Absorption Loss Perambatan Gelombang Akustik

meliputi refleksi pemantulan, transmisi pembiasan, dan scattering hamburan Lurton 2002.

2.4.1 Refleksi dan Transmisi

Proses refleksi dan transmisi gelombang akustik yang mengenai dasar perairan mengikuti hukum Snell-Descartes, sin θ₁ c 1 = sin θ 2 c 2 dimana besarnya sudut datang sama dengan sudut pantul θ₁, dan gelombang yang ditransmisikan akan merambat dalam arah yang berbeda dengan gelombang datang θ ......................................................................... 9 2 , sesuai dengan perubahan kecepatan suara yang terjadi dari medium pertama c 1 ke medium kedua c 2 Gambar 4. Sumber : Lurton 2002 Gambar 4 Refleksi dan transmisi gelombang akustik pada bidang batas antara dua medium. Amplitudo dari gelombang refleksi dan transmisi ditunjukkan oleh koefisien refleksi V dan koefisien transmisinya W yang memiliki keterkaitan W = 1 + V. Menurut Lurton 2002, gelombang akustik yang merambat dengan sudut datang θ₁ dari medium pertama dengan densitas ρ 1 dan kecepatan suara c 1 menuju medium kedua dengan densitas ρ 2 dan kecepatan suara c 2 V θ₁ = , akan memiliki nilai V dan W sesuai dengan persamaan, W θ₁ = .......................................................... 10 Pada kasus normal incidence dimana sudut datang vertikal θ₁ = 0, maka persamaan 10 akan menjadi, V θ₁ = 0 = W θ₁ = 0 = ............................................................................. 11 dimana Z = ρc adalah besaran impedansi akustik acoustic impedance medium yang bersangkutan. Apabila acoustic impedance medium yang kedua nilainya jauh lebih besar atau jauh lebih kecil, bila dibandingkan dengan medium yang pertama, maka praktis tidak terjadi kehilangan energi. Koefisien refleksi akan mendekati nilai V = 1 , atau V = - 1 , tidak terpengaruh oleh besarnya sudut datang. Dalam akustik bawah air, permukaan pada bidang batas air dengan udara dapat dianggap sebagai reflektor yang sempurna, karena kontras impedance antara kedua medium mendekati 3x . Kontras impedance antara air dengan hard sediment dan c 2

2.4.2 Reverberation

1800 ms hanya sekitar 2.4 sehingga bukan merupakan reflektor yang sempurna. Jackson dan Richardson 2007 menyatakan bahwa refleksi dasar laut pada vertical incidence telah menjadi cara yang penting dalam pengklasifikasian sedimen. Gelombang akustik yang ditransmisikan ke bawah permukaan laut akan mengalami hamburan scattering yang disebabkan oleh organisme laut, material- material yang terdistribusi dalam laut, struktur tidak homogen dalam air laut, seperti halnya refleksi oleh permukaan dan dasar laut. Bagian dari energi akustik awal yang mengenai suatu obyek dan dipantulkan kembali ke sumber dinamakan backscattering Waite 2002. Dalam bidang akustik bawah air dikenal istilah reverberation, merujuk pada semua energi akustik yang dikembalikan ke sistem sonar, yang berasal dari segala sesuatu selain echo dari target yang diinginkan. Reverberation merupakan salah satu proses penting yang mempengaruhi sinyal akustik bawah air. Backscattering merupakan bagian dari reverberation Lurton 2002. Gambar 5 menjelaskan tipe-tipe reverberation.