BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tumbuhan Pangan dan Obat
2.1.1 Tumbuhan pangan
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, tumbuhan pangan adalah segala sesuatu yang tumbuh, hidup, berbatang, berakar, berdaun, dan dapat dimakan atau
dikonsumsi oleh manusia. Bahan pangan yang dimaksud adalah makanan pokok, tambahan, minuman, bumbu masakan, dan rempah-rempah Saepuddin 2005
diacu dalam Fakhrozi 2009. Pangan diartikan sebagai segala sesuatu yang bersumber dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah.
Pangan diperuntukkan bagi konsumsi manusia sebagai makanan atau minuman, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan-bahan kain yang
digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan atau minuman.
Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, selain sandang dan papan. Ada dua macam bahan pangan, yaitu bahan pangan hewani dan nabati
tumbuh-tumbuhan. Bahan pangan nabati ada yang berasal dari tumbuhan rendah dan tumbuhan tingkat tinggi. Bahan pangan yang berasal dari tumbuhan tingkat
tinggi dapat diperoleh dari hasil hutan berupa buah-buahan, dedaunan, dan biji- bijian Sunarti et. al. 2007.
Komoditas pangan harus mengandung zat gizi yang terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan
kesehatan manusia. Kelompok tanaman budidaya yang tergolong komoditas ini meliputi kelompok tanaman pangan, tanaman holtikultura nontanaman hias dan
kelompok tanaman lain penghasil bahan baku produk yang memenuhi batasan pangan. Batasan untuk tanaman pangan adalah kelompok tanaman sumber
karbohidrat dan protein. Namun secara sempit, tanaman pangan biasanya dibatasi pada kelompok tanaman yang berumur semusim. Batasan ini di masa mendatang
harus diperbaiki karena akan menyebabkan sumber karbohidrat tanpa dibatasi pada kelompok tanaman semusim Purwono Purnamawati 2007.
4
2.1.2 Tumbuhan obat
Menurut Departeman Kesehatan RI dalam surat keputusan Menteri Kesehatan No.149SKMenkesIV1978 disebutkan bahwa tumbuhan obat adalah
tanamanbagian tanaman yang digunakan sebagai bahan obat tradisional atau jamu, atau sebagai bahan pemula bahan baku obat prokursor, atau tanaman yang
diekstraksi dan ekstrak tanaman tersebut digunakan sebagai obat Kartikawati 2004.
Zuhud et al. 2004 mengelompokkan tumbuhan obat menjadi 3, yaitu 1 Tumbuhan obat tradisional, yaitu spesies tumbuhan yang diketahui dan dipercaya
oleh masyarakat mempunyai khasiat obat dan telah digunakan sebagai bahan baku obat tradisional; 2 Tumbuhan obat modern, yaitu spesies tumbuhan yang secara
ilmiah telah dibuktikan mengandung senyawa atau bahan bioaktif dan penggunaanya dapat dipertanggungjawabkan secara medis; dan 3 Tumbuhan
potensial, yaitu spesies tumbuhan yang diduga mengandung senyawa atau bahan bioaktif yang berkhasiat obat tetapi belum secara ilmiah atau penggunaannya
sebagai bahan obat tradisional sulit ditelusuri. Penggunaan tumbuhan sebagai obat tradisional dapat disebabkan oleh beberapa alasan, yaitu karena percaya dan
untung-untungan. Menurut Aliadi dan
Roemantyo 1994, berdasarkan intensitas
pemanfaatannya, masyarakat pemanfaat tumbuhan obat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu : 1 Kelompok masyarakat asli yang hanya menggunakan
pengobatan tradisional. Masyarakat ini umumnya tinggal di pedesaan atau daerah terpencil yang tidak memiliki sarana dan prasarana kesehatan. Cara pengobatan
sangat dipengaruhi oleh adat dan tradisi setempat, 2 Kelompok masyarakat yang menggunakan pengobatan tradisional dalam skala keluarga. Masyarakat ini
umumnya tinggal di daerah pedesaan dengan sarana dan prasarana kesehatan yang terbatas, 3 Kelompok industriawan obat tradisional.
2.2 Kajian Pemanfaatan Tumbuhan Pangan dan Obat