Analisis Sedimen Permukaan Dasar Laut

backscatter menggambarkan ketidakberaturan dasar laut yang mengalami ensonifikasi Simons Snellen 2009. 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Hasil penelitian menggunakan sistem single beam dengan instrumen Cruzpro PcFF80 PC Fishfinder di perairan Kepulauan Seribu menunjukkan bahwa nilai SS untuk substrat pasir berkisar antara -18.68 dB hingga -17.39 dB, substrat pasir berlanau antara -23.25 dB hingga -19.32 dB, dan substrat pasir berliat sebesar -19.83 dB. Hasil perhitungan nilai echo level EL pada penggunaan source level SL sebesar 163 dB menunjukkan bahwa untuk substrat pasir berkisar antara 131.4 dB hingga 138.2 dB, substrat pasir berlanau antara 133.5 dB hingga 135.4 dB, dan substrat pasir berliat sebesar 136.5 dB. Karakteristik fisik sedimen dasar perairan yang terukur seperti tekstur, porositas, dan densitas merupakan faktor yang mempengaruhi besarnya nilai acoustic backscattering strength dasar perairan. Hasil penelitian menggunakan sistem multi beam dengan instrumen Elac Seabeam 1050D MBES di perairan Teluk Buyat menunjukkan bahwa nilai SS dasar perairan untuk substrat pasir lanauan berkisar antara -24.26 dB hingga - 20.56 dB dan substrat lanau pasiran antara -25.12 dB hingga -24.30 dB. Adanya perbedaan nilai acoustic backscattering strength pada tipe substrat yang sama, yang terletak pada lokasi perairan yang berbeda disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain : frekuensi alat yang digunakan, sifat-sifat fisis dasar perairan, komposisi partikel penyusun sedimen dasar perairan, konfigurasi sonar jarak, beamwidth, kecepatan rambat gelombang akustik dalam kolom air faktor oseanografis perairan, serta geometri pengukuran.

5.2 Saran

Penelitian ini menggunakan dua sistem instrumen yang berbeda single beam dan multi beam echo sounder, yang dilakukan pada dua lokasi perairan yang berlainan. Untuk mendapatkan nilai hasil perbandingan yang lebih mendekati kebenaran, disarankan untuk melakukan penelitian pada satu lokasi perairan yang sama, dan dalam waktu yang bersamaan. Pengambilan data sampling sedimen sebagai ground truth perlu diperbanyak, yang bisa mewakili seluruh area penelitian, baik pada penggunaan