Manajemen Strategi TINJAUAN PUSTAKA

Dengan kriteria penilaian: 1. Jika NPV 0, maka usulan proyek diterima 2. Jika NPV 0, maka usulan proyek ditolak 3. Jika NPV = 0, nilai perusahaan tetap walau usulan proyek diterima ataupun ditolak. Metode rasio manfaat dan biaya benefit costs ratio analysis atau lebih dikenal dengan istilah BC Ratio. Metode BC Ratio pada dasarnya menggunakan data ekivalensi nilai sekarang dari penerimaan dan pengeluaran, yang dalam hal ini BC Ratio merupakan perbandingan antara nilai sekarang dan penerimaan atau pendapatan yang diperoleh dari kegiatan investasi dengan nilai sekarang dari pengeluaran biaya selama investasi tersebut berlangsung dalam kurun waktu tertentu. Kriteria kelayakannnya adalah bila nilai BC Ratio 1 dan dirumuskan dengan:

2.5. Manajemen Strategi

Perumusan strategi merupakan suatu tahapan yang penting dalam pencapaian tujuan perusahaan. Setiap organisasi atau perusahaan akan merumuskan strategi yang berbeda, sesuai dengan tujuan dan kondisi masing-masing. Strategi perusahaan adalah rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana sebuah perusahaan dalam mencapai misi dan tujuannya. Perumusan strategi terangkum dalam suatu manajemen strategis. Menurut David 2008, manajemen strategik adalah seni atau ilmu untuk memformulasikan, mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya. Manajemen strategik berfokus pada mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuanganakuntansi, produksioperasi dan pengembangan, dan sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi. Manajemen strategis merupakan serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang dan sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk mengembangkan usahanya. David 2006 menyatakan bahwa proses manajemen strategik terdiri atas tiga tahap, yaitu formulasi strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. Formulasi strategi termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan. Isu formulasi strategi mencakup bisnis apa yang akan dimasuki, bisnis apa yang harus ditinggalkan, bagaimana mengalokasikan sumber daya, apakah harus melakukan ekspansi atau diversifikasi bisnis, apakah harus memasuki pasar internasional, apakah harus bergabung atau membentuk joint venture dan bagaimana menghindari pengambilalihan secara paksa. Karena tidak ada organisasi perusahaan yang memiliki sumber daya tidak terbatas, maka penyusun strategi harus memutuskan alternatif strategi mana yang akan memberikan keuntungan terbanyak. Implementasi strategi mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dijalankan. Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya yang mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi efektif dan mengarahkan usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi dan menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi David, 2006. David 2006 juga menyatakan bahwa evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen strategik yang digunakan sebagai alat utama untuk mendapatkan informasi mengenai pelaksanaan strategi. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa datang karena faktor internal dan eksternal secara konstan berubah. Tiga aktivitas dasar evaluasi strategi adalah 1 meninjau ulang faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi saat ini, 2 mengukur kinerja dan 3 mengambil tindakan korektif. Evaluasi dibutuhkan karena kesuksesan hari ini tidak menjamin kesuksesan di hari esok. David 2006 menyebutkan bahwa manajemen strategik adalah tentang mendapatkan dan mempertahankan keunggulan kompetitif competitive advantage. Terminologi ini dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan dengan sangat baik oleh sebuah perusahaan dibandingkan dengan pesaingnya. Ketika sebuah perusahaan dapat melakukan sesuatu dan perusahaan lain tidak dapat, atau memiliki sesuatu yang diinginkan pesaingnya, hal tersebut menggambarkan keunggulan kompetitif. Memiliki dan menjaga keunggulan kompetitif sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang dari suatu perusahaan. Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi tentang pesaing merupakan hal yang penting untuk keberhasilan formula strategi. Menurut Porter 1993, Model Lima Kekuatan Porter Porter’s Five- Forces Model tentang analisis kompetitif adalah pendekatan yang digunakan secara luas untuk mengembangkan strategi dalam banyak industri. Hakikat persaingan suatu industri dapat dilihat sebagai kombinasi atas lima kekuatan yaitu 1 persaingan antar perusahaan sejenis, 2 kemungkinan masuknya pesaing baru, 3 potensi pengembangan produk substitusi, 4 kekuatan tawar-menawar penjualpemasok dan 5 kekuatan tawar-menawar pembelikonsumen. Gambar 1. Model lima kekuatan Porter Pada dasarnya, mengembangkan strategi bersaing adalah mengembangkan formula umum mengenai bagaimana bisnis akan bersaing, apa seharusnya yang menjadi tujuannya, dan kebijakan apa yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Strategi bersaing adalah kombinasi antara akhir tujuan yang diperjuangkan oleh perusahaan dengan alat kebijakan dimana perusahaan berusaha sampai ke sana. Porter menggambarkan strategi bersaing secara lengkap dalam roda strategi bersaing. Roda strategi bersaing merupakan suatu alat untuk menggambarkan aspek-aspek pokok dari startegi persaingan perusahaan dalam satu halaman. Di pusat roda adalah tujuan-tujuan perusahaan, yang merupakan definisi secara luas mengenai bagaimana perusahaan ini ingin bersaing serta sasaran-sasaran ekonomis dan non-ekonomisnya yang spesifik. Jari-jari roda adalah kebijakan-kebijakan operasi pokok dengan mana perusahaan berusaha mencapai tujuan-tujuan tersebut Porter, 1993. Gambar 2. Roda strategi bersaing Dalam menyusun strategi bersaing melibatkan pertimbangan dari empat faktor utama yang menentukkan batas-batas apa yang akan dapat dicapai oleh perusahaan. Kekuatan dan kelemahan adalah profil dari kekayaan serta ketrampilan relatif dibandingkan dengan para pesaingnya, termasuk di dalamnya sumber daya keuangan, pasar, teknologikal, identifikasi merek dan lain-lain. Nilai-nilai pribadi organisasi dan motivasi- motivasi serta harapan-harapan dari para eksekutif utama dan orang-orang yang harus melaksanakan strategi yang ditetapkan. Kekuatan dan kelemahan dikombinasikan dengan nilai-nilai yang menumbuhkan batasan-batasan internal bagi suatu perusahaan terhadap strategi bersaing bagi suatu perusahaan. Batas-batas eksternal disebutkan oleh industri dan lingkungan yang lebih luas. Peluang-peluang dan kendala-kendala industri akan menimbulkan lingkungan persaingan yang didalamnya mengandung risiko- risiko maupun hasil-hasil yang potensional. Harapan-harapan masyarakat luas akan berdampak terhadap perusahaan, antara lain 1 Kebijakan pemerintah, 2 Perhatian-perhatian sosial, 3 Harapan-harapan yang berkembang dan lain sebagainya. Keempat faktor tersebut harus dipertimbangkan sebelum suatu bisnis menetapkan tujuan-tujuan serta kebijakan-kebijakan yang dapat ditetapkan secara realistis. Gambar 3. Konteks dimana strategi bersaing dirumuskan

III. METODE KAJIAN