Kearifan lokal dan upaya konservasi tumbuhan

44 kalsium, fosfor, besi, vitamin A, vitamin C dan vitamin B1. Tubuh manusia sangat memerlukan kalsium untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang dan gigi pada masa pertumbuhan anak-anak hingga remaja, pada saat hamil dan selama masa menyusui. Kecukupan kebutuhan kalsium dapat mencegah pengapuran pada tulang osteoporosis pada usia dewasa. Pekarangan rumah menjadi tempat yang strategis bagi masyarakat untuk menanam sayuran walaupun tidak selengkap di kebun atau sayur yang jenisnya banyak ditanam, akan tetapi menanam sayuran di pekarangan juga dapat mempermudah masyarakat dalam memperoleh sayuran. Tumbuhan penghasil sayuran yang ditanam di pekarangan yaitu kacang panjang Phaseolus radiatus, gambas atau labu siam Sechium edule. Selain itu pekarangan pun ditanam tumbuhan penghasil bumbu seperti bawang merah Allium cepa dan cabe rawit Capsicum frutescens. Masyarakat ada yang memanfaatkan daun kelingsir Gynura sarmentosa untuk sayuran. Daun kalingsir Gynura sarmentosa merupakan tumbuhan obat yang bermanfaat untuk mengobati kencing batu atau memperlancar buang air kecil. Masyarakat pada awalnya hanya mencoba menggunakan daun kalingsir Gynura sarmentosa yang dimasak sebagai sayur pelengkap mie rebus. Ternyata daun kalingsir Gynura sarmentosa memiliki rasa yang mirip seperti daun caisin. Berawal dari sebagai pelengkap mie rebus namun daun kalingsir Gynura sarmentosa ini menjadi sayuran yang banyak dimanfaatkan.

5.5 Praktek Konservasi Masyarakat Kampung Sinarwangi

5.5.1 Kearifan lokal dan upaya konservasi tumbuhan

Kearifan tradisional mengandung tiga unsur penting. Pertama, nilai religius dan etika sosial yang mendasari praktek-praktek pengelolaan sumber daya hayatinya. Kedua, normaaturan adat yang mengatur hubungan antar komunitas dan lingkungan alamnya. Ketiga, pengetahuan lokal dan keterampilan yang diperoleh dari pengalaman empirik berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus tahun mengelola sumber daya hayati dan lingkungannya. Kesemuanya ini merupakan satu kesatuan sistem yang melandasi tatanan kehidupan sosial, budaya, ekonomi dan politik komunitas masyarakat. Sumber daya hayati merupakan bagian dari kebudayaan komunitas masyarakat. Pemanfaatan dan kelestarian Sumber daya 45 hayati ini sangat erat kaitannya dengan kearifan tradisional yang dimiliki oleh komunitas tersebut. Sudah banyak studi yang menunjukkan bahwa masyarakat adat di Indonesia secara tradisional berhasil menjaga dan memperkaya keanekaragaman hayati alami. Hal ini merupakan suatu realitas bahwa masyarakat masih memiliki kearifan tradisional yang kuat. Sistem-sistem lokal ini berbeda satu sama lain sesuai kondisi budaya dan tipe ekosistem setempat. Mereka umumnya memiliki sistem pengetahuan dan pengelolaan sumberdaya lokal yang diwariskan dan ditumbuhkembangkan terus menerus secara turun menurun. Melakukan konservasi tumbuhan tentunya merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan konservasi sumber daya alam hayati secara keseluruhan. Masyarakat Kampung Sinarwangi merupakan Suku Sunda. Dalam masyarakat sunda dikenal dengan mitos Nyi Pohaci yang dilambangkan sebagai dewi padi. Nyi Pohaci yang menyimbolkan padi berasal dari kata Sundakuno, pwahaci yang berarti sumber kehidupan. Mitologi Sunda mengandung filsafat atau struktur pemikiran masyarakatnya, dari mitologi inilah masyarakat sunda sangat menghargai keanekaragaman hayati yang dijadikan sebagai sumber bahan pangan demi kelangsungan hidup. Mitologi Nyi Pohaci mengajarkan bahwa semua tanaman memberikan manfaat hidup kepada manusia. Jadi, mitos Nyi Pohaci mengandung hasil renungan pemikiran manusia Sunda lama tentang bagaimana asal-usul dan segala macam tumbuhan yang amat bermanfaat bagi masyarakat Sunda dan semua itu diperlukan orang Sunda setiap hari bagi kepentingan kelangsungan hidupnya.

5.5.2 Kegiatan budidaya tumbuhan