Dalam pendekatan sistem umumnya telah ditandai dengan : 1 Pengkajian terhadap semua faktor yang berpengaruh dalam rangka mendapatkan solusi untuk mencapai tujuan, dan 2 Adanya model-model untuk membantu pengambilan keputusan lintas disiplin, sehingga permasalahan yang kompleks dapat diselesaikan secara komprehensif Marimin dan Maghfiroh, 2010.

2.4. Kelayakan Usaha

Menurut Umar 2003, studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalisasikan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan. Dalam menilai kelayakan keuangan suatu usaha biasa digunakan metode Payback Period PBP, Break Even Point BEP, Net Present Value NPV dan BC rasio. Metode PBP adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi initial cash investment dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain payback period merupakan rasio antara initial cash investment dengan cash inflow-nya yang hasilnya merupakan satuan waktu. Selanjutnya nilai rasio ini dibandingkan dengan maksimum PBP yang dapat diterima. Jika PBP lebih pendek waktunya dari maximum PBP maka usulan investasi dapat diterima. Metode ini cukup sederhana, sehingga mempunyai kelemahan. Kelemahan utamanya, metode ini tidak memperhatikan konsep nilai waktu dari uang, di samping tidak memperhatikan aliran kas masuk setelah PBP. Jadi pada umumnya metode ini digunakan sebagai pendukung metode lainnya. BEP adalah suatu alat analisa yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar beberapa variabel di dalam kegiatan perusahaan, seperti luas produksi atau tingkat produksi yang dilaksanakan, biaya yang dikeluarkan, serta pendapatan yang diterima perusahaan dari kegiatannya. Pendapatan perusahaan merupakan penerimaan yang dihasilkan dari kegiatan perusahaan sedangkan biaya operasinya merupakan pengeluaran yang juga sebagai kegiatan perusahaan. Biaya operasi ini terbagi atas tiga bagian, yaitu biaya tetap, biaya variabel dan biaya semi-variabel. Persamaan yang dapat digunakan dalam menganalisa pulang pokok adalah : Dimana : Y = jumlah biaya semi variabel a = jumlah biaya tetap b = biaya variabel per unit x = luas produksi tingkat produksi Menurut Umar 2003, setelah menentukan makna dari biaya dan pendapatan serta luas produksi, selanjutnya akan dijelaskan perhitungan pulang pokok secara lengkap sebagai berikut: 1. Keadaan pulang pokok merupakan keadaan dimana penerimaan pendapatan perusahaan total revenue yang disingkat TR adalah sama dengan biaya yang ditanggungnya total cost yang disingkat TC. TR merupakan perkalian antara jumlah unit barang terjual dengan harga satuannya, sedangkan TC merupakan penjumlahan dari biaya tetap dan biaya variabelnya, sehingga rumus pulang pokok dapat ditulis dalam bentuk persamaan berikut : TR= TC atau Q x P = a + bx Dimana: Q = tingkat produksi unit P = harga jual per unit a = biaya tetap b = biaya variabel 2. Perhitungan pulang pokok akan menjadi lebih jelas jika disertai dengan pemakaian grafik. Keadaan pulang pokok tiap perusahaan akan bermacam-macam, besar marginal income dan biaya tetap mempengaruhi tinggi-rendahnya pulang pokok perusahaan. Apabila biaya tetap relatif tinggi sedangkan marginal income relatif rendah, maka pulang pokok akan menjadi tinggi, demikian pula sebaliknya. Keadaan pulang pokok menjadi sedang apabila biaya tetap adalah rendah dan marginal income yang rendah pula atau sebaliknya. BEP menggambarkan kondisi penjualan produk yang harus dicapai untuk melampaui titik impas. Proyek dikatakan impas jika jumlah hasil penjualan produknya pada periode tertentu sama dengan jumlah biaya yang ditanggung, sehingga tidak memberikan laba atau rugi. Total Biaya = Volume penjualan unit x Harga Jual Rp Volume penjualan saat BEP dapat dihitung dengan persamaan: NPV yaitu selisih antara present value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih aliran kas operasional maupun aliran kas terminal di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang, perlu ditentukan tingkat bunga relevan Umar, 2003. Dimana : CFt = aliran kas pertahun pada periode t I = investasi awal pada tahun 0 K = suku bunga discount rate Dengan kriteria penilaian: 1. Jika NPV 0, maka usulan proyek diterima 2. Jika NPV 0, maka usulan proyek ditolak 3. Jika NPV = 0, nilai perusahaan tetap walau usulan proyek diterima ataupun ditolak. Metode rasio manfaat dan biaya benefit costs ratio analysis atau lebih dikenal dengan istilah BC Ratio. Metode BC Ratio pada dasarnya menggunakan data ekivalensi nilai sekarang dari penerimaan dan pengeluaran, yang dalam hal ini BC Ratio merupakan perbandingan antara nilai sekarang dan penerimaan atau pendapatan yang diperoleh dari kegiatan investasi dengan nilai sekarang dari pengeluaran biaya selama investasi tersebut berlangsung dalam kurun waktu tertentu. Kriteria kelayakannnya adalah bila nilai BC Ratio 1 dan dirumuskan dengan:

2.5. Manajemen Strategi