Pengetahuan dan pemanfaatan tumbuhan pangan oleh masyarakat

29 Gambar 7 Persentase status tumbuhan pangan. Tumbuhan pangan yang dibudidayakan oleh masyarakat adalah tumbuhan yang sering dikonsumsi. Pekarangan rumah menjadi tempat untuk membudidayakan tumbuhan yang sering dimanfaatkan masyarakat. Tumbuhan tersebut meliputi pepaya, pisang, bawang, cabe dan lain-lain. Tumbuhan pangan yang dimanfaatkan dan berasal dari hutan diantaranya sukun Artocarpus communis , bambu Gigantochloa apus, canar Smilax macrocarpa dan lain- lain.

5.2.2 Pengetahuan dan pemanfaatan tumbuhan pangan oleh masyarakat

Berdasarkan Sunarti et al. 2007, tumbuhan pangan dikelompokkan menjadi 4 kelompok berdasarkan pemanfaatannya yaitu kelompok buah-buahan, sayur-sayuran, sereal dan umbi-umbian. Kelompok sayur-sayuran adalah kelompok tumbuhan yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebanyak 41 spesies, kelompok buah-buahan 34 spesies, kelompok sereal 2 spesies dan umbi 2 spesies Tabel 11. Tabel 11 Pengelompokkan spesies tumbuhan pangan berdasarkan manfaat No Manfaat Jumlah spesies Contoh spesies 1 Kelompok umbi-umbian 2 Singkong dan taleus 2 Kelompok sereal 2 Padi dan jagung 3 Kelompok buah-buahan 34 Canar, papaya, kemang, dll. 4 Kelompok sayur-sayuran 41 Kukuk, oyong, bunut, bolostrok, dll.

5.2.2.1 Kelompok sayur-sayuran

Sayur-sayuran merupakan sumber makanan yang mengandung gizi lengkap dan sehat. Sayuran sebagai sumber karbohidrat, vitamin dan mineral. Masyarakat Sunda memiliki kebiasaan suka memakan sayuran segar tanpa diolah dan dengan diolah yaitu direbus yang disebut lalaban. Sayuran yang dikonsumsi dalam Budidaya 78 liar 22 30 bentuk segar mengandung zat gizi dan atau metabolit sekunder lebih baik daripada sayuran yang tidak segar. Meskipun demikian, bukan berarti sayuran yang tidak segar tidak mengandung gizi dan atau metabolit sekunder yang dibutuhkan tubuh. Sayuran mengandung serat pangan yang tinggi untuk mencegah sembelit, diabetes mellitus dan tekanan darah tinggi Anonymous 2003 diacu dalam Alsuhendra 2004. Lalaban biasa dimakan bersamaan dengan sambal terasi atau garam cabai. Daun pepaya merupakan salah satu daun yang dijadikan sebagai sumber pangan dengan cara dilalab. Daun pepaya yang dicocol dengan sambal terasi atau garam-cabai akan hilang rasa pahit papain dan sepat tanin daun itu sehingga rasa manis. Selain karena taninnya mengendap, diduga juga terbentuk glikosida yang rasanya manis karena bereaksi dengan garam dan tanin bisa melunturkan getah Fakhrurrozi 2011. Spesies yang sering dimakan dan melimpah yaitu daun singkong Manihot utilissima. Daun singkong Manihot utilissima dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pelengkap karbohidrat dengan cara dilalab. Dilalab dengan cara direbus kemudian langsung dimakan atau diolah menjadi sayur tumis. Selain itu, sayuran yang dihasilkan tidak hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari tetapi juga dipasarkan. Buah juga merupakan sumber pangan yang banyak dimanfaatkan. Akan tetapi tumbuhan penghasil buah sebagian besar merupakan tumbuhan yang dapat dipanen secara berkala setiap berbuah. Untuk mendapatkan buah pada musim berbuah, membutuhkan waktu yang lama antara jarak penanaman sampai tumbuhan tersebut berbuah. Kebutuhan gizi masyarakat akan terpenuhi jika manfaat dari spesies tumbuhan pangan dimanfaatkan secara optimal. Suku Fabaceae atau polong-polongan merupakan salah satu sumber protein dan lemak, selain itu dimanfaatkan juga sebagai sayuran. Spesies yang dimanfaatkan yaitu jaat Psophocarpus tetragonolobus, jengkol Pithecolobium lobatum , kacang panjang Phaseolus radiates, dan kacang suuk Arachis hypogaea . Jenis tumbuhan yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat salah satunya jaat Gambar 8. Jaat biasa ditanam oleh masyarakat di pagar pembatas kebun 31 atau sawah. Di antara tanaman sayuran tropis, jaat tergolong unik karena mempunyai banyak manfaat multifungsi. Gambar 8 Jaat Psophocarpus tetragonolobus. Polongnya merupakan sumber protein, karbohidrat dan vitamin A, dapat dikonsumsi sebagai lalaban, sup dan kari. Polong muda dapat direbus, dikeringkan atau dipanggang. Multifungsi lain tumbuhan jaat adalah sebagai tumbuhan penutup tanah dan pupuk hijau karena memiliki pertumbuhan yang cepat dan termasuk sebagai tumbuhan pengikat nitrogen dari udara yang baik. Dengan demikian, budidaya jaat ini hampir tidak memerlukan pemupukan N. Selain berfungsi sebagai penyubur tanah, tanaman jaat berpotensi sebagai bahan baku ternak, obat dan pengendali erosi pada lahan kering Krisnawati 2010.

