7 2.
Kearifan tradisional yang juga berarti pengetahuan tradisional, lebih bersifat praksis mencakup bagaimana memperlakukan setiap kehidupan di alam
dengan baik. 3.
Kearifan tradisional lebih bersifat holistik karena menyangkut pengetahuan dan pemahaman tentang seluruh kehidupan dengan segala relasinya di alam
semesta. 4.
Berdasarkan kearifan tradisional masyarakat adat juga memahami semua aktivitasnya sebagai aktivitas moral.
Tradisi berarti adat kebiasaan yang turun temurun dari nenek moyang yang masih dijalankan oleh masyarakat tetapi bersifat hukum yang tidak tertulis.
Tradisional berarti bersifat adat kebiasaan yang turun temurun, hasil kreatifitas dan uji coba secara terus menerus dengan inovasi internal dan eksternal dalam
usaha menyesuaikan dengan kondisi baru.
2.4 Ketahanan Pangan Lokal
Pangan lokal adalah pangan yang diproduksi dan dikembangkan sesuai dengan potensi sumberdaya wilayah dan budaya setempat. Pangan lokal
merupakan yang sudah dikenal, mudah diperoleh, beragam jenisnya, bukan diimpor dan dapat diusahakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau dijual.
Setiap daerah memiliki keunggulan pangan lokal yang berbeda sesuai dengan tingkat produksi dan konsumsi. Saat ini, pangan lokal merupakan komoditi yang
penting untuk dikembangkan dengan tujuan meningkatkan mutu dan citra nya termasuk hasil olahannya, baik produk jadi atau setengah jadi. Hasil
pengembangan tersebut nantinya akan dapat dihasilkan aneka produk olahan pangan lokal yang berkualitas. Upaya pengembangan juga diharapkan akan
meningkatkan konsumsi pangan lokal yang beragam dan memenuhi gizi Bimas Kesehatan Pangan 2004.
Dalam Undang Undang No : 7 tahun 1996 tentang pangan, ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin
dari ketersediaan yang cukup, baik dalam jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau. Dari pengertian tersebut, tersirat bahwa upaya mewujudkan
ketahanan pangan nasional harus lebih dipahami sebagai pemenuhan kondisi kondisi : 1 Terpenuhinya pangan dengan kondisi ketersediaan yang cukup,
8 dengan pengertian ketersediaan pangan dalam arti luas, mencakup pangan yang
berasal dari tanaman, ternak dan ikan dan memenuhi kebutuhan atas karbohidrat, vitamin dan mineral serta turunan, yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan
kesehatan manusia. 2 Terpenuhinya pangan dengan kondisi aman, diartikan bebas dari pencemaran biologis, kimia, dan benda lain yang lain dapat
mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia, serta aman untuk kaidah agama. 3 Terpenuhinya pangan dengan kondisi yang merata,
diartikan bahwa distribusi pangan harus mendukung tersedianya pangan pada setiap saat dan merata di seluruh tanah air. 4 Terpenuhinya pangan dengan
kondisi terjangkau, diartikan bahwa pangan mudah diperoleh rumah tangga dengan harga yang terjangkau.
Proses pengadaan pangan lokal tersebut berdasarkan pengetahuan lokal dan biasanya dikembangkan sesuai dengan preferensi konsumen lokal pula. Biasanya
produk lokal sering menggunakan nama daerah; seperti Dodol Garut, Talas Bogor, Wajik Salama dan lain-lain. Pangan lokal tentunya memiliki peranan
strategis dalam pembangunan ketahanan pangan Hariyadi 2010. Makanan merupakan bagian budaya yang sangat penting. Menurut
Hadisantoso 1993 diacu dalam Marwanti 1997, makanan tradisional merupakan makanann yang dikonsumsi golongan etnik dan wilayah spesifik.
Makanan tradisional diolah berdasarkan resep secara turun menurun, bahan yang digunakan berasal dari daerah setempat dan makanan yang dihasilkan juga sesuai
dengan selera masyarakat setempat. Adapun ciri-ciri makanan tradisional menurut Sosrodiningrat 1991 diacu
dalam Marwanti 1997 dapat dilihat dari :
1. Resep makanan yang diperoleh secara turun-menurun dari regenerasi
pendahulunya. 2.
Penggunaan alat tradisional tertentu di dalam pengolahan masakan tersebut misalkan masakan harus diolah dengan alat dari tanah liat.
3. Teknik olah masakan merupakan sara pengolahan yang harus dilakukan untuk
mendapatkan rasa maupun rupa yang khas dari suatu makanan. Paham dan strategi yang selama ini dianut dalam pembangunan pertanian
adalah membangun ke tahanan pangan food security. Ketahanan pangan
9 didefinisikan sebagai akses fisik dan ekonomi semua orang terhadap pangan
secara cukup, aman, dan bergizi pada setiap waktu untuk hidup aktif, sehat, dan produktif. Dalam pelaksanaan program ketahanan pangan, pemenuhan kebutuhan
pangan masih bergantung pada perdagangan internasional. Dengan berbagai kendala diplomasi internasional dan posisi tawar bargaining position yang
belum memadai, Indonesia belum mampu secara optimal melindungi petani dari serbuan pangan impor dari negara lain Swastika 2011.
Sumberdaya lokal termasuk di dalamnya pangan lokal erat kaitannya dengan ketahanan pangan. Ketahanan pangan yang dikembangkan berdasarkan
kekuatan sumberdaya lokal akan menciptakan kemandirian pangan, yang selanjutnya akan melahirkan induvidu yang sehat, aktif, dan berdaya saing
sebagaimana indikator ketahanan pangan. Di samping itu, juga akan melahirkan sistem pangan dengan pondasi yang kokoh Hariyadi 2010.
2.5 Kedaulatan Pangan