33 Frekuensi aktivitas dominan dijumpai pada kategori diameter lebih dari 20
cm dengan sebaran tiap jenis aktivitas yang cenderung merata. Frekuensi tertinggi adalah aktivitas sosial dengan persentase sebesar 95.95 Gambar 21.
Gambar 21 Frekuensi aktivitas total pada berbagai kategori diameter pohon Sebaran frekuensi aktivitas pada lutung jantan dan betina hampir sama
dengan proporsi aktivitas tertinggi dijumpai pada kategori diameter 20 cm. Kategori diameter pohon 10-20 cm hanya sedikit digunakan oleh lutung jawa
dengan proporsi aktivitas berkisar antara 3.70 - 5.33 Tabel 18.
Tabel 18 Frekuensi aktivitas lutung jantan dan betina pada berbagai kategori diameter pohon
Diameter m
Betina Jantan
Makan Gerak
Sosial Istirahat
Makan Gerak
Sosial Istirahat
10 cm
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
10-20 cm
4.00 3.85
3.70 5.06
5.33 5.13
3.70 5.06
20 cm
96.00 96.15
96.30 94.94
94.67 94.87
96.30 94.94
9. Analisis Sebaran Aktivitas Lutung Jawa pada Berbagai Variabel
Lingkungan
Uji chi square dilakukan pada tiga kelompok kategori yaitu analisis chi square frekuensi perjumpaan lutung jawa pada tiap variabel lingkungan; analisis
chi square frekuensi aktivitas lutung jawa pada tiap variabel lingkungan dan analisis chi square durasi aktivitas pada tiap variabel lingkungan.
a Frekuensi Perjumpaan Lutung Jawa pada Tiap Variabel Lingkungan
Analisis chi Square frekuensi perjumpaan lutung jawa dilakukan pada tujuh variabel lingkungan biotik dan fisik meliputi kategori waktu aktivitas, tinggi
pohon, diameter pohon, ketinggian tempat, kemiringan lereng, jarak dari kebun, jarak dari jalan, dan tutupan lahan Tabel 19.
4 .9
4 4
.8 8
4 .0
5 4
.8 2
9 5
.0 6
9 5
.1 2
9 5
.9 5
9 5
.1 8
20 40
60 80
100 120
makan gerak
sosial istirahat
F re
k uens
i
Diameter Pohon cm
10 cm 10.-20 cm
20 cm
34 Tabel 19 Hasil uji chi square frekuensi perjumpaan lutung jawa pada berbagai
variabel lingkungan fisik dan biotik
Variabel Nilai
χ
2
hitung Nilai χ
2
tabel
db; α
Waktu aktivitas 0.60
5.99 Ketinggian pohon
201.04 9.49
Diameter pohon 143.16
5.99 Ketinggian tempat
32.88 11.07
Kemiringan lereng 47.90
12.59 Jarak dari kebun
26.37 11.07
Jarak dari jalan 314.14
12.59 Tutupan lahan
17.81 5.99
Menunjukkan hubungan yang signifikan
Sebaran frekuensi perjumpaan pada tiap variabel lingkungan menunjukkan adanya pola yang berbeda kecuali pada variabel waktu aktivitas. Terlihat sebagian
besar nilai χ
2
χ
2
db; α
sehingga dapat dikatakan adanya pola frekuensi aktivitas yang tidak sama pada tiap variabel lingkungan. Dengan demikian terdapat
keterkaitan antara frekuensi perjumpaan lutung jawa dengan tiap variabel lingkungan di Gunung Pancar kecuali variabel kategori waktu aktivitas. Hasil
perhitungan lebih lengkap disajikan pada Lampiran 1.
b Frekuensi Aktivitas Lutung Jawa pada Tiap Variabel Lingkungan
Hasil uji chi square frekuensi aktivitas lutung betina, lutung jantan dan aktivitas total menunjukkan pola sebaran yang homogen pada tiap variabel
lingkungan fisik dan biotik yang ditunjukkan dengan nilai χ
2
χ
2 db; α
Tabel 20, Tabel 21 dan Tabel 22.
Tabel 20 Hasil uji chi square frekuensi aktivitas lutung betina pada berbagai variabel lingkungan fisik dan biotik
Menunjukkan hubungan yang signifikan
Variabel Durasi Aktivitas Lutung Betina
χ
2
χ
2 db; α
Waktu aktivitas 3.32
12.59 Ketinggian pohon
0.34 21.03
Diameter pohon 0.21
12.59 Ketinggian tempat
1.04 24.10
Kemiringan lereng 1.06
28.87 Jarak dari kebun
1.18 24.10
Jarak dari jalan 0.75
28.87 Tutupan lahan
0.92 12.59