5.2.2.2 Kelompok buah-buahan

Buah merupakan sumber gula dan karbohidrat lain, vitamin, mineral dan lemak. Jenis buah yang biasa dimanfaatkan masyarakat yaitu pepaya Carica papaya , pisang Musa paradisiacal dan sebagainya. Buah tersebut diperoleh di kebun dan pekarangan. Jenis tumbuhan buah yang berasal dari hutan diantaranya hareeus Rubus moluccanus dan canar Smilax macrocarpa. Tumbuhan penghasil sumber vitamin terdiri dari buah-buahan yang dimanfaatkan masyarakat bervariasi. Tumbuhan penghasil buah yang banyak ditemukan yaitu pohon pala Myristica fragrans. Hampir di setiap pekarangan rumah masyarakat Kampung Sinarwangi terdapat pohon pala Myristica fragrans. Setiap menjelang hari raya idul fitri maupun hari raya lainnya masyarakat memanfaatkan buah pala untuk dijadikan manisan pala. Selain pala, buah-buahan yang sering dimakan oleh masyarakat diantaranya kelapa Cocos nucifera, pepaya Carica papaya, jambu klutuk Psidium guajava, dan jeruk bali Citrus maxima. 32 Buah yang dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat yaitu sukun Artocarpus communis. Sukun dimanfaatkan sebagai makanan kecil dengan cara digoreng, direbus atau dikukus. Sukun dapat dijadikan sebagai bahan pangan alternatif karena keberadaannya tidak seiring dengan pangan konvensional, artinya keberadaan pangan ini dapat menutupi kekosongan produksi pangan utama konvensional pada bulan Januari, Februari dan September, dimana pada bulan-bulan tersebut terjadi paceklik Maruhum Yuliantini 1991 tanaman sukun sangat mudah dikembangkan karena teknik budidaya sukun relative mudah, dapat tumbuh di lahan marjinal dan tahan terhadap kemarau panjang Sturrock 1940 diacu dalam Manullang Yohani 1995. Gambar 9 Sukun. Menurut Manullang dan Yohani 1995 menyebutkan kandungan karbohidrat tepung sukun setara dengan kandungan karbohidrat tepung beras tetapi lebih tinggi dari kandungan karbohidrat tepung terigu. Basrin dan Nasser 2012 juga menyebutkan buah sukun bisa digunakan sebagai makanan diet karena kandungan kalorinya sangat rendah. Kandungan nutrisinya mempunyai potensi yang baik untuk dikembangkan sebagai salah satu makanan pokok pendamping beras. Kandungan vitamin dan mineral buah sukun lebih lengkap dibandingkan dengan beras, namun kalorinya lebih rendah sehingga dapat digunakan sebagai sumber pangan lokal. Kelapa merupakan salah satu tumbuhan pangan yang banyak dimanfaatkan sebagai buah. Air kelapa mempunyai potensi yang baik untuk dibuat menjadi minuman fermentasi, karena kandungan zat gizinya, kaya akan nutrisi yaitu gula, protein, lemak dan relatif lengkap sehingga sangat baik untuk pertumbuhan bakteri penghasil produk pangan. Air kelapa mengandung sejumlah zat gizi, yaitu protein 0,2 , lemak 0,15, karbohidrat 7,27 , gula, vitamin, elektrolit dan 33 hormon pertumbuhan. Kandungan gula maksimun 3 gram per 100 ml air kelapa. Jenis gula yang terkandung adalah sukrosa, glukosa, fruktosa dan sorbitol. Gula- gula inilah yang menyebabkan air kelapa muda lebih manis dari air kelapa yang lebih tua Warisno 2004. Berdasarkan informasi dari masyarakat terdapat jenis tumbuhan pangan yang dahulu banyak dimanfaatkan yaitu buah canar Smilax macrocarpa Gambar 10. Buah canar merupakan tumbuhan liar yang berada di sekitar hutan Gunung Salak. Namun sekarang ini pemanfaatan tumbuhan ini sudah jarang dilakukan oleh masyarakat karena keberadaann di alam sudah berkurang dan belum adanya budidaya terhadap tumbuhan ini. Canar merupakan tumbuhan khas Jawa Barat. Sampai saat ini, tumbuhan canar dilaporkan keberadaannya di Indonesia hanya di daerah Jawa Barat. Dengan demikian tumbuhan ini merupakan tumbuhan endemik Jawa Barat terutama di Kawasan Hutan Gunung Salak. Sumber : Suwena 2006 a b Gambar 10 Buah canar masak panen a yang biasa dipanen dan dijual petani dan buah hasil olahan b yang diperdagangkan. Habitat tumbuh canar Smilax macrocarpa adalah ekosistem hutan produksi dan hutan alam pada ketinggian ± 800 m di atas permukaan laut. Tipe iklim A Schmidt Ferguson, jenis tanah asosiasi andosol, latosol, dan regusol. Canar termasuk tumbuhan liana, panjang 5 - 15 m, bunga uniseksual dan bergerombol, buah bergerombol pada setiap tangkai dengan jumlah 10 - 15 buah. Berat buah pada saat masak panen berkisar 12 - 4 g, berat buah masak fisiologis berkisar 9 - 12 g. Buah masak terdiri atas 2 - 3 biji dengan berat rata-rata 0,15 – 0,21 g. Warna buah siap panen mentah hijau muda sedangkan pada saat masak fisiologis biru tua keunguan. Biji buah pada saat masak fisiologis bertekstur keras 34 berbentuk lempengan-lempengan. Perbanyakan tumbuhan dapat dilakukan dengan biji dan tunggul stump. Hasil buah canar dapat mencapai 500 kgrumpun. Buahnya dapat diolah menjadi manisan dan asinan. Keunggulan tumbuhan ini yang dimiliki diantaranya: kandungan kalsium Ca yang tinggi 0,30, kandungan tannin positif sangat kuat dan saponin positif kuat sebagai bahan industry Suwena 2006.

5.2.2.3 Kelompok sereal

Sereal adalah biji masak dan kering dari keluarga rumput-rumputan Poaceae yang kaya akan pati karbohidrat dan juga mengandung lemak, protein, mineral dan vitamin Anonim 1990 diacu dalam Sunarti et al. 2007. Jenis dari suku Poaceae yang dimanfaatkan yaitu padi Oryza sativa dan jagung Zea mays .

5.2.2.4 Kelompok umbi-umbian

Umbi-umbian juga merupakan sumber karbohidrat. Spesies tumbuhan pangan jenis umbi-umbian meliputi taleus Colocasia esculenta, singkong Manihot utilissima. Spesies tumbuhan penghasil karbohidrat selain dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai makanan pokok, juga menjadi makanan sampingan atau sebagai cemilan menjadi kue dan makanan kering. Masyarakat mendapatkan tumbuhan penghasil karbohidrat tersebut dari hasil tumbuhan yang sudah dibudidaya. Taleus yang dimanfaatkan oleh masyarakat berada di pekarangan dan liar. Bagian yang dimanfaatkan dari taleus yaitu umbi nya dan bagian batangnya. Umbi taleus dimanfaatkan dengan cara digoreng, direbus dan dikukus. Bagian batang umbi taleus dimanfaatkan sebagai sayur, masyarakat biasa menyebutnya sayur lompong. Sayur diolah dengan cara bagian batang dipotong sebesar ibu jari, dicuci dan diolah menggunakan bumbu seperti laja, bawang merah, terasi dan asem. 35 Gambar 11 Taleus Colocasia esculenta. Gambar 12 Umbi taleus. Gambar 13 Batang taleus yang disayur lompong. 5.3 Keanekaragaman Tumbuhan Obat 5.3.1 Tumbuhan obat